Keju merupakan bahan makanan serbaguna, digunakan sebagai pelengkap maupun bahan utama berbagai hidangan. Edam dan parmesan, dua jenis keju populer, menawarkan karakteristik unik yang cocok untuk keperluan kuliner berbeda.
Meskipun sama-sama keju, perbedaan edam dan parmesan cukup mencolok. Edam memiliki tekstur lembut dan rasa sedikit manis, sementara parmesan keras dengan cita rasa tajam dan gurih.
1. Asal-usul dan Proses Pembuatan
Keju edam berasal dari Belanda, dibuat dari susu sapi yang biasanya dipasteurisasi. Proses pembuatannya menghasilkan tekstur semi-keras dan rasa yang lebih ringan.
Sementara itu, parmesan (Parmigiano-Reggiano) berasal dari Italia, menggunakan susu sapi mentah yang belum dipasteurisasi. Fermentasi alami selama pematangan menghasilkan rasa lebih kompleks.
Metode pengolahan yang berbeda berpengaruh pada tekstur dan rasa. Edam memiliki tekstur lebih elastis, sedangkan parmesan jauh lebih keras dan berbutir, disebabkan perbedaan kandungan air dan lama pematangan.
2. Tekstur dan Cita Rasa
Edam punya tekstur lembut dan creamy, mudah dikonsumsi bahkan setelah matang. Parmesan, sebaliknya, keras dan rapuh, mudah diparut, ideal sebagai topping.
Rasa edam ringan, manis, sedikit nutty dan asin. Parmesan memiliki rasa kuat, asin, gurih, dan aroma tajam khas. Parmesan sering digunakan untuk menambah cita rasa masakan, sementara edam sering dimakan langsung atau sebagai pendamping minuman.
3. Perbedaan Warna, Bentuk, dan Lapisan Luar
Edam berbentuk bulat dengan lapisan luar berwarna merah atau kuning yang dilapisi lilin. Lilin ini menjaga kelembaban dan memperlambat pematangan. Warna merah menjadi ciri khasnya.
Parmesan berwarna kuning pucat atau keemasan, tanpa lapisan lilin. Kulit luarnya alami, terbentuk selama pematangan. Biasanya dijual dalam bongkahan besar atau bentuk parutan.
4. Lama Pematangan dan Cara Konsumsi
Edam matang sekitar 3 bulan, dapat disimpan lama karena tidak mudah membusuk. Lama pematangan dapat menghasilkan rasa lebih tajam.
Parmesan membutuhkan minimal 12 bulan, bahkan hingga 24 bulan atau lebih untuk mencapai rasa dan tekstur terbaik. Teksturnya yang keras dan rasa kuat membuatnya sering diparut sebagai topping pasta, pizza, atau sup. Edam lebih fleksibel, bisa dimakan langsung atau sebagai pelengkap.
Memilih antara edam dan parmesan bergantung pada selera dan masakan. Edam cocok untuk tekstur lembut dan rasa ringan, sedangkan parmesan untuk menambah cita rasa gurih pada hidangan Italia. Simpan dan gunakan keju dengan tepat untuk menjaga kualitas dan rasanya.
Informasi tambahan: Perbedaan ini juga memengaruhi harga. Parmesan, dengan proses pematangannya yang panjang dan penggunaan susu mentah, cenderung lebih mahal daripada edam.
Selain itu, kedua keju ini memiliki nilai gizi yang sedikit berbeda, terutama dalam kandungan lemak dan protein. Meskipun keduanya merupakan sumber kalsium yang baik.