Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bertujuan mulia, yakni memberikan akses makanan sehat bagi masyarakat. Namun, sayangnya, penemuan makanan ultra-proses dalam program ini menuai kritik dari pakar gizi, dr. Tan Shot Yen. Beliau menyayangkan pilihan makanan yang kurang optimal tersebut. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan besar tentang efektifitas program dalam mencapai tujuan utamanya.
Makanan ultra-proses, yang biasanya tinggi gula, garam, dan lemak jenuh, justru dapat berdampak negatif pada kesehatan. Konsumsi jangka panjang makanan jenis ini dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Oleh karena itu, penting bagi program MBG untuk mengkaji ulang pilihan makanannya.
Rekomendasi Kuliner Bergizi untuk Buka Puasa
Mengingat pentingnya asupan nutrisi seimbang, terutama selama bulan Ramadhan, penting untuk memilih makanan yang bergizi dan awet hingga waktu berbuka puasa. Berikut beberapa rekomendasi:
Makanan Utama
Cemilan Sehat
Memilih makanan yang tepat untuk program MBG sangat krusial. Selain memperhatikan nilai gizinya, daya simpan juga perlu dipertimbangkan agar makanan tetap layak konsumsi hingga waktu penyajian. Dengan demikian, program MBG dapat benar-benar bermanfaat bagi masyarakat dan mendukung gaya hidup sehat.
Dr. Tan Shot Yen menekankan pentingnya penyediaan makanan bergizi seimbang dalam program MBG. Makanan ultra-proses yang tinggi gula, garam, dan lemak jenuh harus dihindari. Pilihan makanan yang lebih sehat dan awet akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan penerima manfaat program.
Semoga dengan adanya rekomendasi di atas, program MBG dapat ditingkatkan kualitasnya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Pemerintah dan penyelenggara program perlu bekerja sama dengan ahli gizi untuk memastikan makanan yang disajikan memenuhi standar gizi yang tepat.