Ramadan, bulan penuh berkah, menjadi momen istimewa untuk mengkhatamkan Al-Qur’an. Pahala dan rahmat Allah SWT dijanjikan berlimpah bagi mereka yang sungguh-sungguh melakukannya. Bahkan, Allah SWT akan melipatgandakan rahmat dan berkah-Nya serta menjanjikan syafaat di hari kiamat.
Hadits dari Ad-Dailami menyebutkan: “Apabila seseorang mengkhatamkan Al-Qur’an, maka 60.000 malaikat memohonkan rahmat untuknya pada saat khatamannya.” Namun, ada tata cara dan etika yang perlu diperhatikan agar ibadah khatam Al-Qur’an lebih bermakna.
1. Waktu yang Tepat untuk Khatam Al-Qur’an
Waktu terbaik untuk mengkhatamkan Al-Qur’an adalah saat salat. Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumiddin menganjurkan khatam Al-Qur’an di hari atau malam Jumat.
Shalat sunnah fajar (siang hari), salat sunnah ba’diyah Maghrib (malam hari), atau di antara azan dan iqamah juga waktu yang baik.
2. Anjuran Berpuasa
Berpuasa sebelum mengkhatamkan Al-Qur’an dianjurkan. Tradisi ini dilakukan oleh beberapa ulama tabi’in, seperti Thalhah bin Mushrif, Habib bin Abi Tsabit, dan Al-Musayyib.
Puasa dianggap sebagai bentuk kesiapan spiritual dan meningkatkan kekhusyukan dalam membaca Al-Qur’an.
3. Menghadiri Majelis Khatam Al-Qur’an
Menghadiri majelis khatam Al-Qur’an adalah sunnah yang dilakukan para sahabat dan tabi’in. Ibnu Abbas bahkan mengutus orang untuk mencari informasi tentang kegiatan khatam Al-Qur’an dan selalu hadir jika menemukannya.
Hal ini menunjukkan pentingnya kebersamaan dan keberkahan dalam membaca dan mengkhatamkan Al-Qur’an.
4. Berdoa dan Bersyukur
Setelah mengkhatamkan Al-Qur’an, berdoa dengan tulus dan penuh syukur kepada Allah SWT sangat dianjurkan.
Doakan hal-hal penting dan sertakan doa untuk kebaikan umat Islam. Imam Humaid Al-A’raj meriwayatkan: “Barang siapa yang membaca (mengkhatamkan) Al-Qur’an kemudian dia berdoa, maka empat puluh ribu Malaikat ikut mengamini doanya.”
Selain keempat hal di atas, persiapkan hati dengan niat yang ikhlas dan membaca dengan tartil (pelan dan benar) juga penting. Pahami makna ayat yang dibaca agar lebih meresap dalam hati. Jangan terburu-buru, utamakan kualitas bukan kuantitas.
Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah ketaqwaan kita kepada Allah SWT.