Konsumsi gula berlebih, selain berisiko terhadap berbagai penyakit kronis, juga ternyata dapat mengganggu kehidupan seks. Kaitan antara gula dan performa seksual mungkin tak langsung terlihat, namun dampaknya cukup signifikan, terutama pada pria.
Gula merupakan sumber energi penting, tetapi kelebihannya dalam aliran darah menimbulkan masalah. Penjelasan detail tentang bagaimana gula berdampak negatif pada aktivitas seksual akan diuraikan di bawah ini.
Mengenali Beragam Efek Gula pada Kehidupan Seks
Tubuh membutuhkan gula untuk energi, namun konsumsi berlebihan menimbulkan gangguan metabolisme. Kelebihan gula ini dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan, termasuk kehidupan seksual.
1. Penurunan Kadar Testosteron
Testosteron, hormon seks pria, berperan penting dalam libido dan fungsi seksual. Rendahnya kadar testosteron terkait dengan penurunan gairah seksual, disfungsi ereksi, dan masalah lainnya.
Makanan manis, termasuk karbohidrat olahan seperti nasi putih, dapat menurunkan kadar testosteron secara signifikan. Studi menunjukkan penurunan hingga 25% dalam dua jam setelah mengonsumsi 75 gram gula.
Penurunan drastis hormon seks ini akan mengganggu kemampuan seksual dan reproduksi pria. Meskipun begitu, konsumsi makanan manis masih diperbolehkan, asalkan tetap dalam batas wajar.
2. Kelelahan Berlebih
Konsumsi gula berlebihan dapat memicu kelelahan ekstrem dan rasa lemas. Ini terjadi karena gula mengganggu produksi orexin, hormon yang mengatur siklus tidur-bangun.
Akibatnya, pria menjadi mudah mengantuk dan mengalami penurunan kualitas seksual. Kelelahan ini juga dapat dialami wanita, dan berdampak negatif pada kehidupan seksual pasangan.
Selain itu, fluktuasi gula darah yang drastis juga dapat menyebabkan penurunan energi dan stamina, sehingga membuat individu merasa kurang bergairah untuk melakukan aktivitas seksual.
3. Penurunan Hormon Pertumbuhan (GH)
Peningkatan kadar gula darah memicu pelepasan insulin dalam jumlah besar. Produksi insulin yang berlebihan ini justru menurunkan hormon pertumbuhan (GH).
Hormon pertumbuhan penting untuk pertumbuhan otot dan mempertahankan libido pada pria. Penurunan GH dapat mempengaruhi kemampuan seksual dan kebugaran fisik secara keseluruhan.
4. Peningkatan Berat Badan dan Obesitas
Kelebihan gula menyebabkan surplus kalori, yang kemudian disimpan sebagai lemak tubuh. Lemak berlebih, terutama di area perut, dapat mengganggu fungsi ereksi pada pria.
Pada wanita, obesitas seringkali dikaitkan dengan penurunan libido dan masalah seksual lainnya. Berat badan yang ideal sangat penting untuk kesehatan seksual secara menyeluruh.
5. Peningkatan Cemas dan Stres
Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan fluktuasi gula darah, yang berujung pada perubahan suasana hati. Ini dapat memicu kecemasan dan stres.
Cemas dan stres secara signifikan dapat menurunkan libido dan gairah seksual pada pria dan wanita. Masalah citra tubuh yang terkait dengan obesitas dapat memperparah kondisi ini.
6. Kerusakan Gen Pengatur Hormon Seks
Kelebihan glukosa dan fruktosa di hati diubah menjadi lemak. Proses ini dapat memengaruhi gen SHBG (sex hormone binding globulin).
SHBG mengatur kadar testosteron dan estrogen. Gangguan pada gen ini meningkatkan risiko infertilitas baik pada pria maupun wanita.
7. Infeksi Jamur
Tingginya kadar gula dalam darah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur. Infeksi jamur pada alat kelamin, terutama pada penderita diabetes, dapat mengganggu aktivitas seksual.
Infeksi jamur ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan nyeri, sehingga mengurangi keinginan untuk berhubungan seksual. Pengobatan infeksi jamur sangat penting untuk mengembalikan kesehatan seksual.
Cara Membatasi Konsumsi Gula
Mengurangi konsumsi gula berlebihan memerlukan kesadaran dan komitmen. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:
Dengan menerapkan tips di atas, Anda dapat mengurangi konsumsi gula dan menjaga kesehatan seksual secara menyeluruh. Ingat, kesehatan seksual merupakan bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan.
Selain informasi di atas, penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rencana diet yang sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing. Mereka dapat memberikan panduan yang lebih personal dan terperinci untuk mengontrol asupan gula dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Perlu diingat bahwa informasi ini bersifat edukatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran medis profesional. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan seksual atau konsumsi gula Anda, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan.