Banjir yang melanda beberapa wilayah di Jabodetabek menimbulkan kekhawatiran akan merebaknya berbagai penyakit. Air kotor yang menggenang menjadi media ideal bagi bakteri, virus, dan parasit untuk berkembang biak, mengancam kesehatan masyarakat.
Beberapa wilayah di Jabodetabek terdampak cukup parah akibat hujan deras beberapa waktu lalu, termasuk Jakarta, Bogor, dan Bekasi. Situasi ini menuntut kewaspadaan dan langkah pencegahan yang proaktif dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.
Penyakit Pasca Banjir yang Harus Diwaspadai
Berbagai penyakit dapat muncul pasca banjir, meliputi penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit yang ditularkan melalui vektor seperti nyamuk, hingga penyakit kulit. Penting untuk memahami jenis penyakit tersebut agar dapat dilakukan pencegahan dan penanganan yang tepat.
Baca selengkapnya di Hilangkan Bau Durian Membandel: 8 Tips Ampuh untuk Mulut dan Tangan untuk informasi lebih lanjut.
Diare
Diare merupakan salah satu penyakit paling umum pasca banjir. Kontaminasi air dan makanan oleh bakteri, virus, atau parasit penyebab diare sangat mungkin terjadi. Gejala diare bisa ringan, seperti perut kembung dan kram, hingga berat, disertai demam, muntah, dan feses berdarah.
Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika diare disertai dehidrasi berat, ditandai dengan mulut kering, sedikit atau tidak ada air seni, dan mata cekung. Dehidrasi dapat mengancam jiwa, terutama pada anak-anak dan lansia.
Pencegahan diare dapat dilakukan dengan mengonsumsi air matang, mencuci tangan dengan sabun, dan menghindari makanan mentah atau setengah matang. Pastikan makanan yang dikonsumsi dimasak hingga matang sempurna dan disimpan dengan baik.
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Banjir menciptakan lingkungan ideal untuk perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, penular DBD. Genangan air menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk. Gejala DBD meliputi demam tinggi mendadak (hingga 39 derajat Celcius), sakit kepala hebat, nyeri otot dan sendi, serta ruam kulit.
Jika mengalami gejala DBD, segera periksakan diri ke dokter. Penanganan DBD yang terlambat dapat berakibat fatal. Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), baik di lingkungan rumah maupun sekitar tempat tinggal.
Jangan lewatkan artikel Atasi Dermatitis Seboroik: Panduan Lengkap Mengatasi Kulit Kering dan Bersisik, cek sekarang!
PSN mencakup kegiatan seperti menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan abate untuk membunuh jentik nyamuk. Menggunakan kelambu saat tidur juga dapat membantu mencegah gigitan nyamuk.
Penyakit Kulit
Kontak dengan air kotor dan lingkungan yang lembab pasca banjir meningkatkan risiko infeksi kulit, seperti kurap, panu, dan infeksi jamur lainnya. Gejala infeksi kulit dapat berupa ruam kemerahan, gatal-gatal, dan kulit bersisik.
Jaga kebersihan kulit dengan mandi teratur menggunakan sabun antiseptik. Hindari menggaruk area yang gatal untuk mencegah infeksi sekunder. Jika muncul gejala infeksi kulit, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang terdapat pada air seni hewan yang terkontaminasi. Bakteri ini dapat masuk ke tubuh melalui kulit yang terluka atau selaput lendir. Gejala leptospirosis bisa ringan, seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot, hingga berat, seperti gagal ginjal.
Pencegahan leptospirosis dapat dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan air banjir, menggunakan alas kaki dan pelindung tubuh saat membersihkan lokasi banjir, serta segera membersihkan luka jika terkena air banjir.
Kolera
Kolera merupakan penyakit diare akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Bakteri ini dapat menyebar melalui air dan makanan yang terkontaminasi. Gejala kolera yang khas adalah diare cair dan muntah yang hebat, sehingga dapat menyebabkan dehidrasi berat.
Penanganan kolera difokuskan pada pemberian cairan dan elektrolit untuk mengatasi dehidrasi. Pencegahan kolera dapat dilakukan dengan mengonsumsi air matang, mencuci tangan dengan sabun, dan memastikan makanan yang dikonsumsi telah dimasak dengan matang.
Selain penyakit-penyakit di atas, waspadai juga penyakit lainnya seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), tetanus, dan penyakit lainnya yang dapat muncul pasca banjir. Kebersihan lingkungan dan menjaga kesehatan tubuh sangat penting untuk meminimalkan risiko terkena penyakit pasca banjir. Konsultasi dengan tenaga kesehatan sangat dianjurkan jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan.