Imunisasi merupakan langkah efektif mencegah penyakit menular dan telah menyelamatkan jutaan nyawa setiap tahunnya. Direktur Imunisasi dr. Prima Yosephine, MKM, menyatakan imunisasi menyelamatkan 3,5 hingga 5 juta jiwa tahunan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Namun, tantangan masih ada, termasuk rendahnya kesadaran masyarakat dan penyebaran hoaks.
Dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2025, pemerintah menekankan pentingnya cakupan imunisasi yang merata. Tema global “Immunization for All is Humanly Possible” dan tema nasional “Ayo Lengkapi Imunisasi, Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas” bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi di setiap tahapan kehidupan.
Tantangan Peningkatan Cakupan Imunisasi
Data WHO 2023 menunjukkan 14,5 juta anak dunia tak mendapatkan imunisasi (zero dose), Indonesia berada di peringkat keenam tertinggi. Sebanyak 1,35 juta anak di Indonesia tidak menerima imunisasi dasar pada 2019-2023. Rendahnya cakupan imunisasi disebabkan beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut meliputi kekhawatiran orang tua terhadap suntikan ganda dan efek samping (38%), ketidakizinan keluarga (47%), ketidaktahuan jadwal imunisasi (23%), dan penyebaran hoaks. “Jika anak-anak tidak segera mendapatkan imunisasi kejar, maka risiko terjadinya kejadian luar biasa (KLB) PD3I akan semakin besar,” tegas dr. Prima.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah meluncurkan program Sepekan Mengejar Imunisasi (PENARI) untuk meningkatkan cakupan imunisasi di berbagai pos pelayanan kesehatan. Program ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak anak dan memastikan mereka mendapatkan perlindungan yang dibutuhkan.
Jadwal Imunisasi Rutin Lengkap
Jadwal imunisasi rutin penting untuk perlindungan optimal. Berikut jadwal imunisasi berdasarkan usia:
- Kurang dari 24 jam: Hepatitis B (HB0)
- Kurang dari 1 bulan: BCG, OPV1
- Usia 2 bulan: DPT-HB-Hib1, OPV2, PCV1, RV1
- Usia 3 bulan: DPT-HB-Hib2, OPV3, PCV2, RV2
- Usia 4 bulan: DPT-HB-Hib3, OPV4, IPV1, RV3
- Usia 9 bulan: Campak-Rubella, IPV2
- Usia 10 bulan: Japanese Encephalitis (JE) – khusus daerah endemis
- Usia 12 bulan: PCV3
- Usia 18 bulan: Campak-Rubella 2, DPT-HB-Hib4
- Sekolah Dasar: Kelas 1: Campak-Rubella, DT; Kelas 2: Td; Kelas 5 & 6: Td, HPV (khusus anak perempuan)
- Wanita usia subur (WUS): Td (hingga dosis T5 setelah skrining)
- Remaja, dewasa, dan lansia: Vaksin COVID-19 sesuai rekomendasi medis.
Penting untuk selalu mengikuti jadwal imunisasi ini dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk informasi lebih lanjut. Jangan ragu untuk bertanya kepada dokter atau petugas kesehatan mengenai kekhawatiran terkait efek samping imunisasi.
Dukungan Berbagai Pihak untuk Imunisasi
Dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk keberhasilan program imunisasi. Ketua Pokja Imunisasi Satuan Tugas Imunisasi IDAI, dr. Hartono Gunardi, menekankan pentingnya imunisasi sebagai pilar utama perkembangan anak. “Meski lingkungan tampak bersih dan bayi tampak sehat, imunisasi tetap diperlukan untuk perlindungan jangka panjang,” ujarnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Arif Fahrudin, menyatakan imunisasi sejalan dengan prinsip Islam dalam mencegah bahaya (madharat). Fatwa MUI Nomor 04 Tahun 2016 menyatakan imunisasi diperbolehkan (mubah) sebagai perlindungan kesehatan, dan dalam kondisi darurat bahkan wajib.
Dengan kolaborasi pemerintah, tenaga kesehatan, tokoh agama, dan masyarakat, diharapkan cakupan imunisasi dapat ditingkatkan. Pentingnya edukasi dan pemberantasan hoaks juga harus menjadi perhatian bersama untuk mencapai Indonesia Emas yang sehat.
Informasi jadwal imunisasi di atas perlu dikonsultasikan dengan tenaga kesehatan terdekat untuk memastikan akurasi dan menyesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing individu. Jangan ragu untuk bertanya jika ada pertanyaan atau kekhawatiran terkait imunisasi.