Kesehatan perempuan seringkali terabaikan, diprioritaskan setelah kesehatan anak dan keluarga. Ironisnya, meskipun perempuan cenderung berumur lebih panjang, sebagian besar masa hidup itu dihabiskan dalam kondisi kesehatan yang kurang optimal. Kondisi ini menunjukkan urgensi perempuan untuk memprioritaskan kesehatan diri sendiri.
Banyak penyakit kronis, seperti penyakit autoimun, demensia, dan sarkopenia, lebih banyak menyerang perempuan. Pemahaman yang mendalam tentang kondisi-kondisi ini, serta perawatan yang terpersonalisasi, sangat krusial bagi kesehatan perempuan. Faktor usia, khususnya mendekati menopause, meningkatkan kerentanan terhadap beberapa penyakit tertentu.
Tiga Aspek Kesehatan Penting untuk Perempuan
Menjelang dan memasuki masa menopause, perempuan perlu memberikan perhatian ekstra pada tiga aspek kesehatan utama: kesehatan jantung dan pembuluh darah, kesehatan hormonal, dan pencegahan kehilangan massa otot serta osteoporosis.
Baca selengkapnya di 7 Merek Vitamin Penambah Nafsu Makan Terbaik di Apotek: Rekomendasi Ahli Gizi untuk informasi lebih lanjut.
1. Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Data global menunjukkan angka kematian akibat penyakit jantung kardiovaskular pada perempuan di Asia sangat tinggi. Di Indonesia sendiri, prevalensi penyakit jantung pada perempuan secara konsisten lebih tinggi daripada laki-laki dalam satu dekade terakhir. Penting untuk menjaga kesehatan jantung melalui olahraga teratur, pola makan sehat, dan berat badan ideal.
Diet tinggi serat, rendah lemak jenuh dan kolesterol, serta menghindari merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan, juga berkontribusi signifikan terhadap kesehatan jantung. Pemeriksaan kesehatan jantung secara berkala, termasuk cek kolesterol dan tekanan darah, sangat dianjurkan.
2. Kesehatan Hormonal
Perubahan hormonal merupakan bagian alami siklus hidup perempuan, meliputi menstruasi, kehamilan, dan menopause. Namun, perubahan ini dapat memicu masalah seperti siklus menstruasi tidak teratur, perubahan suasana hati yang drastis (mood swing), dan gangguan kesuburan.
Mengelola ketidakseimbangan hormon memerlukan pendekatan holistik. Pola makan seimbang, kaya nutrisi seperti zat besi (terdapat dalam daging merah, hati sapi, ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian), aktivitas fisik rutin, dukungan sosial yang kuat, dan pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi ketidakseimbangan hormon secara efektif.
3. Kehilangan Massa Otot dan Osteoporosis
Kurangnya latihan kekuatan otot meningkatkan risiko sarkopenia (penurunan massa otot) pada perempuan, terutama seiring bertambahnya usia. Sarkopenia meningkatkan risiko osteoporosis, yang seringkali muncul setelah menopause. Osteoporosis menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Jangan lewatkan artikel 8 Resep Buka Puasa Tinggi Protein: Sehat, Lezat, dan Bikin Nagih, cek sekarang!
Konsumsi protein yang cukup dan latihan beban secara teratur sangat penting untuk membangun dan mempertahankan massa otot. Selain itu, asupan vitamin D yang cukup, baik melalui makanan (ikan berlemak, kuning telur, susu yang diperkaya) atau suplemen, krusial untuk kesehatan tulang. Pemeriksaan kepadatan tulang secara berkala dapat mendeteksi osteoporosis secara dini dan memungkinkan intervensi yang tepat waktu.
Selain ketiga aspek di atas, aktivitas fisik yang rutin, terutama yang dilakukan bersama komunitas atau teman, sangat dianjurkan. Berolahraga secara berkelompok tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga meningkatkan kesehatan mental melalui dukungan sosial dan rasa kebersamaan.
Kesimpulannya, perempuan perlu memperhatikan kesehatan secara menyeluruh dan proaktif. Dengan memperhatikan tiga aspek utama ini – kesehatan jantung, kesehatan hormonal, dan pencegahan kehilangan massa otot – perempuan dapat menjalani hidup yang lebih sehat, lebih panjang, dan lebih berkualitas.