Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami koreksi pada perdagangan Senin, 24 Maret 2025. Analisis menunjukkan potensi penurunan IHSG ke kisaran 5.879-5.975 poin di awal pekan. Pergerakan ini perlu diwaspadai mengingat penurunan tajam IHSG sebesar 1,94 persen pada penutupan perdagangan Jumat, 21 Maret 2025, yang mencapai posisi 6.258 poin.
Herditya Wicaksana, analis dari PT MNC Sekuritas, menjelaskan bahwa posisi IHSG saat ini berada pada bagian wave (v) dari wave A, mengindikasikan potensi koreksi. Ia menambahkan, koreksi ini akan terjadi jika IHSG menembus level 6.011 poin. Analisis MNC Sekuritas memberikan level support IHSG di 6.011 dan 5.938 poin, sementara level resistance berada di 6.445 dan 6.557 poin.
PT Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi pelemahan IHSG yang terbatas, dengan level support di 6.220 poin dan resistance di 6.530 poin. Perbedaan prediksi ini menunjukkan beragam pandangan analis terhadap pergerakan IHSG di masa mendatang. Faktor-faktor ekonomi makro dan sentimen pasar global perlu dipertimbangkan untuk memprediksi pergerakan yang lebih akurat.
Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, mengatakan bahwa IHSG berpotensi mengalami technical rebound setelah FTSE rebalancing pada pekan lalu. BNI Sekuritas memproyeksikan level support IHSG di 6.150 dan 6.200 poin, serta level resistance di 6.300-6.400 poin. Hal ini menunjukkan adanya optimisme terhadap pemulihan IHSG setelah penyesuaian indeks FTSE.
Rekomendasi Saham
Beberapa analis memberikan rekomendasi saham untuk perdagangan awal pekan. Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas merekomendasikan saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Avia Avian Tbk (AVIA), PT PP London Sumatera Tbk (LSIP), dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA). Rekomendasi ini didasarkan pada analisis teknikal dan perkiraan pergerakan harga saham masing-masing.
Sementara itu, PT Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). Perbedaan rekomendasi ini mencerminkan beragam strategi investasi dan preferensi risiko dari masing-masing analis.
Rekomendasi Detail MNC Sekuritas
Berikut detail rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1. AMRT: Buy on Weakness (1.815-1.910), Target Price: 2.080, 2.250; Stoploss: below 1.785. Analisis menunjukkan AMRT masih rawan koreksi.
2. AVIA: Buy on Weakness (368-398), Target Price: 418, 450; Stoploss: below 336. AVIA diperkirakan masih akan melanjutkan koreksinya.
3. LSIP: Buy on Weakness (985-1.025), Target Price: 1.070, 1.120; Stoploss: below 935. LSIP diperkirakan akan melakukan koreksi.
4. MAPA: Spec Buy (575-600), Target Price: 660, 715; Stoploss: below 535. Koreksi MAPA diperkirakan akan relatif terbatas.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Pihak yang menerbitkan artikel ini tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Penutupan IHSG pada 21 Maret 2025
IHSG meninggalkan posisi 6.300 pada penutupan perdagangan Jumat, 21 Maret 2025, dengan mayoritas sektor saham memerah. IHSG melemah 1,94 persen ke posisi 6.258,17, sementara indeks LQ45 turun 2,56 persen ke 692,02. Sebanyak 476 saham melemah, 135 saham menguat, dan 187 saham stagnan.
Volume perdagangan mencapai 21,7 miliar saham dengan nilai transaksi harian Rp 21,7 triliun. Saham BBCA menjadi saham yang paling banyak diperdagangkan di pasar negosiasi (Rp 2,1 triliun) dan regular (Rp 5,1 triliun), dengan penurunan harga sebesar 5,67 persen ke Rp 7.900 per saham.
Sektor saham teknologi mengalami koreksi terbesar (5 persen), diikuti sektor basic (-2,83 persen), consumer nonsiklikal (-2,17 persen), dan consumer siklikal (-3,68 persen). Hanya sektor industri yang menunjukan penguatan (0,29 persen). Data ini menggambarkan kondisi pasar saham yang cenderung bearish pada hari Jumat tersebut.
Secara keseluruhan, kondisi pasar saham menunjukkan potensi koreksi pada IHSG. Analisis dari berbagai lembaga keuangan memberikan gambaran yang beragam, tetapi semuanya menekankan pentingnya kewaspadaan dan analisis mendalam sebelum melakukan investasi. Rekomendasi saham yang diberikan juga harus dipertimbangkan dengan cermat dan sesuai dengan profil risiko investor.