Aroma khas Lebaran selalu identik dengan cita rasa gurih dan lembut santan. Opor ayam, rendang, gulai, dan berbagai hidangan lainnya, seolah tak lengkap tanpa sentuhan creamy dari bahan satu ini.
Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa santan begitu lekat dengan tradisi Lebaran? Jawabannya lebih dari sekedar kelezatan semata.
1. Simbol Kemewahan dan Perayaan
Dahulu, mendapatkan santan bukanlah hal mudah. Kelapa harus dipetik, diparut, lalu diperas secara manual—proses yang memakan waktu dan tenaga.
Karena prosesnya yang rumit, santan menjadi bahan istimewa, simbol kemewahan dan perayaan. Hidangan bersantan hanya disajikan di momen-momen spesial, termasuk Lebaran, sebagai ungkapan syukur dan kebahagiaan.
2. Filosofi Kelembutan dan Kehangatan
Tekstur santan yang lembut melambangkan kasih sayang dan ketulusan. Hal ini selaras dengan semangat Lebaran yang penuh maaf dan silaturahmi.
Sajian bersantan disajikan dalam suasana hangat berkumpulnya keluarga. Opor ayam dan gulai, selain lezat, juga membawa nuansa kebersamaan dan kehangatan.
Kelembutan santan juga merefleksikan harapan akan hubungan antar manusia yang lebih lembut dan penuh empati.
3. Daya Tahan dan Kesiapan untuk Hidangan Berhari-hari
Lebaran identik dengan banyak tamu dan hidangan yang melimpah. Rendang, gulai, dan opor ayam menjadi pilihan tepat karena daya tahannya.
Proses memasak yang lama memunculkan minyak alami pada santan, bertindak sebagai pengawet alami. Rempah-rempah seperti kunyit, lengkuas, dan ketumbar juga memperpanjang daya tahannya.
Makanan ini bisa dinikmati beberapa hari setelah Lebaran tanpa mengurangi kelezatannya. Hal ini sangat praktis karena memungkinkan keluarga untuk menikmati sajian Lebaran dalam beberapa hari.
Informasi Tambahan: Variasi Hidangan Bersantan
Meskipun santan identik dengan hidangan berat, banyak variasi hidangan penutup dan minuman yang juga menggunakan santan, seperti kolak, bubur ketan hitam, es campur, dan lainnya. Ini menunjukkan fleksibilitas santan dalam berbagai jenis masakan.
Di beberapa daerah, terdapat variasi resep dan cara pengolahan yang unik, menambahkan kekayaan budaya dalam penggunaan santan sebagai bahan masakan.
Kesimpulannya, kehadiran santan dalam hidangan Lebaran bukan sekadar soal rasa, tetapi juga mengandung simbolisme budaya dan nilai filosofis yang mendalam. Dari simbol kemewahan hingga daya tahannya yang praktis, santan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan hari raya Idul Fitri.