Mimisan, atau epistaksis, adalah kondisi umum yang ditandai dengan keluarnya darah dari hidung. Meskipun biasanya tidak berbahaya dan dapat berhenti dengan sendirinya, mimisan dapat terjadi kapan saja, termasuk saat berpuasa.
Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah mimisan membatalkan puasa? Menurut pendapat mayoritas ulama, mimisan yang terjadi secara alami dan tidak disengaja tidak membatalkan puasa. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa puasa hanya batal jika sesuatu masuk ke dalam tubuh melalui lubang alami seperti mulut, hidung, atau telinga secara sengaja.
Syekh Wahbah al-Zuhaili dalam kitabnya, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, menjelaskan bahwa darah yang keluar dari tubuh karena luka, termasuk mimisan, tidak membatalkan puasa. Pendapat ini juga didukung oleh berbagai referensi lain, termasuk dari NU Online dan Universitas Islam An Nur Lampung.
“Orang yang berpuasa tidak batal dengan hal-hal sebagai berikut; dan mengeluarkan darah sebab mimisan, melukai diri atau dilukai orang lain atas seizinnya dan tidak ada sesuatu dari alatnya yang masuk pada lubang tubuh, meski sebagai ganti dari hijamah, sebab tidak ada nash di dalam hal tersebut dan qiyas tidak menuntutnya.” (Syekh Wahbah al-Zuhaili)
Namun, penting untuk diingat bahwa menelan darah yang keluar dari mimisan dapat membatalkan puasa. Darah termasuk najis, dan menelannya akan dianggap sebagai masuknya sesuatu ke dalam tubuh. Hal ini serupa dengan kasus gusi berdarah yang tertelan saat berpuasa, sebagaimana dijelaskan Syekh Zakaria Al-Anshari:
“Jika seseorang menelan air liurnya yang masih murni maka hal tersebut tidak membatalkan puasanya, meskipun air liurnya itu banyak. Namun, menelan air liur dapat membatalkan puasa ketika air liurnya terkena najis, seperti seseorang yang gusinya berdarah [lalu darahnya tertelan bercampur air liur] …” (Syekh Zakaria Al-Anshari)
Mimisan Saat Puasa: Penyebab dan Penanganannya
Mimisan saat berpuasa dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu penyebab utamanya adalah cuaca panas, terutama di musim kemarau. Udara kering dapat menyebabkan selaput lendir di hidung menjadi kering dan mudah pecah, sehingga memicu mimisan.
Aktivitas fisik berat di cuaca panas juga meningkatkan risiko mimisan. Peningkatan suhu tubuh dan tekanan darah dapat membuat pembuluh darah di hidung melebar dan pecah.
Selain cuaca panas, beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan mimisan antara lain: dehidrasi, tekanan darah tinggi, infeksi saluran pernapasan atas, cedera pada wajah, penggunaan obat-obatan tertentu, dan kebiasaan mengorek hidung.
Cara Mengatasi Mimisan Saat Puasa
Jika mengalami mimisan saat berpuasa, langkah pertama adalah tetap tenang. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
Penting untuk tetap terhidrasi dengan baik selama berpuasa untuk mencegah dehidrasi yang dapat memicu mimisan. Konsumsi air putih yang cukup saat berbuka dan sahur. Hindari aktivitas fisik berat di bawah terik matahari, terutama saat perut kosong.
Kesimpulannya, mimisan yang terjadi secara alami dan tidak disengaja tidak membatalkan puasa. Namun, menelan darah yang keluar dari mimisan dapat membatalkan puasa. Penting untuk melakukan langkah-langkah penanganan yang tepat dan mencari pertolongan medis jika pendarahan berat atau berlanjut.