Meriang, atau perasaan tidak enak badan disertai greges, seringkali menjadi pertanda awal demam. Kondisi ini bukanlah penyakit tersendiri, melainkan gejala yang mengindikasikan adanya masalah dalam tubuh. Dokter umum dr. Maria Loni dari RS Pondok Indah menjelaskan bahwa meriang umumnya ditandai dengan suhu tubuh antara 37-38 derajat Celcius.
Penting untuk memahami penyebab meriang agar dapat ditangani dengan tepat. Beberapa faktor dapat memicu kondisi ini, dan penanganannya akan berbeda tergantung penyebabnya. Oleh karena itu, konsultasi dengan tenaga medis sangat dianjurkan jika gejala menetap atau semakin memburuk.
Penyebab Meriang: Lebih dari Sekadar Demam Ringan
Meriang seringkali disertai menggigil, yang menjadi sinyal peringatan tubuh. Berdasarkan sumber seperti Very Well Health, Medical News Today, dan WebMD, berikut beberapa penyebab meriang yang perlu diperhatikan:
1. Infeksi: Musuh Tubuh yang Tak Kasat Mata
Infeksi, baik itu flu biasa atau infeksi saluran kemih (ISK), merupakan penyebab meriang yang umum. Tubuh merespon infeksi dengan meningkatkan suhu tubuh sebagai mekanisme pertahanan, mengakibatkan gejala meriang dan demam. Gejala lain seperti nyeri tubuh juga seringkali menyertai.
2. Hipoglikemia (Gula Darah Rendah): Saat Tubuh Kehabisan Energi
Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah turun di bawah level normal. Ini seringkali dialami oleh penderita diabetes, terutama jika mereka terlalu banyak mengonsumsi obat atau insulin, atau jika:
- Tidak cukup mengonsumsi karbohidrat.
- Melewatkan waktu makan.
- Melakukan aktivitas fisik yang berlebihan.
- Mengonsumsi alkohol berlebihan tanpa makanan yang cukup.
Selain meriang, hipoglikemia juga ditandai dengan gejala seperti gemetar, gelisah, kedinginan, berkeringat, sakit kepala, kebingungan, pusing, dan detak jantung yang cepat.
3. Hipotiroidisme: Gangguan Hormon yang Mempengaruhi Suhu Tubuh
Hipotiroidisme, kondisi di mana kelenjar tiroid tidak memproduksi cukup hormon tiroid, dapat menyebabkan metabolisme melambat dan suhu tubuh menurun. Akibatnya, penderita hipotiroidisme sering merasa kedinginan dan mudah meriang.
4. Anemia: Kekurangan Sel Darah Merah
Anemia, ditandai dengan kekurangan sel darah merah, mengakibatkan tubuh kesulitan mengangkut oksigen ke jaringan. Rasa lelah, lemas, dan meriang merupakan gejala umum yang dialami penderita anemia.
5. Serangan Panik: Reaksi Tubuh terhadap Kecemasan
Serangan panik, yang ditandai dengan kecemasan dan ketakutan yang intens, dapat memicu respons fisik seperti meriang, berkeringat, gemetaran, pusing, sesak napas, mual, kesemutan di tangan, nyeri dada, dan detak jantung yang cepat.
6. Malnutrisi: Kekurangan Nutrisi yang Membahayakan
Malnutrisi, atau kekurangan gizi, dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menjaga suhu normal. Rasa meriang yang terus-menerus bisa menjadi salah satu tanda kekurangan nutrisi penting.
7. Malaria: Infeksi Parasit yang Memicu Demam
Malaria, infeksi yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, seringkali diawali dengan gejala meriang dan menggigil sebelum demam tinggi muncul.
Menjaga Tubuh Tetap Prima: Pencegahan Lebih Baik daripada Pengobatan
Untuk menjaga tubuh tetap sehat dan prima, beberapa kebiasaan sehat perlu diterapkan, antara lain:
- Olahraga secara teratur, minimal 30 menit jalan santai atau olahraga ringan hingga sedang setiap hari.
- Membatasi konsumsi makanan tinggi gula dan garam.
- Minum air putih minimal 2 liter per hari.
- Tidur cukup selama 6-8 jam per malam.
- Mengelola stres dengan baik melalui berbagai metode, baik secara individu maupun kelompok.
Jika meriang dan gejala lainnya mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis, karena penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Kesimpulannya, meriang merupakan gejala yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi sederhana hingga kondisi medis yang lebih serius. Penting untuk memperhatikan gejala yang muncul dan berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Menjaga gaya hidup sehat merupakan langkah penting untuk mencegah meriang dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.