Sembilan Penyebab Nyeri Jempol Kaki: Waspadai Risiko Bunion dan Lainnya

Nyeri sendi pada jari kaki, terutama jempol kaki, adalah masalah umum. Hal ini karena saat berjalan, 90 persen berat badan bertumpu pada jempol kaki. Nyeri ini bisa menjadi indikasi masalah kesehatan yang lebih serius, sehingga penting untuk mengetahui penyebabnya guna mendapatkan pengobatan yang tepat.

1. Radang Sendi (Arthritis)

Osteoarthritis adalah jenis arthritis paling umum yang menyerang sendi jempol kaki. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan jaringan yang melapisi ujung tulang pada sendi. Osteoarthritis pada sendi metatarsophalangeal pertama disebut hallux limitus (pergerakan sendi terbatas) atau hallux rigidus (sendi sangat kaku). Kedua kondisi ini membuat jempol kaki sulit diluruskan.

Kerusakan tulang rawan akibat masalah struktur atau pergerakan kaki menyebabkan tulang saling bergesekan saat bergerak, menimbulkan rasa sakit. Trauma, seperti patah atau dislokasi, juga bisa memicu osteoarthritis. Arthritis reumatoid, gout, dan psoriasis arthritis juga dapat mempengaruhi jempol kaki, meskipun kurang umum.

Gejala awal meliputi pembengkakan, nyeri tekan, dan berkurangnya rentang gerak. Nyeri, ngilu, dan kekakuan juga bisa terjadi, biasanya lebih terasa saat berdiri dan berjalan. Gaya berjalan bisa berubah (antalgik) untuk mengurangi rasa sakit, yang berpotensi menyebabkan nyeri di pergelangan kaki, lutut, pinggul, atau punggung bawah. Taji tulang juga dapat terbentuk, seringkali di atas sendi jempol kaki, menyebabkan kelainan bentuk hallux valgus.

2. Bunion

Bunion adalah benjolan menonjol di sendi jempol kaki, seringkali menyebabkan hallux valgus (jempol kaki menyimpang ke arah jari kelingking). Bunion lebih menonjol ke arah tengah tubuh dan terasa nyeri saat memakai sepatu ujung tertutup. Seiring waktu, jempol kaki bergeser, mendorong jari-jari lain dan menyebabkan dislokasi.

Kondisi ini menyebabkan kaki depan melebar, muncul benjolan merah, iritasi, dan pembengkakan di sisi sendi jempol kaki. Bunion berkembang akibat pergeseran sendi jempol kaki, terkadang disertai pertumbuhan tulang ekstra atau radang sendi.

  • Faktor penyebab bunion:
  • Usia lanjut
  • Genetik
  • Gerakan kaki yang tidak tepat
  • Sepatu ketat atau sempit
  • Arthritis reumatoid

3. Gout (Penyakit Asam Urat)

Gout terjadi ketika asam urat menumpuk dalam darah, membentuk kristal yang disimpan di sendi, seringkali jempol kaki (podagra). Gejalanya meliputi pembengkakan, kemerahan, panas, dan nyeri hebat pada persendian.

Serangan gout yang berulang dan tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan sendi parah dan pembentukan tofi (endapan asam urat). Asam urat adalah produk limbah dari pemecahan purin dalam makanan. Ginjal yang kurang efektif dalam mengeluarkan asam urat dapat menyebabkan pembentukan kristal dan gout.

Arthritis gout mirip dengan infeksi sendi, sehingga tes darah untuk memeriksa kadar asam urat dan pemeriksaan cairan sendi untuk mendeteksi kristal asam urat diperlukan untuk diagnosis.

4. Sesamoiditis

Sesamoiditis adalah tendonitis (peradangan tendon) pada bola kaki yang melibatkan tulang sesamoid kecil di bawah sendi jempol kaki. Aktivitas yang membebani bola kaki, seperti berlari, menari, dan memakai sepatu hak tinggi, dapat menyebabkan peradangan dan nyeri.

Kondisi ini sering disebabkan oleh penggunaan berlebihan tendon dan tulang sesamoid. Pelari, penari, dan pengguna sepatu hak tinggi berisiko tinggi. Sesamoiditis juga bisa menjadi efek samping gout. Gejalanya termasuk nyeri tumpul di bawah jempol kaki, kesulitan menekuk jempol kaki, pembengkakan, kemerahan, dan memar.

5. Turf Toe

Turf toe adalah keseleo ligamen di dasar jempol kaki, cedera olahraga umum yang terjadi saat jempol kaki mengalami fleksi kuat, seperti saat berlari di permukaan keras. Gejalanya meliputi pembengkakan, perubahan warna, dan nyeri.

Pengobatannya meliputi istirahat, penggunaan ortotik, kompres es, dan mungkin kruk. Cedera parah mungkin membutuhkan rujukan ke dokter bedah kaki.

6. Kuku Kaki Tumbuh Ke Dalam (Ingrown Nail)

Kuku kaki tumbuh ke dalam terjadi ketika sudut kuku tumbuh ke dalam jari kaki, menyebabkan nyeri, kemerahan, dan pembengkakan. Kondisi ini umum terjadi pada jempol kaki dan dapat dicegah dengan memotong kuku lurus dan mengenakan sepatu yang nyaman.

7. Fraktur (Patah Tulang)

Patah tulang jari kaki menyebabkan nyeri hebat dan mengurangi mobilitas. Kemerahan dan memar juga mungkin terlihat. Pencegahannya meliputi mengenakan sepatu pelindung dan berhati-hati saat mengangkat benda berat.

8. Fenomena Raynaud

Fenomena Raynaud adalah kondisi di mana aliran darah ke jari-jari kaki dan tangan terhenti, menyebabkan nyeri, kesemutan, perubahan warna kulit, dan mati rasa. Gejala sering dipicu oleh stres, kecemasan, dan perubahan suhu.

Pencegahannya meliputi menjaga kaki tetap hangat, olahraga teratur, dan mungkin penggunaan vasodilator.

9. Infeksi

Nyeri, kemerahan, dan pembengkakan juga bisa disebabkan oleh infeksi sendi, terutama pada pasien dengan gangguan kekebalan tubuh. Pengobatannya mungkin memerlukan antibiotik atau pembedahan untuk membersihkan sendi yang terinfeksi.

Kesimpulannya, nyeri sendi jempol kaki dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari cedera ringan hingga kondisi medis serius. Pengobatannya bergantung pada penyebabnya, mulai dari istirahat dan kompres es hingga pembedahan. Konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan rencana perawatan yang tepat.

Referensi: Informasi dalam artikel ini disusun berdasarkan pengetahuan umum dan berbagai sumber terpercaya mengenai kesehatan kaki dan sendi. Untuk informasi medis yang lebih detail dan akurat, konsultasikan dengan profesional medis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *