Banyak orang menganggap remeh konsumsi obat kedaluwarsa. Mereka berpikir obat tersebut hanya kehilangan efektivitasnya, tanpa menyadari potensi bahaya serius bagi kesehatan. Padahal, mengonsumsi obat kadaluarsa dapat menyebabkan berbagai masalah, dari gangguan ringan hingga kondisi yang mengancam jiwa.
1. Efektivitas Berkurang, Pengobatan Gagal
Kandungan aktif dalam obat akan terdegradasi seiring waktu. Efektivitasnya bisa berkurang atau bahkan hilang sepenuhnya. Ini sangat berbahaya bagi penderita penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi.
Contohnya, insulin kadaluarsa mungkin tak mampu mengontrol gula darah secara efektif, meningkatkan risiko komplikasi serius seperti ketoasidosis diabetik. Obat yang kehilangan potensi juga bisa memperparah penyakit yang seharusnya bisa dicegah.
2. Risiko Pertumbuhan Bakteri pada Obat Cair
Obat cair, seperti antibiotik sirup atau obat tetes mata, lebih rentan terhadap kontaminasi bakteri setelah kedaluwarsa.
Bakteri yang berkembang biak dalam obat ini dapat menyebabkan infeksi, gangguan pencernaan, hingga keracunan. Antibiotik basi mungkin tak hanya gagal membunuh bakteri, tapi juga memicu resistensi bakteri, yang mengakibatkan diare parah, muntah, atau infeksi sekunder yang sulit diobati.
3. Perubahan Senyawa Kimia yang Berbahaya
Beberapa obat mengalami perubahan struktur kimia seiring waktu, membuatnya menjadi beracun. Tetrasiklin, misalnya, dapat berubah menjadi senyawa beracun setelah kedaluwarsa.
Konsumsinya berisiko menyebabkan sindrom Fanconi, gangguan ginjal serius yang berpotensi fatal. Perubahan komposisi kimia obat kadaluarsa sama bahayanya dengan penurunan efektivitasnya.
4. Kegagalan Bekerja dalam Situasi Darurat
Obat-obatan darurat seperti EpiPen (untuk reaksi alergi) atau nitrogliserin (untuk serangan jantung) sangat bergantung pada efektivitasnya.
Jika kedaluwarsa, efektivitasnya bisa sangat berkurang, bahkan gagal menyelamatkan nyawa. Pastikan selalu obat darurat Anda dalam kondisi baik dan belum melewati batas waktu penggunaannya.
5. Kerusakan Fisik Obat Menyebabkan Masalah Kesehatan
Obat kadaluarsa sering mengalami perubahan fisik: kapsul melebur, tablet retak, sirup mengental dan berubah warna.
Konsumsinya bisa menyebabkan iritasi saluran cerna, tukak lambung, atau pendarahan internal. Perubahan rasa (lebih pahit) atau bau (tidak sedap) menandakan perubahan senyawa yang meningkatkan risiko keracunan.
Kesimpulannya, konsumsi obat kadaluarsa bukan hanya soal efektivitas yang berkurang, tetapi juga potensi bahaya serius bagi kesehatan. Selalu periksa tanggal kedaluwarsa sebelum mengonsumsi obat. Buang obat kadaluarsa dengan benar dan konsultasikan dengan tenaga medis jika ragu.
Selain lima poin di atas, perlu diingat bahwa penyimpanan obat yang tidak tepat juga dapat mempengaruhi kualitas dan keamanan obat, bahkan sebelum tanggal kedaluwarsa tercapai. Pastikan untuk menyimpan obat sesuai dengan petunjuk pada label kemasan, biasanya di tempat yang kering, sejuk, dan terhindar dari sinar matahari langsung.
Perlu diingat juga bahwa setiap individu dapat bereaksi berbeda terhadap obat yang sama, bahkan jika obat tersebut masih dalam kondisi baik dan belum kedaluwarsa. Oleh karena itu, selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu atau sedang mengonsumsi obat lain.