Hindari Maut di Gunung: Kenali dan Tangani Hipotermia Pendaki

Cuaca ekstrem di pegunungan menjadi ancaman serius bagi para pendaki, terutama risiko hipotermia yang dapat berujung fatal. Hipotermia adalah kondisi di mana suhu tubuh turun di bawah 35 derajat Celcius akibat paparan suhu dingin yang berkepanjangan. Ini bisa terjadi secara bertahap dan gejala awalnya seringkali tidak disadari.

Gejala hipotermia bervariasi tergantung tingkat keparahannya. Pada tahap awal (suhu tubuh 32-35 derajat Celcius), gejala yang muncul antara lain menggigil hebat, kulit pucat dan dingin, bicara menjadi lambat atau cadel, serta denyut jantung dan pernapasan sedikit meningkat. Penderita juga mungkin mengalami kebingungan ringan dan kesulitan berkonsentrasi. Kondisi ini seringkali disalahartikan sebagai kelelahan biasa.

Tahapan dan Gejala Hipotermia

Hipotermia sedang (suhu tubuh 28-32 derajat Celcius) ditandai dengan berkurangnya atau hilangnya menggigil, karena tubuh kehabisan energi untuk menghasilkan panas. Denyut nadi dan pernapasan melambat secara signifikan. Otot melemah, koordinasi tubuh terganggu, dan penderita mengalami kesulitan berjalan. Disorientasi dan perilaku aneh, seperti melepas pakaian meskipun kedinginan, juga sering terjadi. Kondisi ini sudah sangat berbahaya dan membutuhkan penanganan segera.

Baca selengkapnya di Kutil di Mata: Penyebab, Bahaya, dan Pengobatan Terkini untuk informasi lebih lanjut.

Pada hipotermia berat (suhu tubuh di bawah 28 derajat Celcius), penderita dapat kehilangan kesadaran. Irama jantung terganggu, pernapasan dan denyut jantung sangat lambat atau bahkan tidak terdeteksi. Pupil mata melebar dan tidak bereaksi terhadap cahaya. Ini adalah kondisi yang mengancam jiwa dan membutuhkan pertolongan medis segera.

Faktor Risiko Hipotermia

Beberapa faktor meningkatkan risiko hipotermia, antara lain kelelahan fisik, dehidrasi, kurangnya pakaian yang tepat, kondisi medis tertentu (seperti hipotiroidisme), konsumsi alkohol, dan usia lanjut. Kondisi cuaca yang ekstrem, seperti hujan, salju, dan angin kencang, juga memperparah risiko hipotermia. Oleh karena itu, persiapan yang matang dan pengetahuan yang cukup tentang kondisi cuaca sangat penting bagi para pendaki.

Penanganan Hipotermia

Penanganan pertama pada hipotermia adalah memindahkan penderita ke tempat yang hangat dan terlindung dari angin, hujan, atau salju. Segera cari perlindungan, misalnya tenda atau tempat berteduh lainnya. Jika tidak ada, buatlah penghalang dari tas atau benda lain untuk melindungi dari angin.

Ganti pakaian basah dengan pakaian kering. Jika tidak ada pakaian ganti, bungkus tubuh penderita dengan jaket, selimut darurat, atau sleeping bag untuk mempertahankan panas tubuh. Kompres hangat pada ketiak, selangkangan, dan leher juga dapat membantu meningkatkan suhu tubuh. Hindari penggunaan air panas langsung karena dapat menyebabkan syok. Berikan minuman hangat (jangan alkohol) secara perlahan.

Penting untuk tetap tenang dan segera mencari bantuan medis profesional. Jangan mencoba menghangatkan penderita terlalu cepat, karena hal ini dapat menyebabkan aritmia jantung. Pertolongan pertama yang tepat sangat penting untuk meningkatkan peluang bertahan hidup penderita hipotermia.

Jangan lewatkan artikel Lindungi Ginjal, Cegah Gagal Ginjal: Pentingnya Pemeriksaan Rutin bagi Penderita Diabetes dan Hipertensi, cek sekarang!

Pencegahan Hipotermia

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Berikut beberapa langkah pencegahan hipotermia:

  • Kenali kondisi cuaca dan perkirakan risiko hipotermia sebelum mendaki.
  • Pakailah pakaian yang tepat, berlapis-lapis, dan tahan air.
  • Jaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum air yang cukup.
  • Konsumsi makanan bergizi untuk menjaga energi tubuh.
  • Istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan.
  • Jangan mengonsumsi alkohol sebelum atau selama pendakian.
  • Beritahu rencana pendakian kepada orang lain dan tetap terhubung selama pendakian.

Dengan memahami gejala, penanganan, dan pencegahan hipotermia, para pendaki dapat mengurangi risiko dan memastikan keselamatan selama kegiatan di pegunungan.

Exit mobile version