Beredar sebuah video yang mengklaim Presiden Prabowo Subianto menawarkan berbagai bantuan melalui nomor WhatsApp. Video ini tersebar luas di media sosial pada akhir Februari 2025, menjanjikan bantuan berupa pembayaran utang, modal usaha, dan lainnya. Namun, klaim ini terbukti palsu dan merupakan modus penipuan.
Setelah diverifikasi, video tersebut adalah hasil manipulasi atau deepfake. Suara Prabowo yang menawarkan bantuan dalam video tersebut ternyata dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI). Analisis menggunakan Hive Moderation menunjukkan probabilitas 73 persen bahwa suara tersebut adalah buatan AI. Ini bukan pertama kalinya teknologi AI disalahgunakan untuk melancarkan penipuan dengan mengatasnamakan figur publik.
Video asli yang dimanipulasi berasal dari kanal YouTube Sekretariat Kabinet RI. Dalam video aslinya, Prabowo sama sekali tidak menjanjikan bantuan. Konteks video tersebut adalah tanggapan Prabowo terhadap pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan pada Desember 2024.
Narasi yang Beredar di Media Sosial
Beberapa akun Facebook menyebarkan video manipulasi ini. Video tersebut menampilkan Prabowo seolah-olah meminta masyarakat menghubungi nomor WhatsApp tertentu untuk mendapatkan bantuan. Jenis bantuan yang dijanjikan meliputi biaya pembayaran utang, modal usaha, biaya sekolah, renovasi rumah, dan bantuan untuk orang tua. Hal ini sangat meyakinkan dan menarik perhatian banyak orang yang mungkin sedang membutuhkan bantuan keuangan.
Penelusuran dan Bukti Ketidakbenaran
Tim Cek Fakta telah melakukan penelusuran menyeluruh. Tidak ditemukan informasi resmi dari media sosial resmi Prabowo atau sumber terpercaya yang mendukung klaim tersebut. Sebaliknya, ditemukan bukti kuat bahwa video tersebut adalah hasil manipulasi menggunakan AI.
Selain itu, kasus serupa pernah terjadi sebelumnya. Pada Januari 2025, polisi menangkap seorang pelaku penipuan yang menggunakan teknologi deepfake untuk meniru wajah dan suara Prabowo dan menipu korban dengan meminta sejumlah uang sebagai biaya administrasi. Ini menunjukkan modus operandi yang terorganisir dan berbahaya.
Bahaya Teknologi AI dan Deepfake
Kejadian ini menyoroti bahaya teknologi AI generatif, khususnya deepfake, yang dapat dengan mudah dimanipulasi untuk tujuan jahat. Kemudahan membuat video deepfake yang meyakinkan membuat masyarakat rentan terhadap penipuan. Penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan memverifikasi informasi sebelum mempercayainya.
Sangat penting untuk selalu mengecek kebenaran informasi dari sumber terpercaya sebelum bertindak. Jangan mudah terpengaruh oleh video atau pesan yang belum diverifikasi kebenarannya, apalagi jika berhubungan dengan penawaran bantuan keuangan yang tidak masuk akal.
Kesimpulan
Video yang beredar adalah hoaks. Klaim bahwa Prabowo menawarkan bantuan melalui nomor WhatsApp adalah palsu dan merupakan modus penipuan yang memanfaatkan teknologi AI. Masyarakat diimbau untuk waspada dan tidak mudah percaya dengan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.
Perkembangan teknologi AI harus diimbangi dengan peningkatan literasi digital masyarakat. Masyarakat perlu dibekali kemampuan untuk mendeteksi informasi palsu dan melindungi diri dari penipuan online. Peningkatan kesadaran dan kewaspadaan merupakan kunci untuk mencegah jatuhnya korban penipuan serupa di masa mendatang.