MasterChef Indonesia season 12 menyajikan tantangan memasak maraton dengan bahan utama tempe. Salah satu peserta, Puguh Kristanto, membuat hidangan tempe yang sekilas mirip lento atau mendol, kuliner khas Jawa Timur. Namun, Chef Rudy Choirudin, salah satu juri, menyatakan bahwa masakan Puguh bukanlah lento maupun mendol.
Lantas, apa sebenarnya perbedaan lento dan mendol? Meskipun keduanya merupakan gorengan, perbedaan mendasar terletak pada bahan utama, proses pembuatan, tekstur, dan rasa. Penjelasan detailnya akan diuraikan di bawah ini.
Perbedaan Lento dan Mendol
Baik lento maupun mendol memiliki keunikan tersendiri dan menjadi bagian penting dari kekayaan kuliner Jawa Timur. Memahami perbedaan keduanya akan menambah apresiasi kita terhadap keragaman rasa dan teknik pengolahan makanan tradisional.
Baca selengkapnya di Rahasia Chicken Katsu Super Renyah dan Lezat: Resep Mudah untuk Dicoba untuk informasi lebih lanjut.
1. Bahan Utama
Perbedaan paling signifikan terletak pada bahan dasarnya. Mendol terbuat dari tempe yang telah dikukus dan dihaluskan. Uniknya, seringkali digunakan tempe yang telah mengalami fermentasi lebih lama, yang dikenal sebagai tempe busuk. Proses fermentasi ini memberikan cita rasa dan aroma khas pada mendol.
Sementara itu, lento menggunakan kacang tolo sebagai bahan utamanya. Kacang tolo direndam dan direbus terlebih dahulu sebelum dihaluskan. Selain itu, lento juga menggunakan kelapa parut dan tepung sagu sebagai pengikat adonan, menciptakan tekstur yang berbeda dengan mendol.
2. Proses Pembuatan
Meskipun sama-sama digoreng, proses pembuatan lento dan mendol berbeda. Untuk mendol, tempe yang telah dikukus dan dihaluskan dicampur dengan bumbu seperti bawang putih, ketumbar, terasi, lengkuas, jeruk parut, cabai, dan kencur. Adonan kemudian dibentuk lonjong dan digoreng hingga matang.
Sedangkan lento, kacang tolo yang telah direbus dan dihaluskan dicampur dengan kelapa parut, tepung sagu, telur, dan bumbu halus seperti bawang putih, ketumbar, kencur, dan garam. Adonan kemudian dibentuk bulat atau lonjong kecil dan digoreng hingga berwarna kecokelatan.
Proses fermentasi tempe pada mendol juga mempengaruhi tekstur dan rasa akhir. Tempe yang difermentasi lebih lama akan menghasilkan tekstur yang lebih lembut dan rasa yang lebih kuat.
Ingin tahu lebih banyak? Simak Amankan Takjil Gratis Masjid Cut Meutia: Datang Langsung dan Raih Berkahnya sekarang!
3. Tekstur dan Cita Rasa
Perbedaan bahan dan proses pembuatan menghasilkan tekstur dan rasa yang berbeda. Mendol memiliki tekstur luar yang garing dan bagian dalam yang lembut. Rasanya gurih dengan sedikit rasa pedas dari cabai.
Lento, berkat tambahan tepung sagu dan kelapa parut, memiliki tekstur yang lebih padat dan kenyal. Rasanya cenderung lebih ringan, gurih, dan tidak sepedas mendol. Kelapa parut juga memberikan aroma harum yang khas.
4. Hidangan Pendamping
Baik lento maupun mendol seringkali disajikan sebagai lauk pendamping dalam berbagai hidangan Jawa Timur. Mendol seringkali menjadi teman setia rawon, lodeh, atau pecel, menambah variasi rasa dan tekstur pada hidangan utama.
Lento lebih sering dijumpai sebagai pelengkap lontong balap, hidangan khas Surabaya yang terdiri dari lontong, tauge, dan lento. Kombinasi rasa dan tekstur antara lontong yang lembut, tauge yang segar, dan lento yang gurih menciptakan cita rasa yang unik dan lezat.
Kesimpulannya, meskipun keduanya merupakan gorengan dan berasal dari Jawa Timur, lento dan mendol memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Perbedaan ini meliputi bahan dasar, proses pembuatan, tekstur, cita rasa, hingga hidangan pendamping yang umum disajikan. Keberadaan kedua makanan ini menunjukkan kekayaan dan keunikan kuliner Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan.
Selain perbedaan yang telah dijelaskan, terdapat variasi resep lento dan mendol di berbagai daerah di Jawa Timur. Beberapa daerah mungkin menambahkan rempah-rempah tertentu atau melakukan modifikasi pada proses pembuatan sesuai dengan selera lokal. Hal ini semakin memperkaya keragaman kuliner Indonesia.
Sebagai contoh, beberapa resep mendol mungkin menambahkan sedikit gula merah untuk memberikan rasa manis sedikit. Sementara itu, beberapa resep lento mungkin menambahkan sedikit daun jeruk purut untuk menambah aroma dan cita rasa. Eksplorasi rasa dan teknik memasak ini membuat setiap hidangan terasa unik dan istimewa.