Rahasia Tampil Prima: Tips Gizi dan Olahraga Optimal Saat Puasa Ramadhan

Menjaga kesehatan dan kebugaran selama bulan Ramadhan, khususnya bagi mereka yang tetap aktif berolahraga, memerlukan perencanaan yang matang. Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Provinsi Aceh, dr. Iflan Nauval, memberikan panduan komprehensif terkait pemenuhan kebutuhan gizi dan olahraga selama berpuasa.

Konsumsi protein yang cukup, terutama dari sumber hewani seperti daging sapi, ayam, bebek, dan telur, sangat penting. Protein berperan vital dalam memperbaiki jaringan otot yang rusak akibat olahraga dan menjaga massa otot selama puasa. Hindari mengonsumsi protein hewani secara berlebihan, pastikan untuk menyeimbangkannya dengan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.

Selain protein, perhatikan juga asupan karbohidrat kompleks. Pilihlah sumber karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, dan oat, yang memberikan energi secara bertahap dan mencegah penurunan gula darah yang drastis. Hindari mengonsumsi karbohidrat sederhana seperti gula dan makanan olahan yang hanya memberikan energi secara instan namun cepat habis.

Baca selengkapnya di Atasi Pori-Pori Tersumbat: Kenali 4 Ciri & Solusi Ampuh untuk informasi lebih lanjut.

Tips Menu Sehat Selama Puasa Ramadhan

Dr. Iflan menyarankan untuk mengurangi makanan cepat saji dan makanan tinggi lemak. Makanan cepat saji seringkali tinggi sodium, lemak jenuh, dan kalori kosong yang dapat mengganggu kesehatan pencernaan dan meningkatkan risiko penyakit kronis. Prioritaskan makanan “real food” atau makanan yang diolah secara minimal, seperti ikan bakar atau ayam kukus.

Perbanyak konsumsi buah dan sayur. Buah dan sayur kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting untuk menjaga sistem imun dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Pilihlah buah dan sayur yang kaya serat untuk membantu pencernaan dan mencegah sembelit.

Jangan lupa untuk mengonsumsi cukup cairan. Pastikan terhidrasi dengan baik, terutama saat sahur dan berbuka puasa. Konsumsi sekitar 800-1000 ml air putih saat sahur dan terus minum air putih secara bertahap sepanjang hari hingga berbuka. Selain air putih, Anda juga bisa mengonsumsi jus buah tanpa tambahan gula atau minuman elektrolit untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang.

Olahraga yang Aman Selama Puasa

Olahraga ringan masih direkomendasikan selama puasa, namun harus dilakukan dengan bijak dan memperhatikan intensitasnya. Waktu yang ideal untuk berolahraga adalah setelah shalat subuh atau sekitar 30 menit sebelum berbuka puasa. Hal ini memberi waktu untuk pendinginan dan mencegah dehidrasi.

Pilihlah jenis olahraga yang ringan dan tidak terlalu membebani tubuh, seperti jalan kaki santai, bersepeda, atau yoga. Hindari olahraga berat atau intensitas tinggi yang dapat menyebabkan kelelahan dan dehidrasi. Durasi olahraga yang disarankan adalah sekitar 30-60 menit per hari. Jika merasa lelah atau pusing, segera hentikan aktivitas dan istirahat.

Jangan lewatkan artikel Atasi Kulit Kasar dan Bertekstur: Penyebab dan Solusi Ampuh, cek sekarang!

Olahraga malam hari sebaiknya dihindari. Tubuh manusia memiliki ritme sirkadian yang mengatur waktu aktivitas dan istirahat. Berolahraga di malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian dan mengganggu kualitas tidur. Selain itu, berolahraga di malam hari juga dapat meningkatkan risiko cedera karena tubuh sudah lelah setelah beraktivitas seharian.

Tips Tambahan

  • Perhatikan tanda-tanda dehidrasi seperti pusing, mual, dan kelelahan. Jika mengalami gejala tersebut, segera hentikan aktivitas dan minum air putih.
  • Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai program olahraga baru, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu.
  • Atur pola makan dan olahraga sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan tubuh Anda.
  • Jangan ragu untuk meminta bantuan ahli gizi untuk membuat rencana menu yang sesuai dengan kebutuhan Anda selama bulan Ramadhan.
  • Dengan mengikuti tips di atas, diharapkan umat Islam dapat tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh selama bulan Ramadhan, sehingga ibadah puasa dapat dijalankan dengan optimal dan penuh semangat.

    Exit mobile version