Arus mudik Lebaran 2025 di Bali diprediksi meningkat signifikan pada 21 Maret 2025, bertepatan dengan libur sekolah. Puncak arus mudik dari Bali menuju Jawa diperkirakan bersamaan dengan Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025. Hal ini akan berdampak pada penutupan sementara sejumlah akses penyeberangan.
Sebagai antisipasi, Polda Bali akan menutup sementara Pelabuhan Gilimanuk pada 29 Maret 2025 dan Pelabuhan Ketapang pada 28 Maret 2025. Penutupan ini tidak hanya berlaku di pelabuhan, tetapi juga mencakup ruas jalan menuju Gilimanuk karena adanya upacara adat Pengerupukan menjelang Nyepi. “Nyepi dan Hari Raya yang lebih spesifik diatensi penyeberangan jalan di pelabuhan. Karena ada penutupan jalan. Makanya informasi dari awal disampaikan kepada masyarakat bahwa tanggal-tanggal tertentu penyeberangan ini kita tutup sementara,” jelas Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy.
Kepolisian mengimbau masyarakat yang hendak mudik untuk meninggalkan Bali sebelum pelaksanaan upacara adat Pengerupukan, minimal H-3 sebelum Nyepi. “Sehingga masyarakat diimbau yang mau mudik bisa lebih awal. H-3 sebelum Nyepi kan ada acara adat sehingga jika memang sudah waktunya libur dan mau mudik silahkan mendahului,” imbau Kombes Pol Ariasandy. Langkah ini bertujuan untuk menghindari penumpukan dan memudahkan perjalanan pemudik.
Antisipasi Lonjakan Arus Lalu Lintas
Polda Bali telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas selama periode mudik. Diberitakan akan didirikan pos pelayanan, pemantauan, dan pos keamanan untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas pemudik. “Jelas akan terjadi kepadatan, namun kita sudah menetapkan cara-cara, termasuk pengalian arus dan segala macam pola apa bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Yang jelas pola-pola ini sudah rutin kita laksanakan. Tinggal pelaksanaanya nanti yang kita prediksi puncaknya tanggal 23 Maret 2025,” jelas Kombes Pol Ariasandy.
Sebagai upaya mengurangi kepadatan, Polda Bali juga menyediakan program mudik gratis ke Jawa dengan kuota 1000 orang. Program ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat yang ingin mudik. “Ini juga membantu meringankan saudara-saudara kita yang akan mudik,” tambahnya.
Pengamanan Terpadu Nyepi dan Idul Fitri
Pengamanan terpadu melibatkan lebih dari 1.600 personel gabungan dari TNI, Polri, dan instansi terkait untuk mengamankan Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025. “Yang paling rawan untuk diantisipasi tentunya di pelabuhan Gilimanuk. Karena kan beriringan dengan Pengerupukan. Tanggal 28 Maret di Ketapang sudah ditutup dan Alhamdulillah mudah-mudahan tidak terlalu banyak penumpukan,” ungkap Dir Lantas Polda Bali Kombes Pol Turmudi.
Rekayasa lalu lintas akan diterapkan untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang. Pihak kepolisian berkomitmen untuk membantu pemudik yang mungkin terjebak pada 29 Maret 2025 saat Nyepi. “Diupayakan didorong keluar, karena sampai jam 5 pagi di tanggal 29. Semoga tidak ada yang terjebak,” tegasnya.
Pelaksanaan rekayasa lalu lintas akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Prioritas utama adalah memastikan kelancaran arus mudik dan mencegah terjadinya penumpukan yang berpotensi menimbulkan masalah. Pihak kepolisian terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan kesiapan dan kelancaran arus mudik Lebaran 2025 di Bali.
Selain itu, perlu dipertimbangkan pula faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi arus mudik, seperti kondisi cuaca dan potensi bencana alam. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi terkini dari pihak berwenang dan mempersiapkan perjalanan mudik dengan matang.
Informasi mengenai penutupan jalan dan pelabuhan sebaiknya diinformasikan secara luas dan jelas kepada masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kerugian. Pentingnya koordinasi antar instansi terkait juga menjadi kunci keberhasilan dalam mengelola arus mudik dan menjaga keamanan dan ketertiban selama periode tersebut.
Sebagai tambahan, disarankan agar informasi mengenai alternatif jalur dan moda transportasi juga diinformasikan kepada masyarakat, untuk memberikan opsi bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan selama periode penutupan tersebut.
Secara keseluruhan, upaya antisipasi yang dilakukan oleh Polda Bali patut diapresiasi. Namun, kesuksesan dalam mengatasi tantangan arus mudik Lebaran 2025 sangat bergantung pada koordinasi dan kerjasama yang efektif antara berbagai pihak terkait, serta kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat.