Penderita diabetes perlu sangat memperhatikan asupan makanan, terutama selama bulan Ramadhan. Konsumsi makanan tertentu dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang berbahaya dan membahayakan kesehatan.
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh memproduksi insulin yang cukup atau ketidakmampuan tubuh menggunakan insulin secara efektif. Akibatnya, kadar glukosa dalam darah meningkat drastis, berdampak buruk pada berbagai organ tubuh.
Oleh karena itu, pengaturan pola makan sangat penting bagi penderita diabetes, baik saat sahur maupun berbuka puasa. Tujuannya adalah untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan terkontrol.
Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes
Berikut beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari penderita diabetes, baik saat sahur maupun berbuka, agar terhindar dari lonjakan gula darah yang signifikan:
1. Makanan Gorengan
Makanan gorengan, seperti tempe goreng, tahu goreng, bakwan, dan lainnya, sangat populer sebagai menu berbuka puasa di Indonesia. Namun, penderita diabetes harus menghindari makanan ini.
Makanan gorengan mengandung lemak tidak sehat, kalori tinggi, dan kolesterol tinggi. Semua ini dapat memperburuk kondisi gula darah dan memicu peradangan dalam tubuh, memperparah kondisi diabetes.
Lemak trans yang terdapat pada makanan yang digoreng dengan minyak yang tidak tepat juga sangat berbahaya bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah, yang sudah rentan terkena masalah pada penderita diabetes.
2. Makanan Tinggi Lemak Jenuh dan Lemak Trans
Selain gorengan, makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans juga perlu dihindari. Contohnya, daging goreng, kulit ayam, atau ikan goreng. Lemak jenuh dan lemak trans meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Kolesterol jahat ini dapat menyumbat pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan komplikasi diabetes lainnya. Pilihlah sumber protein yang lebih sehat.
Sebagai alternatif, pilihlah protein hewani tanpa kulit seperti dada ayam tanpa kulit, ikan bakar atau kukus, dan telur rebus. Protein nabati seperti tahu kukus, tempe kukus, dan kacang-kacangan juga merupakan pilihan yang baik.
3. Minuman Manis
Minuman manis seperti jus buah kemasan, minuman bersoda, dan minuman manis lainnya mengandung gula tinggi yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba.
Pilihlah minuman yang lebih sehat seperti air putih, teh tanpa gula, atau air mineral. Jika ingin mengonsumsi jus buah, pilihlah jus buah yang dibuat sendiri tanpa tambahan gula.
Perlu diperhatikan bahwa meskipun buah-buahan mengandung gula alami, konsumsinya tetap harus dikontrol karena dapat memengaruhi kadar gula darah. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui takaran buah yang tepat bagi Anda.
4. Makanan dan Minuman yang Mengandung Gula Tersembunyi
Banyak makanan olahan mengandung gula tersembunyi yang tidak terlihat pada label kemasan. Contohnya, saus, kecap manis, roti, dan beberapa jenis makanan kemasan lainnya.
Bacalah label kemasan dengan teliti dan pilihlah makanan dengan kandungan gula rendah. Sebaiknya batasi konsumsi makanan olahan dan pilihlah makanan segar yang tidak mengandung banyak gula tambahan.
Makanan yang diawetkan dan mengandung banyak garam juga perlu dihindari karena dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko komplikasi diabetes.
5. Nasi Putih
Nasi putih merupakan sumber karbohidrat sederhana yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Gantilah nasi putih dengan sumber karbohidrat kompleks seperti beras merah, quinoa, atau oat.
Karbohidrat kompleks dicerna lebih lambat sehingga dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Selain itu, karbohidrat kompleks juga kaya akan serat yang baik untuk pencernaan.
Penting untuk diingat bahwa ini hanyalah beberapa contoh makanan yang perlu dihindari. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rencana makan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda. Mereka dapat membantu Anda menyusun menu sahur dan berbuka puasa yang sehat dan aman untuk penderita diabetes.
Dengan pengaturan pola makan yang tepat dan konsisten, penderita diabetes dapat mengontrol kadar gula darahnya dan menjalani kehidupan yang sehat dan produktif.