Grup musik D’Masiv baru-baru ini merayakan pencapaian luar biasa dengan diresmikannya nama mereka pada salah satu halte Transjakarta, tepatnya Halte Petukangan Utara. Halte tersebut kini dikenal sebagai Halte Petukangan D’Masiv, sebuah perwujudan nyata dari perjalanan panjang dan dedikasi mereka di industri musik Indonesia.
Peresmian ini bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-22 D’Masiv. Pemilihan Halte Petukangan bukan tanpa alasan; lokasi tersebut menyimpan kenangan berharga bagi perjalanan bermusik mereka, menjadi saksi bisu dari proses panjang menuju kesuksesan yang mereka raih.
Perjalanan karier D’Masiv selama dua dekade lebih ini juga menjadi momentum yang tepat untuk menilik kembali transformasi gaya berpakaian mereka. Sejak debut hingga saat ini, D’Masiv telah menunjukkan adaptasi yang apik terhadap tren mode, mencerminkan perkembangan musik dan jati diri mereka sebagai grup band.
Perjalanan Gaya Berpakaian D’Masiv Sepanjang Karier
Dari awal kemunculannya pada tahun 2003, D’Masiv dikenal dengan penampilan yang sederhana dan kasual. Kelima personelnya sering terlihat mengenakan kaos polos, celana jeans, dan jaket atau hoodie. Gaya ini merefleksikan citra ‘anak band’ yang santai dan dekat dengan para penggemarnya.
Album Perubahan (2008): Kesederhanaan yang Berkesan
Album perdana mereka, “Perubahan,” menunjukkan gaya berpakaian yang minimalis. Warna-warna netral mendominasi penampilan mereka, menciptakan kesan yang simpel namun berkesan. Tidak ada aksesori berlebihan, fokusnya tetap pada musik yang mereka bawakan.
Video klip “Merindukanmu”, misalnya, menampilkan D’Masiv dengan penampilan sederhana dan natural. Hal ini sejalan dengan pesan lagu yang mengharukan dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Album Perjalanan (2010): Sentuhan Modern yang Rapi
Di album “Perjalanan,” D’Masiv mulai bereksperimen dengan gaya yang lebih rapi. Vokalis Rian vokalis mulai mengenakan kemeja dan jaket dengan potongan yang lebih modern. Meskipun demikian, unsur kasual masih tetap dipertahankan.
Warna-warna gelap masih mendominasi, namun dengan sentuhan modern yang membuat penampilan mereka terlihat lebih matang dan sophisticated. Video klip “Apa Salahku” menjadi contoh yang baik dari perubahan gaya ini.
Album Persiapan (2012): Eksplorasi Gaya yang Lebih Berani
Album “Persiapan” menandai babak baru dalam perjalanan musik dan gaya berpakaian D’Masiv. Mereka terlihat lebih berani bereksperimen dengan berbagai gaya, tetap mempertahankan unsur kasual namun dengan sentuhan yang lebih stylish dan modern.
Dalam video klip “Natural”, misalnya, terlihat perpaduan gaya yang menarik. Hal ini menunjukkan perkembangan artistik mereka, tidak hanya dalam musik tetapi juga dalam penampilan di atas panggung.
Sepanjang kariernya, D’Masiv membuktikan bahwa mereka mampu beradaptasi dengan tren mode tanpa meninggalkan jati diri mereka. Perpaduan antara kesederhanaan, kenyamanan, dan sentuhan modern terlihat jelas dalam perjalanan gaya berpakaian mereka dari tahun ke tahun. Ini menjadi bukti komitmen mereka untuk terus berkembang dan memberikan yang terbaik bagi para penggemarnya.
Peresmian Halte Petukangan D’Masiv bukan hanya sekadar penamaan halte, tetapi juga merupakan simbol dari pengakuan atas kontribusi D’Masiv bagi industri musik Indonesia dan sebuah tanda pengingat perjalanan panjang mereka dalam menghidupkan musik Indonesia.