Jakarta, sebagai kota dengan sejarah panjang dan keberagaman budaya, menyimpan banyak jejak peradaban Islam yang terukir indah dalam arsitektur masjid-masjidnya. Bangunan-bangunan sakral ini bukan sekadar tempat ibadah, melainkan juga saksi bisu perkembangan zaman, dari masa kolonial hingga era modern, mencerminkan akulturasi budaya yang kaya.
Berikut beberapa masjid bersejarah di Jakarta yang menyimpan keindahan arsitektur unik dan nilai historis yang tinggi, dihimpun dari berbagai sumber, termasuk jurnal penelitian.
1. Masjid Agung Sunda Kelapa
Masjid Agung Sunda Kelapa, berdiri sejak tahun 1960, memiliki desain yang unik dan berbeda dari masjid pada umumnya. Keunikannya terletak pada ketidakhadiran kubah, beduk, bintang bulan, dan simbol-simbol masjid pada umumnya.
Terletak di Jl. Taman Sunda Kelapa No.16, Menteng, Jakarta Pusat, masjid ini memiliki luas 9.920 meter persegi dan mampu menampung hingga 4.424 jemaah. Fasilitasnya meliputi ruang ibadah utama, Aula Sakinah, dan Serambi Jayakarta.
2. Masjid Angke (Masjid Al-Anwar)
Masjid Angke, atau Masjid Al-Anwar, merupakan salah satu masjid tertua di Jakarta. Berdasarkan prasasti di ambang pintu timur, masjid ini dibangun pada tahun 1761 M (26 Sya’ban 1174 H).
Arsitekturnya menampilkan perpaduan harmonis budaya Bali, Belanda, Jawa, dan Tionghoa. Masjid ini erat kaitannya dengan tokoh-tokoh penting sejarah Jakarta, seperti Pangeran Fatahillah dan Tubagus Angke. Lokasinya berada di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat.
3. Masjid Jami Pekojan (Masjid An-Nawier)
Masjid Jami Pekojan, atau Masjid An-Nawier, dipercaya sebagai masjid induk di sekitarnya dan berperan penting dalam penyebaran Islam. Arsitekturnya mengadopsi gaya tradisional Jawa, ditandai dengan empat tiang soko guru di tengah bangunan yang menopang atap berbentuk limas.
Sebuah lampu antik yang tergantung di langit-langit masjid menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah masjid ini. Masjid ini terletak di Jalan Pekojan Raya, Kelurahan Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.
4. Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal, ikon kebanggaan Indonesia, dibangun pada 24 Agustus 1961 atas inisiatif Presiden Soekarno. Nama “Istiqlal” berarti “kemerdekaan” dalam bahasa Arab.
Masjid ini memiliki nilai historis yang tinggi, dibangun sebagai penghormatan kepada para pahlawan kemerdekaan dan sebagai ungkapan syukur atas kemerdekaan Indonesia. Masjid Istiqlal berada di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Jakarta Pusat.
5. Masjid Jami Al-Atiq
Masjid Jami Al-Atiq merupakan peninggalan Maulana Hasanuddin, Sultan Banten Pertama, yang berdiri sejak abad ke-16. Atapnya yang bertingkat dan lambang panah menjadi ciri khasnya.
Lambang panah ini juga ditemukan di beberapa masjid di Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Masjid Demak, Masjid Sunan Giri, dan Masjid Gresik. Masjid ini berlokasi di Jalan Masjid 1 Kampung Melayu Besar, Jakarta Selatan.
6. Masjid Jami Al-Mansur
Masjid Jami Al-Mansur, dibangun pada tahun 1717 oleh Pangeran Cakrajaya, memiliki arsitektur unik dengan kubah berbentuk topi baja kompeni, jendela di sepanjang menara, dan menara setinggi 50 meter.
Pada masa revolusi, masjid ini menjadi tempat berlindung para pejuang, termasuk KH. Mansur. Menurut Ketua DKM Masjid Al-Mansur, Afiif Ahmadi Mansur, “Penjajah saat itu menangkap Guru Mansur agar menurunkan bendera yang ada di sini.” Masjid ini terletak di Jalan Sawah Lio, Jembatan Lima, Jakarta Barat.
7. Masjid Luar Batang
Masjid Luar Batang, yang berdiri sejak 1739, dulunya terletak di permukiman orang Jawa di luar tembok kota Batavia. Masjid ini memiliki peran penting sebagai tempat salat jamaah yang akan berangkat dan pulang haji.
Letaknya di tengah perkampungan Luar Batang, Jakarta Utara. Masjid ini menyimpan sejarah panjang dan nilai budaya yang kental.
8. Masjid Kampung Baru
Masjid Jami Kampung Baru, dibangun sekitar tahun 1748 oleh imigran muslim dari India-Pakistan, Syekh Abu Bakar. Masjid ini kini menjadi salah satu cagar budaya Jakarta.
Terletak di Jalan Bandengan Selatan No 34, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, masjid ini menyimpan kisah perjalanan imigran muslim di Jakarta.
9. Masjid Tambora
Masjid Tambora, berdiri pada 1761 oleh K. Daeng dan K. Mustajib, didirikan di kawasan yang dulunya menjadi tempat tinggal para budak dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Nama masjid ini diambil dari Gunung Tambora di Sumbawa. Masjid ini berada di Kelurahan Tambora, Jakarta Barat, dan mencerminkan sejarah migrasi dan perbudakan di masa lalu.
10. Masjid Al-Islam
Masjid Al-Islam, didirikan pada 1770 oleh Raja Burhanuddin Syaikh al-Masri dari Minangkabau. Beliau melihat banyak pedagang Minangkabau di Tanah Abang yang kesulitan menunaikan salat karena jarak masjid yang jauh.
Masjid ini terletak di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dan menunjukkan peran ulama dalam memenuhi kebutuhan spiritual jamaah di tengah hiruk-pikuk perdagangan.
Kesepuluh masjid bersejarah ini menunjukkan kekayaan arsitektur dan nilai historis Islam di Jakarta. Masing-masing masjid memiliki cerita dan keunikan tersendiri yang patut dipelajari dan dijaga kelestariannya.