Sembilan Perbedaan Krusial Timun Suri dan Blewah: Pilih yang Tepat

Memilih antara timun suri dan blewah untuk takjil buka puasa seringkali membingungkan. Kedua buah ini memang memiliki kemiripan, namun perbedaannya cukup signifikan dan memengaruhi cita rasa hidangan yang akan dibuat.

Berikut ini penjelasan detail perbedaan timun suri dan blewah, sehingga Anda dapat memilih buah yang tepat sesuai kebutuhan dan selera.

Perbedaan Timun Suri dan Blewah

Bentuk dan Sekat Buah

Timun suri memiliki bentuk lonjong khas, dengan empat sekat di bagian dalamnya. Bentuknya yang ramping dan memanjang mudah dibedakan dengan blewah.

Baca selengkapnya di Hangatkan Diri dengan Wedang Uwuh: Resep Takjil Musim Hujan untuk informasi lebih lanjut.

Sementara itu, blewah cenderung lebih bulat atau lonjong namun lebih gemuk. Jumlah sekatnya pun lebih banyak, biasanya antara enam hingga delapan sekat.

Kulit Buah

Perbedaan mencolok terlihat pada kulitnya. Timun suri memiliki kulit yang sangat tipis dan halus, tanpa alur sama sekali. Permukaannya terasa licin saat disentuh.

Sebaliknya, blewah mempunyai kulit yang lebih tebal dan kasar, dengan alur-alur yang jelas terlihat. Jumlah alur ini bisa mencapai delapan buah, menjadikannya mudah diidentifikasi.

Warna Kulit

Saat masih muda, timun suri berwarna hijau keputihan. Namun, ketika matang sempurna, warnanya akan berubah menjadi kuning muda dengan sedikit semburat kehitaman.

Blewah muda umumnya berwarna hijau kekuningan. Saat matang, warna kulitnya akan berubah menjadi kuning kemerahan yang lebih cerah dan menarik.

Ingin tahu lebih banyak? Simak Resep Tumis Bayam Jagung: Menu Sahur Praktis & Sehat Anak Kos sekarang!

Tekstur dan Aroma Daging Buah

Timun suri memiliki tekstur daging buah yang sangat lunak dan halus, seperti mentega. Aromanya lembut dan tidak terlalu tajam.

Blewah, di sisi lain, memiliki tekstur daging yang sedikit lebih kasar dan berserat. Aromanya lebih kuat, harum, dan menyegarkan, sehingga sangat khas.

Warna Daging Buah

Warna daging buah juga menjadi pembeda yang cukup signifikan. Daging timun suri yang matang berwarna putih kehijauan, cenderung pucat.

Sedangkan daging blewah matang berwarna kuning kemerahan yang lebih pekat dan mencolok, memberikan kesan lebih manis dan kaya rasa.

Kandungan Nutrisi

Meskipun keduanya sama-sama menyegarkan, kandungan nutrisi timun suri dan blewah sedikit berbeda. Timun suri kaya akan air dan elektrolit, ideal untuk mencegah dehidrasi.

Blewah juga kaya akan air, tetapi juga mengandung vitamin C, vitamin A, dan kalium yang lebih tinggi. Kalium bermanfaat untuk menjaga tekanan darah.

Penggunaan dalam Masakan

Karena teksturnya yang lembut, timun suri cocok untuk minuman segar seperti es buah atau jus. Rasa yang ringan membuatnya mudah dipadukan dengan berbagai bahan lain.

Tekstur blewah yang sedikit lebih kasar membuatnya cocok untuk hidangan yang membutuhkan sedikit tekstur, seperti sop buah, kolak, atau es campur. Aromanya yang kuat juga mampu menambah cita rasa hidangan.

Dengan memahami perbedaan-perbedaan di atas, Anda dapat dengan mudah memilih antara timun suri dan blewah untuk membuat takjil buka puasa yang sesuai dengan selera dan kebutuhan nutrisi Anda. Selamat mencoba!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *