Ekbis  

IHSG Rebound: Fundamental Emiten Domestik Kokoh Tahan Tekanan Global

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Senin, 3 Maret 2025, di zona hijau dengan kenaikan signifikan. IHSG berhasil rebound setelah mengalami koreksi cukup dalam sejak awal tahun. Kenaikan ini memberikan sinyal positif bagi pasar modal Indonesia.

IHSG ditutup pada level 6.570,65, naik 249,06 poin atau 3,97 persen. Kenaikan ini cukup mengejutkan mengingat IHSG sempat merosot hingga 11,43 persen sejak awal tahun 2025. Hal ini menunjukkan adanya optimisme di pasar.

Optimisme ini terutama datang dari para pengusaha yang menilai kondisi fundamental emiten di dalam negeri masih baik. Mereka melihat potensi pertumbuhan yang signifikan ke depan, meskipun tekanan eksternal masih ada.

Faktor Pendorong Kenaikan IHSG

Beberapa faktor berkontribusi terhadap rebound IHSG. Salah satu faktor utamanya adalah sentimen positif dari para pelaku pasar modal, seperti yang diungkapkan oleh Garibaldi Thohir (Direktur Utama Adaro Energy Indonesia), Franky Wijaya (Bos Sinar Mas), dan Arsjad Rasjid (Direktur Utama PT Indika Energy Tbk.).

Garibaldi Thohir, misalnya, menilai harga saham saat ini sudah berada di level yang menarik (“its time to buy”) karena valuasinya yang murah. Ia menghubungkan koreksi sebelumnya dengan faktor eksternal, terutama kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump. Ia yakin, setelah kesepakatan dagang tercapai, IHSG akan kembali melanjutkan tren penguatan.

Sentimen serupa juga diungkapkan oleh Franky Wijaya, yang menekankan pentingnya literasi pasar modal bagi investor agar tidak mengalami kerugian. Meskipun demikian, ia tetap optimistis terhadap fundamental pasar domestik dan juga mendorong pembelian saham (“it’s time to buy, fundamental is good”).

Arsjad Rasjid, meskipun mengakui adanya gejolak eksternal, tetap optimis dan berharap pertumbuhan IHSG berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan, bukan hanya kenaikan sesaat.

Analisis Data Perdagangan

Data perdagangan hari Senin menunjukkan aktivitas yang cukup tinggi. Tercatat sebanyak 454 saham berada di zona hijau, 162 saham di zona merah, dan 180 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp 14,94 triliun dengan volume 10,85 miliar saham.

Perlu diingat bahwa kinerja IHSG dalam jangka pendek masih dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Meskipun terjadi rebound signifikan, investor tetap perlu memperhatikan perkembangan ekonomi global dan kebijakan pemerintah.

Prospek IHSG ke Depan

Meskipun IHSG menunjukkan rebound yang kuat, masih terlalu dini untuk memprediksi tren jangka panjang. Penting untuk memantau indikator ekonomi makro, sentimen investor, dan perkembangan geopolitik untuk memperkirakan pergerakan IHSG ke depan.

Pentingnya diversifikasi portofolio investasi juga perlu ditekankan. Investasi di pasar saham memiliki risiko, dan investor perlu melakukan riset yang mendalam sebelum melakukan keputusan investasi. Konsultasi dengan financial advisor juga dianjurkan.

Secara keseluruhan, rebound IHSG pada tanggal 3 Maret 2025 menunjukkan adanya optimisme di pasar. Namun, investor perlu tetap berhati-hati dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil keputusan investasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *