Ekbis  

Pertamina Hulu Energi Bidik Produksi 416 Ribu Barel Per Hari Tahun 2025

PT Pertamina Hulu Energi (PHE), subholding upstream Pertamina, optimistis terhadap target peningkatan produksi minyak dan gas tahun 2025. Target produksi minyak naik 4 persen dari 400 ribu barel minyak per hari (MBOPD) di 2024 menjadi 416 ribu MBOPD di 2025. Hal ini tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2025.

Selain target produksi minyak, PHE juga menargetkan peningkatan produksi gas menjadi 2.536 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari 2.454 MMSCFD di tahun sebelumnya. Direktur Keuangan dan Investasi PHE, Dannif Danusaputro, menyatakan keyakinan akan tercapainya target tersebut berkat strategi yang tepat. Ia menekankan potensi besar industri migas Indonesia untuk terus berkembang dan menjadi pilar utama ketahanan energi nasional.

Prestasi PHE pada Januari 2025 cukup menjanjikan. Perusahaan berhasil membukukan produksi minyak 553,67 ribu barel minyak per hari dan produksi gas 2.826,56 MMSCFD. Angka ini menunjukkan kinerja yang melampaui target yang ditetapkan. Capaian ini juga didukung oleh keberhasilan pengeboran sejumlah sumur eksplorasi, eksploitasi, workover, dan well service.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja, PHE akan menjalankan berbagai strategi. Eksplorasi wilayah baru menjadi prioritas utama, termasuk pengeboran di area laut dalam (deepwater) dan target yang lebih dalam dari sumur konvensional. Upaya ini penting untuk memastikan cadangan energi tetap mencukupi di masa depan.

Reakstivasi sumur yang belum berproduksi juga menjadi fokus PHE. Selain itu, penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR), seperti waterflood dan steamflood, akan dioptimalkan untuk meningkatkan efisiensi produksi dari sumur yang sudah beroperasi lama. Percepatan proyek greenfield atau lapangan baru juga akan menjadi prioritas.

Strategi PHE untuk Meningkatkan Produksi Migas

Strategi PHE tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada eksplorasi dan pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien. PHE telah menunjukkan komitmennya dengan menyelesaikan pengeboran 22 sumur eksplorasi pada tahun 2024, serta melakukan survei seismik 2D sepanjang 769 kilometer dan seismik 3D seluas 4.990 kilometer persegi.

Eksplorasi Wilayah Baru

PHE akan terus melakukan eksplorasi di wilayah-wilayah baru, termasuk di area laut dalam yang memiliki potensi cadangan migas yang signifikan. Eksplorasi di area ini membutuhkan teknologi dan investasi yang tinggi, tetapi potensi keuntungannya juga sangat besar.

Reakstivasi Sumur Tidak Produktif

Sumur-sumur yang sebelumnya tidak produktif akan direaktivasi dengan teknologi terkini untuk meningkatkan produksi. Upaya ini dapat memberikan tambahan produksi yang signifikan tanpa harus melakukan investasi besar dalam eksplorasi baru.

Penerapan Teknologi EOR

Teknologi EOR, seperti waterflood dan steamflood, akan diterapkan secara optimal untuk meningkatkan efisiensi produksi dari sumur yang sudah ada. Teknologi ini dapat membantu meningkatkan laju produksi dan memperpanjang umur ekonomis dari lapangan minyak dan gas yang sudah tua.

Percepatan Proyek Greenfield

PHE juga akan mempercepat pengembangan proyek greenfield atau lapangan baru. Pengembangan lapangan baru ini membutuhkan investasi yang besar, tetapi akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan produksi migas di masa depan. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk menjaga ketahanan energi nasional.

Tantangan dan Peluang PHE

Meskipun PHE menunjukkan optimisme, perusahaan juga dihadapkan pada beberapa tantangan, seperti fluktuasi harga minyak dunia dan persaingan yang ketat di pasar energi global. Namun, potensi sumber daya migas di Indonesia yang masih besar memberikan peluang yang signifikan bagi PHE untuk terus berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional. Perencanaan yang matang dan penerapan teknologi tepat guna menjadi kunci keberhasilan PHE dalam mencapai target produksinya.

Keberhasilan PHE juga bergantung pada dukungan pemerintah dalam hal regulasi dan insentif. Dukungan pemerintah akan sangat penting untuk memastikan investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan industri migas di Indonesia.

Kesimpulannya, PHE memiliki rencana yang komprehensif untuk meningkatkan produksi minyak dan gas. Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, target produksi yang ambisius tersebut diharapkan dapat tercapai dan berkontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *