Gubernur Jakarta, Pramono Anung, berjanji akan menyelesaikan permasalahan hunian warga Kampung Susun Bayam di Kelurahan Ancol, Jakarta Utara. Janji ini disampaikannya setelah berulang kali ditagih oleh warga yang masih menantikan kepastian tempat tinggal. Pramono berencana mengunjungi lokasi pada Kamis, 6 Maret 2025, untuk berdialog langsung dengan mereka.
Pernyataan tersebut disampaikan Pramono kepada wartawan di GOR Otista, Jakarta Timur, Rabu, 5 Maret 2025. Ia menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan masalah Kampung Bayam sebagai bagian dari janji kampanye Pilkada 2024. Penyelesaian ini menjadi prioritas di 100 hari masa kerjanya sebagai Gubernur.
Pramono menekankan keseriusannya dalam menuntaskan masalah ini. Ia mengingat kembali pertemuannya dengan warga Kampung Bayam saat kampanye, di mana ia menandatangani surat kesepakatan untuk menyelesaikan masalah hunian. Kesepakatan tersebut merupakan komitmen nyata untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal warga yang terdampak pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
Latar Belakang Masalah Kampung Susun Bayam
Proyek Kampung Susun Bayam digagas oleh mantan Gubernur Anies Baswedan sebagai bagian dari penataan kawasan JIS. Namun, setelah pembangunan selesai pada tahun 2022, warga yang terdampak pembangunan JIS hingga kini belum bisa menempati hunian tersebut. Ketidakjelasan status kepemilikan dan pengelolaan menjadi akar permasalahan utama.
Kebuntuan juga terjadi terkait perjanjian antara warga dan pemerintah provinsi mengenai syarat-syarat sewa dan skema pembiayaan. Hal ini menyebabkan 133 kepala keluarga (KK) masih terkatung-katung dan menuntut kepastian hunian yang telah dijanjikan.
Perjanjian dengan Anies Baswedan
Pramono menjelaskan bahwa permasalahan Kampung Bayam juga berkaitan erat dengan janji-janji yang pernah disampaikan Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur Jakarta. Kesepakatan yang telah ditandatanganinya dengan warga Kampung Bayam, sebagian besar isinya terkait dengan penyelesaian permasalahan yang berakar dari era kepemimpinan Anies.
Pramono berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat dengan warga. Ia ingin memastikan bahwa janji-janji yang telah disampaikan, baik oleh dirinya maupun oleh pemerintahan sebelumnya, akan terpenuhi.
Harapan Warga
Warga Kampung Bayam berharap agar permasalahan ini segera diselesaikan. Kampung Susun Bayam yang seharusnya menjadi solusi perumahan, kini justru menjadi simbol ketidakpastian bagi mereka. Kejelasan status hunian dan skema pembiayaan yang transparan sangat dibutuhkan.
Ketidakpastian ini telah berdampak besar pada kehidupan warga. Mereka berharap agar Gubernur Pramono dapat segera merealisasikan janjinya dan memberikan solusi yang adil dan berkelanjutan.
Langkah-langkah Penyelesaian
Sebagai langkah awal, Pramono Anung akan bertemu langsung dengan warga Kampung Bayam pada Kamis, 6 Maret 2025. Pertemuan ini diharapkan dapat membuka dialog dan mencari solusi atas permasalahan yang ada. Detail rencana solusi yang akan ditawarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih belum dipublikasikan secara rinci. Namun, diharapkan solusi yang ditawarkan dapat menjawab tuntutan warga dan mengakhiri polemik yang telah berlangsung lama.
Pertemuan ini bukan hanya sekedar formalitas, tetapi juga merupakan bukti keseriusan Pramono dalam memenuhi janjinya kepada warga Kampung Bayam. Keberhasilan dalam menyelesaikan masalah ini akan menjadi tolak ukur keberhasilan pemerintahannya dalam menjalankan janji-janji kampanye.
Semoga dengan adanya dialog dan komitmen dari Gubernur Pramono Anung, permasalahan Kampung Susun Bayam dapat segera terselesaikan dan warga dapat segera menempati hunian yang telah dijanjikan. Ini akan menjadi sebuah pembelajaran bagi pemerintah dalam mengelola proyek-proyek serupa di masa mendatang.