Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk membangun Sekolah Rakyat, program pendidikan berasrama bagi anak-anak keluarga kurang mampu. Rencananya, 200 sekolah berasrama akan dibangun tahun ini, menampung 1.000 murid per sekolah untuk jenjang SD, SMP, dan SMA.
“Kami sudah putuskan untuk membangun tahun ini. Kita harap segera mulai dengan 200 sekolah rakyat berasrama untuk SD, SMP, dan SMA. Ini diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu,” tegas Presiden Prabowo.
1. Target Pembangunan Sekolah Rakyat
Tahap awal, 53 sekolah akan diresmikan dalam tiga bulan mendatang, disusul 147 sekolah lainnya. Pembangunan ditargetkan mencapai 200 unit per tahun, sehingga dalam lima tahun, setiap kabupaten diharapkan memiliki setidaknya satu Sekolah Rakyat.
Program ini bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Pemerintah berharap dapat menciptakan pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia.
2. Memberdayakan Masyarakat Miskin
Presiden Prabowo menekankan bahwa Sekolah Rakyat bukan hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi langkah strategis untuk memberdayakan masyarakat miskin. Program ini diharapkan dapat memberikan kesempatan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
“Anak orang kurang mampu tidak boleh miskin. Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak boleh jadi pemulung. Kita harus berdayakan,” ujar Presiden Prabowo.
3. Kerja Sama Antar Kementerian
Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Kementerian Koordinator Perekonomian akan bekerja sama untuk memastikan program ini berjalan lancar. Sekolah Rakyat menawarkan pendidikan gratis dan fasilitas berasrama.
Ketiga kementerian tersebut bertanggung jawab atas aspek-aspek penting dalam pelaksanaan program, mulai dari pendanaan, kurikulum, hingga pengawasan. Kerja sama ini penting untuk memastikan efektivitas dan keberhasilan program Sekolah Rakyat.
Informasi Tambahan: Aspek Pendukung Program Sekolah Rakyat
Suksesnya program Sekolah Rakyat juga bergantung pada beberapa faktor pendukung. Pertama, ketersediaan guru berkualitas dan berdedikasi sangat penting. Pemerintah perlu memastikan adanya pelatihan dan insentif yang memadai bagi para guru.
Kedua, infrastruktur pendukung seperti sarana dan prasarana sekolah juga perlu diperhatikan. Hal ini meliputi ketersediaan buku pelajaran, laboratorium, fasilitas olahraga, dan lain sebagainya. Kualitas infrastruktur akan sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran.
Ketiga, monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan efektivitas program. Pemerintah perlu memiliki mekanisme yang efektif untuk memantau perkembangan program dan melakukan evaluasi secara berkala.
Dengan dukungan dari berbagai pihak dan komitmen yang kuat dari pemerintah, diharapkan Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi nyata dalam upaya pemerataan pendidikan dan pemberantasan kemiskinan di Indonesia. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi kehidupan anak-anak Indonesia yang kurang mampu.