Kasus kanker nasofaring yang dikaitkan dengan konsumsi ikan asin beberapa waktu lalu menyoroti bahaya nitrosamin, senyawa kimia karsinogenik yang terdapat dalam berbagai makanan. Penting untuk memahami apa itu nitrosamin dan bagaimana zat ini dapat meningkatkan risiko kanker.
Apa Itu Nitrosamin?
Nitrosamin terbentuk dari reaksi antara nitrit atau nitrat dengan amina dalam kondisi tertentu, seperti lingkungan asam atau suhu tinggi. Reaksi ini sering terjadi pada proses pengawetan atau pengolahan makanan tertentu.
Zat ini banyak ditemukan pada makanan yang diawetkan, dipanaskan pada suhu tinggi, dan bahkan dalam beberapa obat-obatan. Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan risiko karsinogeniknya pada manusia relatif rendah, sifatnya yang merusak DNA dan berpotensi menyebabkan kanker membuatnya menjadi senyawa berbahaya yang perlu diwaspadai.
Beberapa jenis nitrosamin yang telah diidentifikasi sebagai kontaminan dalam makanan dan obat-obatan termasuk N-nitrosodimetilamin (NDMA), N-nitrosodietilamin (NDEA), Asam-N-nitroso-N-metil-4- aminobutirat (NMBA), N-nitrosoisopropiletilamin (NIPEA), N-nitrosodiisopropilamin (NDIPA), N-nitrosodibutilamin (NDBA), dan N-nitrosometilphenilamin (NMPA). Lima di antaranya telah terdeteksi dalam makanan dan obat-obatan.
Terdapat batas aman harian untuk konsumsi nitrosamin, terutama NDMA dan NDEA. Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara ketat mengawasi cemaran nitrosamin dalam obat dan makanan untuk memastikan keamanan dan mutu produk.
Bahaya Nitrosamin
Nitrosamin dalam ikan asin, yang diawetkan menggunakan nitrit dan nitrat, diduga menjadi salah satu penyebab kasus kanker nasofaring. Konsumsi ikan asin yang berlebihan memang meningkatkan risiko kanker.
Kanker Nasofaring
Nitrosamin yang masuk ke tubuh akan diubah di hati menjadi zat reaktif yang merusak DNA. Kerusakan DNA ini bisa menyebabkan mutasi gen yang mengatur pertumbuhan sel, sehingga memicu pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan pembentukan kanker, termasuk kanker nasofaring.
Kanker Esofagus
Sebuah penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi NDMA tinggi dan peningkatan risiko kanker esofagus hingga 76%. Namun, temuan ini masih perlu diteliti lebih lanjut karena hasil penelitian lain tidak menunjukkan korelasi yang signifikan. Faktor risiko lain seperti merokok juga berperan besar dalam perkembangan kanker esofagus.
Menurunkan Kualitas Sperma
Studi menunjukkan bahwa paparan nitrosamin berdampak negatif pada kualitas sperma, kadar testosteron, dan kesehatan jaringan reproduksi pada hewan uji. Hal ini disebabkan oleh sifat mutagenik dan toksik nitrosamin yang merusak DNA dan mengganggu keseimbangan hormon.
Menurunkan Sistem Imun
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengonsumsi air tinggi nitrat memiliki kadar nitrosamin dalam darah lebih tinggi dan mengalami peningkatan respons imun, termasuk peradangan. Lebih mengkhawatirkan lagi, kadar protein p53, yang berperan dalam mencegah kanker, menurun secara signifikan.
Berbagai Jenis Kanker
Selain kanker nasofaring dan esofagus, konsumsi nitrosamin dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai kanker lainnya, termasuk kanker lambung, kanker kolorektal, kanker hati, kanker otak, kanker paru-paru, kanker saluran kemih, dan kanker prostat. Kerusakan DNA yang ditimbulkan nitrosamin dapat memicu mutasi genetik dan mengganggu perbaikan sel.
Makanan yang Mengandung Nitrosamin
Nitrosamin dapat ditemukan dalam berbagai makanan, terutama yang mengandung nitrat dan nitrit atau telah melalui proses pengolahan tertentu seperti pengasapan atau penggaraman.
Beberapa makanan yang berpotensi mengandung nitrosamin antara lain:
- Daging olahan (sosis, ham, bacon, salami, kornet, daging asap)
- Ikan asin dan ikan asap
- Kecap
- Keju
- Makanan yang digoreng pada suhu tinggi atau menggunakan minyak bekas
- Minuman beralkohol
- Sayuran tinggi nitrat (bayam, selada, seledri, bit) terutama jika disimpan tidak tepat.
Untuk mengurangi risiko paparan nitrosamin, sebaiknya konsumsi makanan segar, batasi makanan olahan, dan hindari konsumsi berlebihan makanan yang diawetkan, ultraproses, atau diasap. Memilih metode memasak yang tepat juga penting untuk mengurangi pembentukan nitrosamin.
Rangkuman
- Nitrosamin merupakan senyawa karsinogenik yang dapat ditemukan dalam makanan, obat-obatan, dan lingkungan.
- Paparan nitrosamin yang tinggi dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, menurunkan kualitas sperma, dan melemahkan sistem imun.
- Daging olahan, ikan asin, dan makanan yang dimasak pada suhu tinggi merupakan sumber utama paparan nitrosamin.
- Mengurangi konsumsi makanan olahan dan memilih metode pengolahan makanan yang tepat dapat meminimalkan risiko paparan nitrosamin.
Informasi ini bertujuan untuk edukasi dan bukan sebagai pengganti saran medis. Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat terkait kesehatan Anda.