Kanker payudara merupakan ancaman serius bagi kesehatan wanita di dunia, termasuk Indonesia. Angka kematiannya tinggi, dan deteksi dini menjadi kunci utama dalam meningkatkan peluang kesembuhan.
Data menunjukkan bahwa pada tahun 2022, terdapat 2,3 juta kasus kanker payudara di seluruh dunia, mengakibatkan sekitar 670.000 kematian. Situasi di Indonesia juga mengkhawatirkan, dengan lebih dari 400.000 kasus baru tercatat pada tahun yang sama.
Sayangnya, deteksi dini kanker payudara di Indonesia masih rendah. Sebanyak tujuh dari sepuluh kasus baru terdiagnosis pada stadium lanjut, membatasi pilihan pengobatan dan menurunkan peluang kesembuhan.
Baca selengkapnya di Rahasia Panjang Umur: 9 Makanan Ajaib untuk Hidup Lebih Sehat untuk informasi lebih lanjut.
Kurangnya kesadaran, stigma sosial, dan rasa takut akan prosedur medis menjadi beberapa faktor penyebab rendahnya angka deteksi dini. Banyak wanita merasa malu atau khawatir menjadi beban keluarga jika terdiagnosis kanker payudara.
Akibatnya, 70 persen kasus baru ditemukan ketika penyakit telah berkembang pesat, mengurangi secara signifikan peluang kesembuhan. Kondisi ini sangat memprihatinkan dan membutuhkan penanganan serius.
Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara
Untuk mengatasi tantangan ini, berbagai inisiatif perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan akses terhadap deteksi dini kanker payudara. Salah satu contohnya adalah program “Cancer-Free Towards a Healthy Family” yang dijalankan oleh PT Fujifilm Indonesia dan MedicElle Clinic.
Program ini menyediakan layanan mamografi 3D gratis bagi 100 wanita, menggunakan teknologi mamografi digital berbasis kecerdasan buatan (AI) dari Fujifilm. Teknologi ini dirancang untuk mengurangi ketidaknyamanan, mempercepat proses deteksi, meningkatkan akurasi, dan menurunkan paparan radiasi.
Pemeriksaan dilakukan pada bulan November dan hasilnya diumumkan bersamaan dengan sesi edukasi kesehatan. Hal ini bertujuan tidak hanya untuk mendeteksi dini kanker payudara, tetapi juga untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya deteksi dini.
Jangan lewatkan artikel Rahasia Diet Alkaline: Manfaat, Risiko, dan Panduan Asupan Basa, cek sekarang!
Testimoni Peserta Program
Ratna Setyarahajoe, salah satu peserta program, berbagi pengalamannya. Meskipun memiliki riwayat kanker dalam keluarga dan merasa cemas, ia tetap menjalani pemeriksaan.
Ia merasa terbantu dengan teknologi mamografi yang nyaman dan mudah digunakan. Proses pemeriksaan tidak menyakitkan dan tidak menimbulkan rasa canggung.
Setelah pemeriksaan, Ratna menjadi lebih aktif dalam menyebarkan informasi tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara kepada rekan kerjanya. Ia menjadi motivator bagi perempuan lain untuk memeriksakan diri.
Pentingnya Kolaborasi dan Akses yang Lebih Luas
Fujifilm Indonesia berkomitmen untuk memperluas inisiatif ini. Selain berkolaborasi dengan MedicElle Clinic, perusahaan juga telah bekerja sama dengan Mandaya Puri Hospital dan Universitas Udayana.
Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap deteksi dini kanker payudara bagi lebih banyak wanita di Indonesia. Komitmen ini menunjukkan betapa pentingnya peran perusahaan swasta dalam mendukung program kesehatan masyarakat.
Direktur PT Fujifilm Indonesia, Handra Effendi, menekankan pentingnya aksi kolektif dalam upaya memerangi kanker payudara. Deteksi dini bukan hanya tentang melawan penyakit, tetapi juga memberikan kesempatan bagi wanita untuk menjalani hidup yang lebih sehat dan berkualitas.
Tidak ada wanita yang seharusnya menunggu terlalu lama, merasa terlalu takut, atau menghadapi perjuangan ini sendirian. Dukungan bersama dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan ini.
Faktor Risiko Kanker Payudara dan Pencegahan
Memahami faktor risiko kanker payudara juga penting dalam upaya pencegahan. Beberapa faktor risiko yang diketahui meliputi faktor genetik (riwayat keluarga), usia (risiko meningkat seiring bertambahnya usia), obesitas, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan merokok.
Selain deteksi dini, mempertahankan gaya hidup sehat juga krusial. Pola makan seimbang, olahraga teratur, menghindari konsumsi alkohol dan rokok, serta menjaga berat badan ideal dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker payudara.
Penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai tanda dan gejala kanker payudara. Deteksi dini sendiri dapat dilakukan melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin, dan pemeriksaan mamografi, terutama bagi wanita dengan faktor risiko tinggi.
Dengan meningkatkan kesadaran, memperluas akses terhadap pemeriksaan, dan mengadopsi gaya hidup sehat, kita dapat bersama-sama mengurangi angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia.