Mengantuk saat berpuasa, terutama di siang hari, adalah keluhan umum. Namun, penyebabnya tak melulu karena lapar. Ada beberapa faktor lain yang seringkali terlewatkan.
Puasa menyebabkan tubuh kekurangan asupan makanan dan minuman dalam waktu lama. Ini berujung pada penurunan kadar gula darah dan energi, sehingga memicu kelelahan. Proses ini diperparah oleh perubahan pola makan dan tidur yang mengganggu ritme sirkadian tubuh.
Jadwal tidur dan makan yang berubah drastis selama Ramadhan juga berpengaruh. Kurang tidur akibat sahur atau perubahan jadwal kerja/sekolah turut berkontribusi pada kelelahan yang lebih cepat.
Kekurangan tidur kronis, atau yang dikenal sebagai “utang tidur,” merupakan masalah serius. Utang tidur terjadi ketika seseorang terus-menerus kehilangan jam tidur dan tidak mampu mengimbanginya. Ini tidak hanya terjadi di bulan Ramadhan, tetapi juga bisa dialami siapa saja yang kurang tidur secara konsisten.
Orang dewasa idealnya tidur 7-9 jam setiap malam. Remaja (14-17 tahun) membutuhkan 8-10 jam, sedangkan anak-anak minimal 12 jam. Kurang tidur berdampak buruk pada kesehatan, mengakibatkan energi rendah, mudah tersinggung, cemas, dan kesulitan berkonsentrasi. Dampak jangka panjang bahkan bisa lebih serius, seperti depresi, penyakit jantung, dan risiko stroke.
Kehilangan 2-3 jam tidur setiap hari dapat mengakibatkan hilangnya 14-21 jam tidur dalam seminggu, setara dengan 2-3 malam penuh tanpa tidur. Bayangkan dampaknya terhadap kesehatan dan kinerja harian.
Untuk mengatasi utang tidur selama Ramadhan, bangunlah ritme tidur baru yang sesuai kebutuhan. Usahakan tidur minimal 4 jam sebelum sahur, kemudian tidur lagi beberapa jam sebelum beraktivitas. Tidur siang singkat (20-30 menit) menjelang sore hari juga dapat membantu meningkatkan energi.
Strategi Mengatasi Kantuk Saat Puasa
Selain mengatur tidur, memperbaiki pola makan juga penting. Jangan pernah melewatkan sahur atau hanya makan seadanya. Konsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk karbohidrat kompleks, protein (hewani dan nabati), dan sayuran. Karbohidrat kompleks akan memberikan energi yang lebih berkelanjutan dibandingkan karbohidrat sederhana.
Dehidrasi juga dapat menyebabkan kantuk. Pastikan Anda minum cukup air putih. Bagi kebutuhan 2 liter air minum ke dalam waktu sahur, berbuka, dan sebelum tidur. Contohnya, 2 gelas saat sahur, 4 gelas saat berbuka, dan 2 gelas sebelum tidur. Namun, jumlah ini bisa bervariasi tergantung kebutuhan dan aktivitas masing-masing individu.
Tips Tambahan untuk Mengatasi Kantuk:
Dengan menggabungkan pengaturan pola tidur, pola makan sehat dan cukup cairan, serta manajemen stres yang baik, Anda dapat mengurangi rasa kantuk berlebihan dan tetap berenergi sepanjang hari selama bulan puasa.
Ingatlah bahwa setiap orang berbeda, sehingga mungkin dibutuhkan beberapa percobaan untuk menemukan strategi yang paling efektif bagi Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional kesehatan jika Anda merasa kesulitan mengatasi rasa kantuk yang berlebihan.