Diet alkaline, yang sempat populer, menitikberatkan pada konsumsi makanan basa untuk menyeimbangkan pH tubuh. Sebelum mencobanya, pahami informasi lengkapnya berikut ini.
Apa itu Diet Alkaline?
Diet alkaline bertujuan menyeimbangkan pH tubuh dengan mengonsumsi makanan yang bersifat basa. Teori dasarnya adalah beberapa makanan dapat membuat tubuh memproduksi asam berlebihan.
Skala pH berkisar 0-14; angka tinggi menunjukkan sifat basa, sedangkan angka rendah menunjukkan sifat asam. Tubuh yang terlalu asam dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Baca selengkapnya di Tujuh Manfaat Dahsyat Buah Kering: Khasiatnya dan Risiko Tersembunyi untuk informasi lebih lanjut.
Manfaat Diet Alkaline
Tubuh manusia idealnya memiliki pH basa (7,35-7,45). Namun, kondisi seperti diare dan gangguan ginjal dapat mengubahnya menjadi asam.
Ketidakseimbangan pH dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah tulang-sendi-otot. Diet alkaline membantu mengembalikan keseimbangan pH, penting untuk produksi hormon pertumbuhan.
Pada wanita menopause, peningkatan hormon pertumbuhan dapat menjaga fungsi jantung dan kemampuan kognitif. Diet ini juga berpotensi mencegah hipertensi, stroke, dan meningkatkan penyerapan vitamin D dan magnesium.
Pada pasien kemoterapi, diet alkaline mungkin meningkatkan efektivitas beberapa obat kemo karena bekerja lebih baik dalam lingkungan basa. Ini juga dapat mengurangi efek samping kemoterapi.
Diet alkaline juga dianggap sebagai metode detoksifikasi, membantu membuang racun dan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, perlu diingat bahwa klaim ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Jangan lewatkan artikel 10 Merek Oatmeal Terbaik untuk Program Diet Sehat Anda, cek sekarang!
Panduan Menjalani Diet Alkaline
Tidak ada panduan baku, fokusnya adalah menambah makanan basa dan mengurangi makanan asam. Makanan terbagi menjadi tiga kategori berdasarkan pH:
Makanan Asam:
Makanan Netral:
Makanan Basa:
Diet alkaline menganjurkan konsumsi lebih banyak buah dan sayur. Anda bisa mengganti karbohidrat dengan sayuran seperti wortel atau zucchini.
Pilih karbohidrat berserat tinggi seperti nasi merah atau beras cokelat. Kurangi minuman manis seperti soda dan minuman kemasan.
Minum air putih minimal dua liter sehari. Anda juga bisa menambahkan perasan jeruk nipis, meskipun asam, jeruk memberikan efek alkali pada tubuh.
Tetap konsumsi protein hewani, tetapi batasi atau pilih pilihan sehat seperti dada ayam tanpa kulit atau telur. Konsumsi daging sebaiknya 2-3 kali seminggu.
Risiko Diet Alkaline
Diet alkaline kurang memperhatikan asupan protein, yang banyak terdapat pada makanan asam. Kekurangan protein dalam jangka panjang berdampak buruk pada kesehatan.
Untuk mengatasinya, pilih sumber protein hewani lain seperti ikan atau ayam tanpa kulit, dan kombinasikan dengan sayur. Perencanaan menu yang seimbang sangat penting.
Meskipun menawarkan manfaat, diet alkaline perlu diimbangi dengan gaya hidup sehat. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai.
Kesimpulan
Diet alkaline bertujuan menyeimbangkan pH tubuh dengan makanan basa. Ia menawarkan beberapa manfaat kesehatan, tetapi perlu diimbangi dengan asupan protein yang cukup untuk mencegah kekurangan gizi.
Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat direkomendasikan sebelum memulai diet alkaline atau perubahan pola makan lainnya.
Penting untuk diingat bahwa efektivitas diet alkaline dalam jangka panjang dan pengaruhnya terhadap pH tubuh masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Informasi di atas hanya sebagai referensi dan bukan pengganti saran medis profesional.