PT KAI Commuter akan meningkatkan frekuensi perjalanan Commuterline di Yogyakarta selama masa angkutan Lebaran 2025, mulai 21 Maret hingga 11 April. Total 41 perjalanan Commuterline akan beroperasi setiap harinya, merupakan peningkatan signifikan untuk mengakomodasi lonjakan penumpang yang diperkirakan mencapai 547.987 orang.
Dari total perjalanan tersebut, 31 perjalanan melayani rute Yogyakarta-Palur. Empat perjalanan baru telah ditambahkan pada rute ini untuk mengantisipasi peningkatan permintaan. Sementara itu, 10 perjalanan lainnya merupakan jadwal Commuterline Prambanan Ekspres (Prameks).
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menjelaskan bahwa penambahan ini bertujuan untuk mempermudah mobilitas pemudik yang tiba dengan kereta jarak jauh dan ingin melanjutkan perjalanan ke daerah sekitar Yogyakarta, seperti Klaten, Solo, dan Karanganyar.
Jam operasional Commuterline Yogyakarta-Palur juga diperpanjang. Layanan akan beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga 22.35 WIB, memberikan fleksibilitas lebih bagi para penumpang.
Antisipasi Lonjakan Penumpang di Stasiun Yogyakarta
Berdasarkan data tahun lalu dan pemantauan terkini, Stasiun Yogyakarta diprediksi menjadi stasiun dengan jumlah penumpang terbanyak selama periode Lebaran. Jumlah penumpang diperkirakan mencapai 10.000-11.000 orang per hari.
Untuk mengurangi kepadatan di Stasiun Yogyakarta, KAI Commuter mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan stasiun lain seperti Stasiun Lempuyangan, yang memiliki volume penumpang rata-rata 3.000 orang per hari.
Strategi ini diharapkan dapat mendistribusikan penumpang secara merata dan mencegah penumpukan di satu stasiun saja. KAI Commuter juga mungkin mempertimbangkan penambahan petugas di stasiun-stasiun utama untuk membantu pengaturan lalu lintas penumpang.
Peningkatan Layanan dan Fasilitas
Selain penambahan frekuensi perjalanan, KAI Commuter mungkin juga telah mempersiapkan peningkatan layanan dan fasilitas pendukung lainnya. Hal ini bisa meliputi peningkatan kebersihan, ketersediaan petugas keamanan, dan perbaikan sistem informasi penumpang.
Peningkatan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas juga mungkin menjadi perhatian. Hal ini dapat mencakup perbaikan akses jalan masuk dan keluar stasiun, serta penyediaan informasi yang ramah disabilitas.
KAI Commuter juga mungkin melakukan koordinasi dengan pihak terkait, seperti kepolisian dan Dinas Perhubungan, untuk memastikan kelancaran lalu lintas di sekitar stasiun selama periode Lebaran.
Dampak Positif dan Tantangan
Peningkatan frekuensi perjalanan Commuterline ini berdampak positif bagi masyarakat, terutama pemudik. Namun, KAI Commuter juga perlu mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan.
Tantangan yang mungkin dihadapi meliputi potensi gangguan operasional akibat cuaca ekstrem atau kepadatan lalu lintas. KAI Commuter perlu memiliki rencana kontigensi untuk mengatasi masalah tersebut.
Selain itu, KAI Commuter juga perlu memastikan keamanan dan kenyamanan para penumpang selama perjalanan. Hal ini meliputi pencegahan tindak kejahatan dan pencurian di dalam kereta maupun di stasiun.
Secara keseluruhan, langkah KAI Commuter untuk meningkatkan frekuensi perjalanan Commuterline di Yogyakarta selama Lebaran 2025 merupakan upaya yang positif untuk meningkatkan pelayanan transportasi publik dan membantu kelancaran arus mudik dan balik.