Sepanjang pekan lalu, 17-23 Maret 2025, perekonomian Indonesia diwarnai beberapa peristiwa penting yang cukup mengguncang pasar. Mulai dari anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga rekor harga emas Antam yang baru, peristiwa-peristiwa ini memberikan gambaran dinamisnya kondisi ekonomi domestik.
Peristiwa Penting Ekonomi Pekan Lalu (17-23 Maret 2025)
Berikut ini adalah beberapa peristiwa ekonomi menonjol yang terjadi pada pekan tersebut, yang patut kita cermati lebih lanjut:
1. IHSG Anjlok dan “Trading Halt”
Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami guncangan signifikan pada Senin, 18 Maret 2025. IHSG anjlok lebih dari 6 persen di sesi pertama, memaksa otoritas bursa untuk menerapkan “trading halt” guna mencegah penurunan yang lebih drastis. Penurunan ini melanjutkan tren negatif selama empat hari berturut-turut.
Penutupan sesi pertama menunjukkan koreksi sebesar 6,12 persen atau 395,866 poin, membawa IHSG ke level 6.076,081. Dari total saham yang diperdagangkan, 616 saham mengalami penurunan, 67 saham naik, dan 116 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 16,6 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 10,3 triliun.
Seluruh 11 indeks sektoral turut tertekan ke zona merah, dengan sektor teknologi (IDX-Techno), dasar (IDX-Basic), dan energi (IDX-Energy) mengalami penurunan terdalam, masing-masing sebesar 12,46 persen, 9,78 persen, dan 6,24 persen. Anjloknya IHSG ini mencerminkan sentimen negatif yang cukup kuat di pasar modal, yang kemungkinan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.
Faktor-faktor yang mungkin berkontribusi pada penurunan IHSG perlu dianalisis lebih lanjut, termasuk kondisi geopolitik global, perkembangan ekonomi domestik, dan sentimen investor. Pemerintah dan otoritas terkait perlu melakukan langkah-langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas pasar modal.
2. Rekor Tertinggi Harga Emas Antam
Berbeda dengan pasar saham, harga emas Antam justru mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah pada pekan ini. Pada Kamis, 20 Maret 2025, harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk naik Rp 15.000 per gram, melanjutkan kenaikan dari hari sebelumnya sebesar Rp 14.000 per gram.
Harga emas Antam mencapai Rp 1.774.000 per gram, melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada Rabu, 19 Maret 2025, di angka Rp 1.759.000 per gram. Kenaikan harga emas ini bisa jadi merupakan cerminan dari tingginya permintaan emas sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Tren kenaikan harga emas ini menarik untuk dikaji lebih dalam. Apakah ini merupakan fenomena jangka pendek atau tren jangka panjang? Analisis lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang memengaruhi harga emas, seperti inflasi, suku bunga, dan permintaan global, sangat diperlukan untuk memahami dinamika pasar komoditas ini.
3. Ambisi Prabowo Subianto terhadap KEK Batang
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan ambisinya untuk menjadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang di Jawa Tengah sebagai pusat ekonomi maju, meniru kesuksesan Shenzhen di China. KEK Batang diharapkan dapat menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah dan Indonesia secara keseluruhan.
Rencana pengembangan KEK Batang perlu didukung dengan infrastruktur yang memadai, regulasi yang kondusif, dan kemudahan investasi. Suksesnya KEK Batang sangat bergantung pada efektivitas pengelolaan dan kolaborasi yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat setempat.
Perlu adanya strategi yang komprehensif untuk memastikan keberhasilan proyek ini, termasuk pengembangan sumber daya manusia, promosi investasi, dan penciptaan ekosistem bisnis yang berkelanjutan. Keberhasilan KEK Batang akan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mengembangkan ekonomi Indonesia secara merata dan berkelanjutan.
Ketiga peristiwa ini menggambarkan dinamika ekonomi Indonesia yang penuh tantangan dan peluang. Pemerintah perlu terus memantau perkembangan ekonomi, mengadopsi kebijakan yang tepat, dan menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.