Hoaks Pembangunan Monumen Jokowi: APBN Rp2,5 Miliar Dibantah

Beredar kabar di media sosial pada Februari 2025 mengenai pembangunan Monumen Juma Jokowi di Desa Kutambelin, Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Kabar tersebut menyatakan bahwa pembangunan patung Presiden Joko Widodo ini menghabiskan dana hingga Rp 2,5 miliar dari APBD Kota Medan.

Informasi ini kemudian dikaitkan dengan Wali Kota Medan saat itu, Bobby Nasution, yang merupakan menantu Presiden Jokowi. Hal ini menimbulkan kesan adanya penyalahgunaan anggaran untuk kepentingan pribadi.

Namun, informasi tersebut perlu diluruskan karena tidak akurat. Faktanya, pembangunan Monumen Juma Jokowi tidak menggunakan APBD Kota Medan. Dana pembangunan berasal dari sumbangan masyarakat dan donatur.

Klarifikasi Mengenai Sumber Dana dan Pembangunan Monumen

Meskipun perkiraan biaya pembangunan mencapai Rp 2,5 miliar, sumber dananya berasal dari partisipasi masyarakat dan donasi. Tidak ada keterlibatan APBD Kota Medan dalam proyek ini.

Peletakan batu pertama pembangunan monumen dilakukan pada 4 November 2023, dihadiri oleh Bobby Nasution yang memberikan sambutan. Acara tersebut juga dimeriahkan dengan panggilan video kepada Presiden Jokowi saat masih menjabat.

Kehadiran Bobby Nasution dalam acara tersebut memang menimbulkan spekulasi, namun hal ini tidak serta merta membuktikan adanya penggunaan APBD Kota Medan. Kehadirannya lebih tepat diartikan sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan monumen yang diinisiasi oleh masyarakat.

Analisis Penyebaran Informasi yang Salah

Penyebaran informasi keliru ini sangat mungkin terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya adalah kurangnya verifikasi informasi sebelum dibagikan di media sosial. Informasi yang tidak terverifikasi dapat dengan mudah tersebar luas dan diterima sebagai kebenaran.

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah adanya sentimen politik yang dapat mewarnai persepsi masyarakat terhadap suatu peristiwa. Kabar ini mungkin saja dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan politik mereka.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu kritis dan bijak dalam menerima informasi, khususnya yang beredar di media sosial. Verifikasi informasi dari sumber terpercaya sangat penting untuk menghindari penyebaran informasi yang salah dan menyesatkan.

Kesimpulan

Kesimpulannya, klaim yang menyatakan Monumen Juma Jokowi dibangun menggunakan APBD Kota Medan senilai Rp 2,5 miliar adalah keliru. Dana pembangunan berasal dari sumbangan masyarakat dan donatur. Penting bagi kita untuk selalu mengecek kebenaran suatu informasi sebelum menyebarkannya lebih lanjut.

Kejadian ini menyoroti betapa pentingnya literasi digital di era informasi yang begitu cepat dan mudah diakses. Masyarakat perlu memiliki kemampuan untuk menyaring informasi dan membedakan antara fakta dan opini, agar tidak mudah termakan oleh hoax atau berita bohong.

Semoga penjelasan ini dapat meluruskan informasi yang keliru dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penyebaran berita hoaks di media sosial.

Exit mobile version