Prioritas Utama: Magrib Dulu atau Buka Puasa Dahulu?

Momen berbuka puasa merupakan saat yang dinantikan setelah seharian berpuasa. Namun, seringkali muncul pertanyaan: lebih dulu sholat Maghrib atau makan berbuka? Ada perbedaan pendapat mengenai urutan yang paling utama.

Sebagian berpendapat menyegerakan berbuka dengan makanan lebih utama, sesuai anjuran untuk tidak menunda berbuka. Hal ini didasarkan pada hadits yang menekankan pentingnya menyegerakan berbuka puasa.

Namun, sebagian lainnya berpendapat sholat Maghrib, sebagai rukun Islam, harus diutamakan. Perdebatan ini perlu dikaji lebih lanjut dengan merujuk pada ajaran Rasulullah SAW dan hadits-hadis terkait.

Anjuran Menyegerakan Berbuka Puasa

Rasulullah SAW menganjurkan untuk menyegerakan berbuka. Hadits riwayat Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi menyebutkan, “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” Ini menunjukkan pentingnya segera berbuka setelah adzan Maghrib berkumandang.

Anjuran ini menekankan pentingnya menghargai waktu berbuka dan menghindari menunda-nunda saat sudah waktunya berbuka. Segera berbuka dapat mencegah rasa lapar yang berlebihan dan menjaga kesehatan tubuh.

Niat Berbuka Puasa

Sebelum berbuka, disunnahkan untuk berniat. Niat ini bisa diucapkan dalam hati atau lisan. Berikut niat berbuka puasa: “Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa ‘ala rizqika afthartu, birrohmatika yaa arhamar rahimin.” Artinya: “Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.”

Menyebutkan niat merupakan bentuk penghormatan terhadap ibadah puasa dan menunjukkan kesadaran akan ibadah yang telah dijalankan. Niat ini menunjukkan penyerahan diri kepada Allah SWT.

Hadits Berbuka dengan Kurma

Rasulullah SAW menganjurkan berbuka dengan kurma. Hadits riwayat Abu Dawud menyebutkan, “Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, maka berbukalah dengan kurma, sebab kurma itu mendatangkan berkah. Namun apabila tidak ada, berbukalah dengan air karena air itu bersih.” Kurma mengandung gula alami yang membantu mengembalikan energi.

Jika tidak ada kurma, air putih juga dianjurkan. Air membantu menghidrasi tubuh setelah seharian berpuasa. Keduanya menunjukkan kesederhanaan dan kemudahan dalam berbuka puasa.

Anjuran Berbuka yang Baik

Menurut Moh Abdul Mughis, S.Ag, M.Pd.I, berbuka yang baik adalah dengan mengonsumsi kurma atau makanan manis dan minuman secukupnya sebelum sholat Maghrib. Ini membantu mengembalikan energi secara bertahap.

Menyeimbangkan asupan makanan dan minuman penting untuk menghindari gangguan pencernaan. Jangan langsung menyantap makanan berat setelah seharian berpuasa.

Takjil

Takjil, secara etimologis berarti menyegerakan. Istilah ini merujuk pada perintah untuk tidak menunda-nunda berbuka puasa. Takjil biasanya berupa makanan dan minuman ringan.

Takjil membantu meredakan rasa lapar dan dahaga setelah berpuasa seharian. Pilihan takjil yang sehat dan bergizi sangat dianjurkan.

Niat Sholat Maghrib

Setelah berbuka, sholat Maghrib dikerjakan. Sebelumnya, disunahkan untuk berniat: “Ushalli fardhol maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa,an lillaahi ta’ala.” Artinya: “Saya melakukan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga rakaat dengan menghadap kiblat, pada waktunya karena Allah Ta’ala.”

Niat sholat merupakan bagian penting dari ibadah sholat. Dengan niat yang tulus, sholat akan lebih khusyuk dan diterima oleh Allah SWT.

Kondisi Khusus

Dalam kondisi tertentu, misalnya perjalanan jauh atau kondisi kesehatan tertentu, boleh berbuka dengan porsi besar asalkan masih cukup waktu untuk sholat Maghrib. Prioritas tetap pada kesehatan dan keselamatan.

Fleksibelitas dalam beribadah tetap diperbolehkan dalam situasi darurat atau keadaan yang memaksa. Yang terpenting adalah tetap menjaga niat dan ketaatan kepada Allah SWT.

Kesimpulan

Menyegerakan berbuka, dimulai dengan kurma atau makanan manis, lalu sholat Maghrib, merupakan sunnah yang dianjurkan. Namun, perbedaan pendapat harus dipahami dengan bijak, selalu mengutamakan prinsip-prinsip syariat Islam.

Penting untuk tetap berpegang teguh pada ajaran agama dan menyesuaikannya dengan kondisi masing-masing. Semoga ibadah puasa kita diterima oleh Allah SWT.

Informasi tambahan: Beberapa ulama juga menjelaskan bahwa tidak ada ketentuan baku tentang mana yang didahulukan, berbuka atau shalat Maghrib. Yang terpenting adalah niat baik dan menjaga adab dalam beribadah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *