Kasus penjualan ayam gelonggongan kembali menjadi sorotan setelah Polres Metro Jakarta Selatan menangkap seorang pedagang yang terbukti menyuntikkan air ke dalam ayam untuk menambah beratnya. Praktik curang ini sangat merugikan konsumen karena menurunkan kualitas daging dan berpotensi membahayakan kesehatan. Jika air yang digunakan kotor, bakteri berbahaya seperti E. coli dapat mengkontaminasi daging ayam.
Ciri-ciri Ayam Gelonggongan
Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan, Hasudungan A Sidabalok, telah mengungkapkan beberapa ciri ayam gelonggongan yang perlu diwaspadai konsumen.
1. Tekstur Lebih Basah
Ayam gelonggongan memiliki tekstur yang jauh lebih basah daripada ayam segar. Ayam normal hanya lembap, sedangkan ayam gelonggongan terasa becek dan licin saat disentuh. Perbedaan tekstur ini cukup signifikan dan mudah dikenali.
Baca selengkapnya di Resep Es Campur Praktis: Takjil Segar Meriah untuk Buka Puasa untuk informasi lebih lanjut.
2. Aroma Amis yang Menyengat
Ayam yang disuntik air umumnya memiliki bau amis yang lebih kuat dan tidak alami. Bau menyengat ini dapat menarik lebih banyak lalat. Namun, perlu diingat bahwa jika ayam tidak dihinggapi lalat, waspadalah karena kemungkinan telah diawetkan dengan formalin, yang merupakan bahaya lain yang sama seriusnya.
3. Mengeluarkan Banyak Air Saat Diangkat
Ciri lain yang mudah dikenali adalah ayam gelonggongan akan mengeluarkan banyak air saat diangkat. Ini merupakan indikasi jelas bahwa ayam tersebut telah disuntik air untuk menambah bobotnya secara tidak wajar.
4. Penyusutan Drastis Saat Dimasak
Saat dimasak, baik direbus maupun digoreng, ayam gelonggongan akan menyusut drastis. Hal ini disebabkan oleh kandungan air yang tinggi di dalam daging. Jika digoreng, minyak akan lebih banyak memercik karena uap air yang keluar.
Penjual ayam potong di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, misalnya, telah mengalami kenaikan harga. Konsumen perlu lebih teliti dalam memilih ayam untuk menghindari kerugian dan risiko kesehatan.
Tips Menghindari Ayam Gelonggongan
Untuk menghindari pembelian ayam gelonggongan, perhatikan beberapa langkah berikut ini:
Ingin tahu lebih banyak? Simak Hindari Gorengan Sahur dan Buka Puasa: Dampaknya Bagi Kesehatan sekarang!
Periksa Tekstur Ayam
Raba permukaan ayam sebelum membeli. Jika terasa terlalu basah dan licin, hindari membelinya. Tekstur yang normal adalah lembap, bukan basah kuyup.
Cermati Aroma Ayam
Bau amis yang menyengat adalah indikasi kuat ayam gelonggongan. Bandingkan dengan aroma ayam segar yang normal.
Angkat dan Perhatikan Ayam
Angkat ayam dan perhatikan apakah banyak air yang menetes. Jika ya, kemungkinan besar itu adalah ayam gelonggongan.
Kasus Penjualan Ayam Gelonggongan di Pasar Kebayoran Lama
Pada 27 Februari 2025, Polres Metro Jakarta Selatan menangkap Soyib (32) karena menjual ayam gelonggongan di Pasar Kebayoran Lama. Barang bukti yang disita meliputi ayam yang telah dan belum disuntik air, jarum suntik, selang air, dan kwitansi penjualan. Pelaku terancam hukuman maksimal lima tahun penjara dan denda hingga Rp 2 miliar.
Kasus ini menunjukkan pentingnya pengawasan ketat terhadap praktik penjualan makanan yang tidak aman dan merugikan konsumen. Konsumen juga perlu lebih waspada dan teliti dalam memilih bahan makanan untuk melindungi kesehatan diri dan keluarga.
Selain ciri-ciri fisik, perhatikan juga harga. Jika harga ayam jauh lebih murah dari harga pasaran, waspadalah karena kemungkinan ayam tersebut tidak berkualitas atau bahkan telah dimodifikasi secara ilegal.
Selalu beli ayam dari penjual yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Jangan ragu untuk bertanya kepada penjual tentang asal usul ayam dan bagaimana cara mereka menyimpannya. Kebersihan dan penyimpanan yang tepat sangat penting untuk mencegah kontaminasi bakteri.