Seorang pria berinisial GPN menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai anggota Forum Betawi Rempug (FBR) di Jalan Raya Sawangan Pancoran Mas, Depok, pada Kamis, 13 Maret 2025. Kejadian ini terjadi saat GPN dan dua rekannya, D dan H, tengah memasang kabel optik untuk jaringan wifi.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Ade Ary Syam Indradi, kelompok tersebut, berinisial B, D, G, dan RA, tiba-tiba mendekati GPN dan rekannya. Mereka meminta sejumlah uang kepada para pekerja. GPN menolak permintaan tersebut karena telah meminta izin kepada RT dan RW setempat sebelum memulai pekerjaan.
Penolakan GPN justru memancing kemarahan para pelaku. Salah satu pelaku mendorong dan menendang GPN, yang kemudian dikeroyok oleh anggota kelompok lainnya. Akibatnya, GPN mengalami luka-luka dan tulang keringnya bengkak. Peristiwa ini kini ditangani oleh Polres Metro Depok.
Kronologi Pengeroyokan
Kejadian bermula saat GPN dan timnya tengah fokus memasang kabel wifi. Kehadiran para pelaku yang mengaku sebagai anggota FBR secara tiba-tiba mengacaukan pekerjaan mereka. Para pelaku, tanpa basa-basi, langsung menuntut uang dari para pekerja.
Permintaan uang yang tak beralasan tersebut ditolak oleh GPN. Ia menjelaskan bahwa telah mengantongi izin dari perangkat daerah setempat. Namun, penjelasan tersebut tidak digubris oleh para pelaku yang malah semakin agresif.
Puncaknya, terjadi aksi kekerasan fisik. Salah satu pelaku secara tiba-tiba mendorong dan menendang GPN. Hal ini memicu pengeroyokan oleh anggota kelompok lainnya terhadap GPN. Akibatnya, korban mengalami cedera fisik berupa luka-luka dan pembengkakan pada tulang kering.
Motif Pengeroyokan dan Tindak Lanjut
Motif pengeroyokan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Namun, indikasi awal mengarah pada upaya pemerasan terhadap pekerja yang tengah menjalankan tugasnya. Perilaku para pelaku yang mengaku sebagai anggota FBR menimbulkan pertanyaan mengenai pengawasan dan tanggung jawab organisasi tersebut.
Polres Metro Depok saat ini sedang melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap motif, mengungkap identitas semua pelaku, dan memproses hukum para pelaku sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Proses hukum akan dilakukan secara transparan dan profesional.
Implikasi dan Dampak Kejadian
Kejadian ini menimbulkan keresahan di masyarakat, khususnya terkait keamanan dan kenyamanan pekerja. Peristiwa pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum yang mengaku sebagai anggota ormas menimbulkan kekhawatiran atas potensi ancaman serupa di masa mendatang.
Peristiwa ini juga menjadi sorotan publik dan mempertanyakan peran serta ormas dalam menjaga ketertiban dan keamanan. Diharapkan, kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, termasuk ormas, untuk senantiasa mengedepankan sikap yang tertib dan bertanggung jawab.
Penting bagi ormas untuk melakukan pengawasan internal dan memberikan edukasi kepada anggotanya agar menghindari tindakan kekerasan dan kriminalitas. Hal ini penting untuk menjaga citra ormas dan menciptakan suasana kondusif dalam kehidupan bermasyarakat.
Polisi menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab. Kerjasama antara masyarakat dan aparat penegak hukum sangat penting untuk menciptakan keamanan dan ketertiban yang kondusif.