Bulan Ramadan, bulan penuh berkah dan juga momen untuk menikmati beragam kuliner lezat. Di Indonesia, kita mengenal aneka hidangan khas seperti kolak pisang, es timun suri, dan bubur kacang hijau. Namun, tahukah kamu bahwa dunia juga memiliki kekayaan kuliner Ramadan yang tak kalah menarik?
Berikut ini adalah sepuluh makanan khas Ramadan dari berbagai negara, pilihan unik untuk menu buka puasamu. Dari hidangan hangat dan gurih hingga sajian manis yang menggugah selera, semuanya siap memanjakan lidah.
Kuliner Hangat dan Gurih:
Jika kamu mencari hidangan pembuka puasa yang hangat, gurih, dan mengenyangkan, Harira dari Maroko bisa menjadi pilihan tepat. National Geographic mencatat bahwa Harira adalah sup tomat kental dan creamy, berisi buncis, daging, dan bihun atau nasi. Teksturnya yang kental berasal dari “tedouira,” campuran tepung pengental dan air.
Cita rasa gurih dan sedikit pedasnya berasal dari rempah-rempah seperti kayu manis, kunyit, jintan, ketumbar, peterseli, seledri, dan jahe. Sensasi rasa yang kompleks dan kaya akan rempah ini akan memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
Di Uni Emirat Arab, ada Harees, sebuah bubur gandum yang dimasak bersama daging dan tulang selama berjam-jam. Setelah dimasak, daging dipisahkan dari tulang lalu diaduk kembali dengan gandum. Hidangan ini biasanya disajikan dengan taburan ghee (mentega jernih) dan bawang goreng. Pilihan dagingnya fleksibel, bisa sapi, domba, atau bahkan ayam.
Kuliner dari Timur Tengah dan Asia Selatan:
Shami kebab, sajian khas Lucknow, India, merupakan hidangan populer selama Ramadan. Berbeda dengan kebab Turki, Shami kebab terbuat dari daging domba atau sapi yang dimasak dengan chana dal (biji-bijian Bengal). Setelah dimasak, daging digiling dan dibumbui dengan bawang putih, jahe, kayu manis, merica, cengkih, jintan, mint, ketumbar, dan cabai hijau.
Adonan kemudian dibentuk bulat, dicelupkan ke dalam telur, dan digoreng hingga garing. Teksturnya yang lembut dan lumer di mulut membedakannya dari perkedel atau bakwan. Rasanya yang kaya rempah akan memanjakan lidah saat berbuka puasa.
Shorbat adas, sup lentil hangat, merupakan hidangan pembuka puasa favorit di Uni Emirat Arab, Yordania, dan Lebanon. Lentil merah dimasak dengan rempah-rempah seperti kunyit, jintan, kayu manis, peterseli, dan lemon. Wortel, bawang bombay, dan kentang ditambahkan untuk menambah nutrisi dan serat.
Thareed, sup daging domba dan sayuran, sering menjadi hidangan utama saat berbuka puasa di Arab Saudi. Konon, sup ini merupakan favorit Nabi Muhammad SAW. Daging domba, kentang, wortel, dan zucchini dimasak dalam kaldu daging dengan campuran pasta tomat, bawang bombay, pasta bawang putih, kunyit, jeruk nipis kering, kapulaga, ketumbar, kayu manis, cabai merah, dan lada.
Kuliner Unik dari Berbagai Negara:
Moi-moi, puding gurih khas Nigeria, terbuat dari bahan kaya protein seperti telur, daging sapi, ikan, atau udang, yang dimasak bersama kacang polong atau kacang madu kupas. Bumbu yang digunakan antara lain paprika, scotch bonnet pepper, bawang, dan air.
Adonan kemudian dikukus dalam daun pisang atau wadah plastik. Teksturnya yang lembut dan mirip jelly membuat moi-moi menjadi hidangan unik dan lezat untuk berbuka puasa. Rasanya yang gurih dan kaya protein akan menjadi pengalaman kuliner yang berbeda.
Pide, roti pipih khas Turki, mirip pizza tetapi dengan tekstur yang lebih lembut dan kenyal. Pide biasanya menggunakan kasar (keju Turki dari susu domba atau kambing) dan diberi topping sosis, daging berbumbu, atau bayam.
Samosa, makanan ringan berbentuk segitiga, mirip pastel tetapi dengan isian kentang tumbuk dan daging cincang yang dibumbui jintan, ketumbar, dan garam masala. Samosa biasanya disajikan dengan sambal ketumbar mint dan chutney asam manis. Hidangan ini cocok sebagai takjil.
Mansaf, hidangan nasional Yordania, sering disajikan dalam perayaan dan juga menjadi pilihan favorit untuk berbuka puasa. Daging domba dimasak dengan metode slow-cooking selama berjam-jam, kemudian disiram dengan jameed (yoghurt kering yang difermentasi). Hidangan ini disajikan di atas nasi kunyit dan roti shrak tipis, ditaburi kacang pinus, almond, dan peterseli.
Qatayef, kue bulan sabit khas negara-negara Levant (Mesir, Yordania, Lebanon, Palestina, Suriah), terbuat dari pancake semolina yang diisi dengan keju akkawi atau nabulsi, pistachio tumbuk, hazelnut, almond, atau kenari. Kemudian dilipat, digoreng, dan ditaburi sirup gula. Ada juga versi yang diisi dengan krim manis.
Begitu banyak pilihan kuliner Ramadan dari berbagai belahan dunia. Dari sup hangat hingga kue manis, setiap hidangan menawarkan cita rasa dan pengalaman unik. Semoga informasi ini menambah wawasan dan menginspirasi menu buka puasamu!