Mengalami gusi berdarah saat berpuasa tentu mengganggu kenyamanan. Meskipun tidak membatalkan puasa, kondisi ini perlu ditangani agar tidak semakin parah. Berikut beberapa cara mengatasi gusi berdarah saat puasa tanpa khawatir batal:
1. Jaga Kebersihan Mulut Secara Maksimal
Plak yang menumpuk di gigi dan gusi seringkali menjadi penyebab gusi berdarah, terutama saat puasa karena produksi air liur berkurang. Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride dan gunakan benang gigi (flossing) setiap hari.
Flossing mungkin menyebabkan sedikit perdarahan awalnya, tetapi ini akan membaik setelah beberapa hari. Pastikan membersihkan sela-sela gigi untuk mencegah penumpukan plak dan iritasi gusi.
2. Gunakan Sikat Gigi yang Lembut
Gusi berdarah bisa juga disebabkan oleh sikat gigi yang terlalu keras. Saat puasa, gusi cenderung lebih sensitif karena dehidrasi. Gunakan sikat gigi berbulu lembut.
Teknik menyikat gigi juga penting. Hindari menyikat terlalu keras atau terburu-buru. Gunakan gerakan melingkar lembut, terutama setelah sahur dan sebelum tidur.
3. Perhatikan Pola Makan
Pilih makanan yang baik untuk kesehatan gusi. Kurangi makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan yang dapat memicu pertumbuhan bakteri.
Perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin C dan K, seperti jeruk, stroberi, dan sayuran hijau. Jangan lupa minum cukup air saat sahur dan berbuka untuk mencegah mulut kering.
4. Kelola Stres
Stres dapat melemahkan sistem imun dan meningkatkan risiko peradangan, termasuk pada gusi. Puasa dapat mengubah pola tidur dan aktivitas, memicu stres.
Coba kelola stres dengan tidur cukup, beribadah dengan tenang, dan luangkan waktu untuk relaksasi setelah berbuka.
5. Hindari Merokok
Rokok mengandung zat beracun yang memperburuk kondisi gusi dan memperlambat penyembuhan. Merokok juga menyebabkan mulut kering. Kurangi atau berhenti merokok selama puasa.
6. Jangan Berbagi Peralatan Makan
Bakteri penyebab gusi berdarah bisa menular melalui peralatan makan. Gunakan selalu peralatan makan dan sikat gigi pribadi.
Hindari berbagi makanan langsung dari sendok atau gelas yang sama, terutama jika Anda sudah mengalami gusi berdarah.
7. Konsultasi ke Dokter Gigi
Jika gusi berdarah tidak membaik dalam dua minggu, konsultasikan ke dokter gigi. Gusi berdarah bisa menjadi tanda gingivitis atau periodontitis.
Pemeriksaan rutin ke dokter gigi tetap bisa dilakukan saat puasa, karena tindakan seperti pembersihan plak atau konsultasi tidak membatalkan puasa.
Gusi berdarah sesekali mungkin tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika terjadi terus-menerus tanpa sebab yang jelas atau disertai gejala lain seperti bau mulut atau gusi bengkak, segera temui dokter gigi.
Referensi:
“Benefits of Maintaining Dental Health During Fasting”. Hermina Hospitals. Diakses Februari 2025.
“Things You Can Do If Your Gums Are Bleeding”. Colgate. Diakses Februari 2025.
“Bleeding Gums”. Cleveland Clinic. Diakses Februari 2025.
Informasi Tambahan: Selain poin-poin di atas, perhatikan juga kesehatan gigi secara keseluruhan. Karies (gigi berlubang) juga dapat memicu peradangan gusi dan perdarahan. Pastikan Anda melakukan pemeriksaan gigi secara rutin untuk mencegah dan mendeteksi masalah gigi sedini mungkin.
Beberapa obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan gusi berdarah sebagai efek samping. Jika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu, konsultasikan dengan dokter atau dokter gigi Anda mengenai potensi efek samping ini.
Terakhir, pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup selama bulan puasa. Kelelahan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kerentanan terhadap masalah kesehatan, termasuk masalah gusi.