Mengenal Lebih Dalam Biduran Kronis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Biduran, atau urtikaria, adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bentol-bentol merah dan gatal. Biduran yang berlangsung lebih dari enam bulan disebut biduran kronis. Kondisi ini seringkali kambuh dan dapat sangat mengganggu kualitas hidup penderitanya.

Apa itu Biduran Kronis?

Berbeda dengan biduran akut yang berlangsung kurang dari enam bulan, biduran kronis ditandai dengan gejala yang menetap lebih dari enam bulan, bahkan bisa bertahun-tahun. Gejala dapat muncul dan hilang secara periodik, namun tidak pernah benar-benar sembuh sepenuhnya. Meskipun penyebab pasti biduran kronis belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor diyakini berperan penting dalam perkembangannya.

Seberapa Umum Biduran Kronis?

Biduran kronis relatif jarang terjadi, dengan prevalensi sekitar 1,4% di seluruh dunia. Kondisi ini lebih sering ditemukan pada wanita daripada pria, dengan rasio sekitar 2:1. Perlu diingat bahwa angka ini bisa bervariasi tergantung pada populasi dan metode diagnosa yang digunakan.

Baca selengkapnya di Rahasia Kutek Kering Kilat: 7 Tips Ampuh untuk Manikur Sempurna untuk informasi lebih lanjut.

Tanda dan Gejala Biduran Kronis

Gejala biduran kronis serupa dengan biduran akut, namun dengan durasi yang lebih lama dan kecenderungan kambuh. Gejala utama adalah ruam kulit yang terasa gatal dan kemerahan. Ruam ini dapat bervariasi dalam ukuran dan bentuk, dan dapat muncul di berbagai bagian tubuh.

Selain ruam dan gatal, beberapa penderita biduran kronis juga mengalami pembengkakan (angioedema) pada area seperti bibir, kelopak mata, dan bahkan tenggorokan. Angioedema pada tenggorokan merupakan kondisi yang serius dan memerlukan penanganan medis segera karena dapat menyebabkan kesulitan bernapas.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Konsultasi dengan dokter sangat penting jika gejala biduran berlangsung lebih dari seminggu, disertai infeksi (nanah, bengkak), atau gatal yang sangat parah. Perlu juga memeriksakan diri jika mengalami pembengkakan di tenggorokan, yang dapat mengindikasikan angioedema yang mengancam jiwa.

Jika Anda mengalami gatal-gatal yang kambuh secara berkala dalam beberapa bulan, meskipun gejalanya tidak parah, konsultasi ke dokter tetap dianjurkan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab yang lebih serius.

Penyebab Biduran Kronis

Penyebab biduran kronis seringkali kompleks dan belum sepenuhnya terungkap. Beberapa faktor berperan, baik secara tunggal maupun kombinasi.

Jangan lewatkan artikel 11 Manfaat Daun Selada untuk Kesehatan yang Mengejutkan, cek sekarang!

1. Penyakit Autoimun

Sejumlah penelitian menunjukkan hubungan kuat antara biduran kronis dan penyakit autoimun. Sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel sehat di tubuh sendiri dapat memicu reaksi inflamasi pada kulit, menyebabkan biduran. Penyakit tiroid, lupus, cryoglobulinemia, dan rheumatoid arthritis merupakan beberapa contoh penyakit autoimun yang dikaitkan dengan biduran kronis.

2. Alergi

Reaksi alergi terhadap makanan, obat-obatan, atau zat lain juga dapat menyebabkan biduran, baik akut maupun kronis. Identifikasi dan penghindaran terhadap alergen ini penting dalam manajemen biduran kronis.

3. Infeksi

Infeksi virus (seperti hepatitis B, Streptococcus, Helicobacter pylori, Mycobacterium tuberculosis, dan virus herpes), jamur (seperti onikomikosis, kandidiasis, dan tinea pedis), dan parasit (seperti strongyloidiasis, giardiasis, dan amoebiasis) dapat memicu biduran kronis. Pengobatan infeksi yang mendasari sangat penting.

4. Rangsangan Fisik

Beberapa rangsangan fisik, seperti tekanan pada kulit, suhu ekstrem (panas atau dingin), paparan sinar matahari, air, dan bahkan menggaruk kulit, dapat memicu biduran pada sebagian orang. Mengenali dan menghindari rangsangan ini dapat membantu mengurangi frekuensi kambuhnya biduran.

5. Faktor Lain

Selain faktor-faktor di atas, beberapa kondisi lain juga dikaitkan dengan biduran kronis, termasuk stres, obat-obatan tertentu (seperti ibuprofen), dan vaskulitis (peradangan pembuluh darah).

Diagnosis Biduran Kronis

Diagnosis biduran kronis biasanya dimulai dengan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan yang lengkap. Dokter akan menanyakan tentang gejala, riwayat penyakit, dan riwayat keluarga.

Untuk membantu menegakkan diagnosis, pemeriksaan tambahan mungkin diperlukan, seperti tes alergi (untuk mengidentifikasi alergen), tes darah (untuk memeriksa kadar antibodi dan indikator penyakit autoimun), dan tes urine (untuk mendeteksi infeksi). Biopsi kulit mungkin dilakukan dalam beberapa kasus.

Pengobatan Biduran Kronis

Pengobatan biduran kronis bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah kambuh. Pilihan pengobatan bergantung pada tingkat keparahan gejala dan penyebab yang mendasarinya.

Antihistamin merupakan lini pertama pengobatan. Obat ini bekerja dengan memblokir pelepasan histamin, zat kimia yang menyebabkan reaksi alergi. Jika antihistamin tidak efektif, dokter mungkin meresepkan obat lain, seperti penghambat H2, kortikosteroid (untuk pengobatan jangka pendek), antidepresan trisiklik, obat asma (montelukast, zafirlukast), antibodi monoklonal (omalizumab), atau obat penekan kekebalan tubuh (siklosporin, tacrolimus).

Perawatan Rumahan Biduran Kronis

Selain pengobatan medis, perawatan rumahan dapat membantu meredakan gejala dan mencegah kambuh. Hindari pemicu biduran yang telah teridentifikasi, seperti makanan tertentu atau alergen lain. Kompres dingin dapat membantu mengurangi gatal dan peradangan. Pakai pakaian yang longgar dan berbahan lembut untuk menghindari iritasi kulit.

Mandi air dingin juga dapat menenangkan kulit yang gatal. Oleskan krim atau losion pelembap untuk menjaga kulit tetap terhidrasi. Manajemen stres juga penting, karena stres dapat memperburuk gejala biduran. Teknik relaksasi, seperti yoga atau meditasi, dapat membantu mengelola stres.

Kesimpulan

Biduran kronis merupakan kondisi kulit yang kronis dan dapat sangat mengganggu. Meskipun penyebabnya seringkali kompleks, pengobatan dan perawatan yang tepat dapat membantu mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat.

Pengobatan dan pendekatan holistik, yang meliputi pengobatan medis, identifikasi dan penghindaran pemicu, serta manajemen stres, sangat penting untuk keberhasilan pengelolaan biduran kronis jangka panjang. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda mengalami gejala yang mengganggu atau persisten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *