Menderita diabetes bukan berarti Anda harus meninggalkan ibadah puasa Ramadhan. Namun, menjalankan puasa dengan aman dan sehat memerlukan perhatian khusus terhadap kadar gula darah Anda.
Pemantauan rutin kadar gula darah sangat penting. Hal ini terutama berlaku jika Anda mengalami gejala hipoglikemia (gula darah rendah) atau hiperglikemia (gula darah tinggi). Kedua kondisi ini bisa berbahaya dan memerlukan penanganan segera.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jika kadar gula darah Anda kurang dari 60 mg/dl atau lebih dari 300 mg/dl, disarankan untuk membatalkan puasa. Ini penting untuk mencegah komplikasi serius yang dapat mengancam jiwa.
Baca selengkapnya di 10 Manfaat Luar Biasa Lingonberry yang Wajib Anda Ketahui untuk informasi lebih lanjut.
Hipoglikemia dan Hiperglikemia: Ancaman bagi Penderita Diabetes yang Berpuasa
Hipoglikemia, atau gula darah rendah, terjadi ketika kadar glukosa dalam darah turun di bawah batas normal. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Perlu dipahami bahwa penanganan yang tepat dan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.
Hiperglikemia, kebalikannya, merupakan kondisi di mana kadar gula darah terlalu tinggi. Ini juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kerusakan organ jangka panjang. Mengontrol gula darah dengan baik selama bulan Ramadhan sangat penting bagi kesehatan jangka panjang penderita diabetes.
Gejala Hipoglikemia: Mengenali Tanda-Tanda Gula Darah Rendah
Gejala hipoglikemia dapat bervariasi tergantung pada seberapa rendah kadar gula darah. Gejala ringan dapat meliputi rasa lapar yang sangat kuat, gemetaran, kecemasan, berkeringat, kulit pucat, detak jantung cepat atau tidak teratur, mengantuk, pusing, mudah tersinggung, kelelahan, dan kesemutan atau mati rasa di area seperti bibir, lidah, dan pipi.
Hipoglikemia nokturnal, atau hipoglikemia yang terjadi saat tidur, juga perlu diperhatikan. Gejalanya dapat meliputi kesulitan tidur, mimpi buruk, dan bahkan berbicara atau memanggil saat tidur. Jika dibiarkan, hipoglikemia bisa menyebabkan kebingungan, perilaku aneh, penglihatan kabur, kesulitan berjalan, pingsan, bahkan kejang.
Menangani Hipoglikemia
Jika Anda mengalami gejala hipoglikemia selama puasa, segera periksa kadar gula darah Anda. Jika memang rendah, konsumsilah makanan atau minuman yang mengandung gula sederhana dan cepat diserap tubuh, seperti jus buah atau permen. Istirahat dan pantau kadar gula darah Anda secara berkala.
Jangan lewatkan artikel Waspadai 10 Kebiasaan Rahasia Penambah Berat Badan & Gagal Diet, cek sekarang!
Gejala Hiperglisemia: Waspadai Tanda-Tanda Gula Darah Tinggi
Hiperglikemia, atau gula darah tinggi, juga memiliki berbagai gejala yang perlu diwaspadai. Gejala awal mungkin tidak terlalu kentara, tetapi seiring waktu dan peningkatan kadar gula darah, gejala dapat semakin parah dan mengancam kesehatan.
Beberapa gejala hiperglikemia meliputi sering buang air kecil, rasa haus yang berlebihan, kelelahan yang ekstrem, penglihatan kabur, luka yang sulit sembuh, dan peningkatan risiko infeksi. Pada kasus yang lebih berat, hiperglikemia dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik (DKA), kondisi yang sangat berbahaya dan memerlukan perawatan medis segera.
Menangani Hiperglisemia
Jika Anda mendapati kadar gula darah Anda tinggi, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan. Mereka akan memberikan panduan tentang cara mengelola kadar gula darah Anda dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Memantau asupan makanan dan aktivitas fisik sangat penting dalam mengontrol gula darah.
Tips Puasa Aman untuk Penderita Diabetes
Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai puasa Ramadhan. Mereka dapat membantu Anda membuat rencana makan yang aman dan efektif untuk mengontrol kadar gula darah selama puasa. Pemeriksaan berkala kadar gula darah sangat dianjurkan. Perencanaan yang matang, pemantauan yang teratur, dan konsultasi dengan profesional kesehatan adalah kunci menjalankan ibadah puasa dengan aman dan sehat bagi penderita diabetes.
Selain itu, perhatikan pola makan Anda. Pilih makanan yang kaya serat dan rendah indeks glikemik untuk membantu menjaga kestabilan kadar gula darah. Hindari makanan manis dan berlemak tinggi. Cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup, terutama saat berbuka puasa dan sahur.
Istirahat yang cukup dan olahraga teratur juga sangat penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk mengontrol kadar gula darah. Jangan ragu untuk membatalkan puasa jika Anda mengalami gejala hipoglikemia atau hiperglikemia yang parah. Kesehatan Anda adalah prioritas utama.