Meriahnya Peringatan 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo Kediri

Meriahnya Peringatan 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo Kediri
Meriahnya Peringatan 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo Kediri

JAWAPEH.COM, Kediri – Tradisi peringatan 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo, Kabupaten Kediri, berlangsung meriah dengan kirab pusaka dan kesenian tradisional yang memikat perhatian banyak pengunjung.

Peringatan ini sekaligus menandai tahun baru Islam 1446 Hijriah di Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.

Dari pantauan di lokasi, warga setempat dan pengunjung sudah memadati area kirab sejak pagi.

Baca Juga : Mengenal Tradisi Malam 1 Suro: Sejarah, Mitos, dan Makna Sakral

Rute kirab dimulai dari Balai Desa Menang, dilanjutkan ke Pamuksan Prabu Sri Aji Jayabaya, hingga berakhir di Sendang Tirto Kamandanu.

Tahun ini, jumlah pengunjung meningkat dibandingkan tahun lalu. Pengunjung tidak hanya berasal dari Kediri dan sekitarnya, tetapi juga dari luar daerah bahkan mancanegara.

“Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah pengunjung tahun ini lebih banyak. Jadinya lebih ramai,” ujar Linda Endrawati, Kepala Desa Menang, Minggu (7/7/2024).

Linda menyebutkan bahwa sekitar 200 peserta mengikuti kirab, termasuk warga desa setempat. Ia menambahkan bahwa acara tahunan ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga meningkatkan perekonomian lokal.

“Banyak warga kami yang menjual makanan, minuman, dan menyediakan tempat parkir,” imbuh Linda.

Baca Juga : 5 Larangan Malam 1 Suro, Mitos atau Fakta? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Chatarina Etty, pengurus Yayasan Hondodento, menjelaskan bahwa ziarah 1 Suro dimulai dengan berjalan kaki dari pendopo atau kantor desa menuju Pamoksan Sri Aji Jayabaya dan kemudian dilanjutkan ke Sendang Tirto Kamandanu.

Ritual ini melibatkan doa untuk memohon bimbingan dari Prabu Sri Aji Jayabaya agar pikiran, hati, dan perbuatan tetap bersih.

“Setelah memohon bimbingan hidup, kita menghormati beliau karena air di sini (Sendang Tirto Kamandanu) pernah disentuh beliau (Sri Aji Jayabaya),” jelas Etty.

Etty menambahkan bahwa tahun ini jumlah pengunjung jauh lebih banyak. Saat ia tiba di pendopo Desa Menang sekitar pukul 02.30 WIB, banyak mobil dari luar daerah seperti Kalimantan dan Jakarta, dan orang-orang tidur di sekitar lokasi.

“Harapan saya ke depannya, masyarakat terus melaksanakan upacara rutin ini sebagai contoh dan keteladanan, menghormati Sri Aji Jayabaya sebagai pemimpin sejati yang mencintai rakyatnya,” pungkas Etty.

Topik

Baca Juga

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Goa Selomangkleng

Icon Database Jawapeh
Database
Icon Lapor Jawapeh
Laporkan!
Icon Podcast Kediri
Podcast