Penyumbatan pembuluh darah dapat terjadi di berbagai bagian tubuh. Namun, penyumbatan di leher dan otak sangat berbahaya, berpotensi menyebabkan stroke, kecacatan permanen, bahkan kematian. Kondisi ini, secara medis dikenal sebagai stenosis arteri karotis, memerlukan penanganan segera.
Stenosis arteri karotis terjadi ketika plak—endapan kalsium, kolesterol, dan jaringan fibrosa—menumpuk di dinding arteri karotis, arteri besar di sisi leher yang memasok darah ke otak. Penumpukan plak ini, yang disebut aterosklerosis, menyempitkan pembuluh darah, menghambat aliran darah kaya oksigen dan nutrisi ke otak.
Penyempitan pembuluh darah akibat aterosklerosis semakin memburuk seiring waktu. Selain itu, potongan plak dapat lepas dan mengalir ke pembuluh darah yang lebih kecil di otak, menyebabkan penyumbatan mendadak dan mengakibatkan stroke.
Baca selengkapnya di Waspadai 10 Ciri-Ciri Penyakit Gula Darah yang Mematikan untuk informasi lebih lanjut.
Apa itu Stenosis Arteri Karotis?
Stenosis arteri karotis adalah penyempitan arteri karotis akibat penumpukan plak. Arteri karotis merupakan pembuluh darah utama yang menyuplai darah ke otak. Ketika arteri ini menyempit, aliran darah ke otak berkurang, sehingga otak kekurangan oksigen dan nutrisi.
Faktor risiko aterosklerosis dan stenosis arteri karotis meliputi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, diabetes, obesitas, kurang olahraga, dan riwayat keluarga penyakit jantung.
Gejala stenosis arteri karotis dapat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat. Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain: pusing, sakit kepala, penglihatan kabur, kelemahan pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, dan kehilangan keseimbangan.
Bahaya Penyumbatan Pembuluh Darah di Leher dan Otak
Penyumbatan pembuluh darah di leher dan otak sangat berbahaya karena dapat menyebabkan stroke. Stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terhenti, menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Kerusakan ini dapat menyebabkan kecacatan permanen, seperti kelumpuhan, kesulitan berbicara (afasia), atau gangguan memori.
Terdapat dua jenis stroke utama yang terkait dengan stenosis arteri karotis: stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah, sementara stroke hemoragik disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak.
Jangan lewatkan artikel Rahasia Diet Alkaline: Manfaat, Risiko, dan Panduan Asupan Basa, cek sekarang!
Stroke Ringan (Transient Ischemic Attack/TIA)
Stroke ringan atau TIA adalah tanda peringatan potensi stroke yang lebih serius. Pada TIA, aliran darah ke otak terhambat hanya sementara, sehingga gejalanya berlangsung singkat, biasanya kurang dari 24 jam. Meskipun gejalanya hilang, TIA menunjukkan adanya masalah serius pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke di masa mendatang.
Gejala TIA mirip dengan stroke, namun bersifat sementara. Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala TIA, agar dapat dilakukan tindakan pencegahan untuk menghindari stroke yang lebih serius.
Stroke Iskemik
Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum, disebabkan oleh bekuan darah yang menghalangi aliran darah ke otak. Bekuan darah ini dapat berasal dari plak yang pecah di arteri karotis. Stroke iskemik dapat menyebabkan kerusakan otak yang parah dan kecacatan permanen jika tidak ditangani segera.
Pengobatan untuk stenosis arteri karotis bertujuan untuk mencegah stroke. Perawatan mungkin melibatkan perubahan gaya hidup, obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah dan kolesterol, serta prosedur bedah seperti endarterektomi karotis (pengangkatan plak dari arteri karotis) atau angioplasti karotis (pelebaran arteri karotis yang menyempit menggunakan balon kecil).
Penting untuk menyadari faktor risiko, memperhatikan gejala, dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan. Deteksi dan pengobatan dini sangat penting untuk meminimalkan risiko stroke dan komplikasi jangka panjang.