Atur Keuangan Cerdas: Nutrisi Anak Tetap Terjaga Meski Ekonomi Sulit

Kenaikan harga kebutuhan pokok yang signifikan tanpa diimbangi kenaikan pendapatan mengharuskan kita lebih bijak dalam mengatur keuangan. Hal ini semakin mendesak mengingat kebutuhan gizi keluarga, khususnya balita yang membutuhkan asupan nutrisi optimal, tetap harus terpenuhi.

Data FAO tahun 2021 menunjukkan fakta yang mengkhawatirkan. Sebanyak 69,1 persen penduduk Indonesia tidak mampu membeli pangan bergizi senilai Rp 22.126 per hari atau Rp 663.791 per bulan. Angka ini setara dengan 68 persen populasi, atau sekitar 183,7 juta orang Indonesia yang kesulitan memenuhi kebutuhan pangan bergizi minimal ini.

Strategi Mengatur Keuangan di Masa Sulit

Perencana keuangan dan CEO Zap Finance, Prita Hapsari Ghozie, menyarankan tiga strategi efektif untuk mengelola keuangan di tengah kenaikan harga. Strategi ini dirancang untuk memastikan kebutuhan dasar tetap terpenuhi tanpa mengorbankan kesehatan keluarga.

Buat Anggaran Bulanan yang Realistis

Langkah pertama yang krusial adalah membuat anggaran bulanan yang realistis dan sesuai dengan penghasilan. Buatlah rincian pengeluaran secara detail, bedakan antara kebutuhan pokok dan keinginan. Dengan begitu, Anda dapat memastikan pengeluaran tidak melebihi pendapatan dan mencegah terjadinya defisit keuangan.

Prioritaskan Kebutuhan Pokok dan Kurangi Pengeluaran Non-Esensial

Setelah membuat anggaran, prioritaskan kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan. Kurangi atau eliminasi pengeluaran untuk barang-barang non-esensial. Evaluasi kebiasaan belanja dan identifikasi area yang dapat dihemat, misalnya mengurangi jajan di luar rumah atau mengurangi penggunaan transportasi online.

Catat Pengeluaran dan Identifikasi Area yang Dapat Dioptimalkan

Mencatat setiap pengeluaran, baik yang besar maupun kecil, sangat penting. Dengan mencatat, Anda dapat melacak kemana uang Anda pergi dan mengidentifikasi area yang dapat dikurangi, dihilangkan, atau digantikan dengan alternatif yang lebih ekonomis. Aplikasi keuangan digital dapat membantu proses pencatatan ini.

Prioritaskan Makanan Bergizi dengan Biaya Terjangkau

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan fakta memprihatinkan: pengeluaran untuk rokok jauh lebih tinggi daripada untuk telur. Padahal, asupan nutrisi seimbang, khususnya protein hewani dan zat besi, sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

Dokter gizi medik, Dr. Dian Novita Chandra M.Gizi, menyarankan untuk mengutamakan bahan makanan lokal yang lebih terjangkau. Ikan merupakan sumber protein hewani yang relatif murah. Pastikan ada protein hewani minimal sekali makan dan sumber zat besi setidaknya dua kali seminggu.

Tempe, tahu, telur, sayur-sayuran hijau, dan buah-buahan musiman merupakan pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dengan biaya yang lebih terjangkau. Pilih buah-buahan kaya vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi, mengingat 1 dari 3 anak Indonesia berisiko mengalami kekurangan zat besi.

Tips Tambahan Menghemat Pengeluaran

Memasak di rumah sendiri jauh lebih hemat daripada membeli makanan jadi. Dengan sedikit perencanaan dan kreativitas, Anda dapat menciptakan menu bergizi dan lezat dengan bahan-bahan lokal. Manfaatkan sisa makanan untuk mencegah pemborosan.

Berbelanja secara cerdas juga penting. Bandingkan harga di beberapa tempat sebelum membeli, manfaatkan promo dan diskon, dan beli dalam jumlah besar untuk beberapa bahan makanan tahan lama. Dengan disiplin dan perencanaan yang matang, Anda dapat mengatasi tantangan ekonomi tanpa mengorbankan kesehatan dan kesejahteraan keluarga.

Ingatlah bahwa kesehatan keluarga merupakan investasi jangka panjang yang tak ternilai harganya. Dengan strategi keuangan yang tepat dan pilihan makanan yang bijak, Anda dapat menjaga kesehatan keluarga tanpa harus membebani keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *