Menkes Budi: Razia Kesehatan Sopir Terminal Cegah Penyakit Mudik 2025

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin berencana melakukan pemeriksaan kesehatan mendadak kepada para sopir di terminal-terminal bus menjelang mudik Lebaran 2025. Langkah ini diambil untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang seringkali disebabkan oleh faktor kesehatan pengemudi.

“Intinya sehat, karena kecelakaan itu faktor pengemudinya besar sekali. Enggak boleh ngantuk, tidurnya harus cukup, terutama tekanan darah juga perlu dijaga supaya sehat,” ujar Menkes Budi setelah meninjau program cek kesehatan gratis (CKG) bagi para pengemudi ojek online (ojol) di Kantor Gojek, Jakarta Selatan, Jumat (21/3/2025).

Kemenkes akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk menentukan terminal mana saja yang akan menjadi sasaran pemeriksaan kesehatan mendadak ini. Pemeriksaan kesehatan mendadak ini bertujuan untuk memastikan para sopir dalam kondisi prima dan siap mengemudi selama perjalanan mudik.

“Makanya nanti kami mau koordinasi sama Pak Menhub nih. Bus-bus kita gerebek di terminal-terminal, supaya dicek kesehatan sopir-sopir,” tambahnya.

Pentingnya Cukup Tidur dan Kesehatan Pengemudi

Menkes Budi menekankan pentingnya istirahat cukup bagi para sopir, terutama untuk mencegah microsleep atau kondisi mengantuk sejenak saat mengemudi yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Ia merekomendasikan agar para sopir tidur selama 6 hingga 8 jam setiap harinya.

“Kalau saya bilang yang penting tidurnya cukup lah 6 sampai 8 jam, jangan di bawah 6 jam untuk sopir,” tegas Menkes Budi.

Program cek kesehatan gratis untuk pengemudi ojol yang baru saja dikunjungi Menkes Budi merupakan salah satu upaya untuk memastikan kesehatan para pengemudi menjelang Lebaran. Program ini mendapatkan apresiasi dari Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi.

“Kami dari Kementerian Perhubungan sangat mengapresiasi program ini dan urusan transportasi kami concern-nya dalam keselamatan ini adalah bagian dari transportasi untuk keselamatan. Bukan hanya kendaraannya saja tapi pengemudi juga dipastikan punya kesehatan yang bagus,” kata Menhub Dudy.

Cek Kesehatan Gratis untuk Ratusan Pengemudi Ojol

Program CKG yang dikunjungi Menkes Budi melibatkan hampir 150 pengemudi ojol. Kerja sama antara Kemenkes dan Kemenhub dalam program ini bertujuan untuk mencapai target pemeriksaan kesehatan sebanyak 150.000 orang per hari.

Budi berharap program ini dapat meningkatkan kesehatan para pengemudi ojol sehingga mereka dapat terus bekerja dan mendapatkan penghasilan setiap hari. “Sopir ojol setiap hari mencari nafkah, kalau mereka sehat mereka bisa mencari nafkah setiap hari, karena begitu mereka sakit mereka berkurang (penghasilannya), enggak kayak wartawan, mereka dibayarnya harian,” jelas Menkes Budi.

Jumlah Pendaftar Cek Kesehatan Gratis Mencapai Satu Juta

Sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025, program CKG telah berhasil menjaring satu juta pendaftar. Dengan rata-rata lebih dari 100.000 pendaftar per hari, diharapkan program ini dapat mencapai tiga juta pendaftar per bulan.

“Sekarang kurang lebih 1 juta, kita mulai 10 Februari, begitu 10 Maret udah 1 juta. Nah, sekarang dengan lebih dari 100 ribu per hari saya rasa per bulan bisa capai 3 juta,” ungkap Menkes Budi.

Menkes Budi juga menjelaskan bahwa kini para pemudik dapat melakukan pemeriksaan kesehatan sederhana di daerah tujuan mudik, selain di daerah domisili mereka. Tersedia berbagai paket pemeriksaan dengan jumlah tes yang bervariasi, mulai dari 10 hingga 19 jenis tes.

“Bisa (CKG di daerah tujuan mudik) kan sekarang ada paket cepat, tepat, dan mantap. Jadi ada yang tesnya sedikit itu 10, ada yang 16, ada yang 19 (jenis tes),” jelasnya.

Puskesmas sebagai Pilihan untuk Pemeriksaan yang Lebih Lengkap

Bagi masyarakat yang menginginkan pemeriksaan kesehatan yang lebih lengkap, Menkes Budi menyarankan untuk mengunjungi puskesmas. Puskesmas menawarkan pemeriksaan yang lebih komprehensif, termasuk pemeriksaan gigi, mata, deteksi kanker, dan kesehatan jiwa.

“Nah kalau mau, datang ke puskesmas, itu full ada cek gigi, mata, kanker, kesehatan jiwa, tapi kalau mau cepat seperti ini (CKG Ojol) kan nggak mungkin semuanya di puskesmas jadi kita bikin paket cepat 10 (jenis tes).” kata Menkes Budi.

Ke depannya, Kemenkes berencana untuk memperluas akses pemeriksaan kesehatan cepat di berbagai lokasi strategis seperti terminal bus, bandara, dan pelabuhan penyeberangan. Pendaftaran dapat dilakukan melalui aplikasi SatuSehat atau petugas di lokasi.

“Daftarnya bisa lewat SatuSehat, bisa juga lewat petugasnya,” tutup Menkes Budi.

Kesimpulan: Inisiatif Menkes Budi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan mendadak di terminal dan program Cek Kesehatan Gratis menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan keselamatan transportasi dan kesehatan masyarakat, khususnya menjelang mudik Lebaran 2025. Kolaborasi antar kementerian dan penyediaan berbagai pilihan layanan pemeriksaan kesehatan diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *