Tasyi Athasyia Hengkang dari Media Sosial, Akhiri Polemik Bika Ambon

Food vlogger Tasyi Athasyia mengumumkan kepergiannya sementara dari media sosial. Pengumuman ini menyusul kontroversi yang melibatkan dirinya dan sebuah produk UMKM, Bika Ambon, yang menuai banyak kritikan.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @Tasyiiathasyia, Tasyi menyatakan pamit untuk sementara waktu. Ia mengungkapkan keinginannya untuk menjelaskan berbagai tudingan dan opini yang telah beredar. Tasyi merasa difitnah dan dirugikan oleh persepsi negatif yang berkembang.

Dalam unggahan tersebut, Tasyi Athasyia membantah telah menjatuhkan bisnis UMKM. Ia menegaskan telah membantu banyak UMKM selama lebih dari lima tahun terakhir, bahkan tanpa meminta imbalan apapun. Ia mengajak warganet untuk mengecek langsung kepada UMKM yang pernah ia promosikan.

Tasyi juga mempertanyakan motif di balik tudingan tersebut, mengingatkan warganet untuk melihat dirinya tanpa prasangka buruk. Ia menanyakan apakah warganet pernah benar-benar memahami dirinya melalui konten-konten yang ia buat, khususnya di kanal YouTube-nya, misalnya program Jajanan Favorit Tasyi.

Ia merasa langkahnya dalam mempromosikan produk-produk UMKM telah disalahartikan. Tasyi menjelaskan bahwa dirinya hanya memberikan ulasan jujur, dan jika ada kekurangan pada produk yang diulasnya, hal itu bukan berarti sebuah upaya untuk menjatuhkan bisnis tersebut.

Unggahan pamit tersebut telah mendapatkan banyak respon dari netizen. Hingga Kamis (13/3/2025), unggahan tersebut telah disukai lebih dari 43.386 pengguna dan mendapat lebih dari 3.000 komentar. Hal ini menunjukkan besarnya perhatian publik terhadap kontroversi yang menimpa Tasyi Athasyia.

Langkah Hukum yang Dilakukan Tasyi Athasyia

Sebagai respon atas serangan yang ditujukan kepadanya, Tasyi Athasyia telah mengambil langkah hukum. Ia melaporkan dua akun TikTok yang dianggap melakukan pencemaran nama baik.

Kedua akun tersebut, yang diidentifikasi sebagai @sxxxx dan @bxxxx, dituduh melakukan “black campaign” terhadap Tasyi. Laporan tersebut telah diterima oleh pihak berwajib dan sedang dalam proses penyelidikan. Pihak kepolisian menyatakan bahwa laporan tersebut didasari atas pernyataan Tasyi yang mengkritik produk tertentu, tanpa ada motif lain yang mendukung tudingan “black campaign”.

Kasus ini menjadi sorotan karena menyangkut perlindungan UMKM dan juga dampak media sosial terhadap reputasi individu. Pihak berwenang perlu menyelidiki kasus ini secara menyeluruh, memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.

Dampak Kontroversi Terhadap Citra Tasyi Athasyia dan UMKM

Kontroversi ini menimbulkan dampak yang signifikan, baik terhadap citra Tasyi Athasyia maupun terhadap persepsi publik terhadap kerjasama antara influencer dan UMKM. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya etika dalam memberikan ulasan produk, baik bagi influencer maupun konsumen.

Kejadian ini juga mempertanyakan transparansi dan mekanisme yang diperlukan dalam kerjasama antara influencer dan UMKM untuk menghindari kesalahpahaman dan konflik di masa mendatang. Diperlukan pedoman yang lebih jelas untuk memastikan hubungan yang saling menguntungkan dan menghindari dampak negatif bagi semua pihak.

Ke depan, perlu adanya edukasi bagi para influencer dan juga UMKM tentang pentingnya komunikasi yang efektif dan mekanisme penyelesaian konflik yang tepat. Perlu juga adanya peraturan yang lebih ketat terkait pencemaran nama baik di media sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *