Banjir yang melanda Mega Bekasi Hypermall beberapa waktu lalu mengakibatkan kerugian besar bagi para pemilik kendaraan yang terendam. Salah satunya dialami Robin (36), pemilik mobil yang harus merogoh kocek puluhan juta rupiah untuk perbaikan.
Kerusakan pada mobil Robin cukup parah. Biaya perbaikan resmi diperkirakan mencapai minimal Rp 30 juta, bahkan bisa lebih dari itu. Jika memilih bengkel biasa, biaya perbaikan masih tetap tinggi, sekitar Rp 20 juta. Dengan mempertimbangkan biaya perbaikan yang tinggi tersebut, Robin mengambil keputusan untuk menjual mobilnya setelah diperbaiki.
Harga mobil Robin saat baru mencapai sekitar Rp 280 juta. Setelah mempertimbangkan biaya perbaikan yang mahal dan potensi masalah di kemudian hari, menjual mobil menjadi pilihan yang lebih rasional baginya. Pilihan lain adalah tukar tambah dengan mobil baru melalui kredit, namun ia merasa menjual mobil lebih mudah.
Dampak Finansial Banjir Bagi Pemilik Kendaraan
Kasus Robin bukanlah satu-satunya. Evan (32), pemilik mobil Mitsubishi Expander, juga mengalami hal serupa. Mobilnya mengalami kerusakan parah akibat terendam banjir. Kerusakan meliputi mesin yang terendam air dan kaca samping yang pecah.
Estimasi biaya perbaikan mobil Evan mencapai Rp 50 juta. Kerusakan yang cukup signifikan ini membuat Evan kebingungan apakah akan memperbaiki dan menjual mobilnya atau tetap menggunakannya. Ia menyatakan akan mempertimbangkannya lebih lanjut setelah perbaikan.
Kedua kasus ini menunjukkan betapa besar dampak finansial banjir bagi pemilik kendaraan. Biaya perbaikan yang tinggi seringkali membuat pemilik kendaraan harus merogoh kocek dalam-dalam, bahkan mungkin harus menjual kendaraannya untuk menutupi biaya tersebut. Hal ini tentu menjadi beban tambahan bagi korban banjir.
Tips Menghadapi Kerusakan Kendaraan Akibat Banjir
Bagi pemilik kendaraan yang mengalami hal serupa, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, segera dokumentasikan kerusakan kendaraan secara detail, termasuk foto dan video. Dokumentasi ini penting sebagai bukti klaim asuransi atau tuntutan ganti rugi jika diperlukan.
Kedua, segera hubungi bengkel resmi atau bengkel terpercaya untuk mendapatkan estimasi biaya perbaikan. Bandingkan harga dari beberapa bengkel sebelum memutuskan untuk melakukan perbaikan. Ketiga, pertimbangkan asuransi kendaraan. Jika memiliki asuransi yang memadai, segera ajukan klaim untuk mendapatkan penggantian biaya perbaikan.
Terakhir, pertimbangkan kondisi kendaraan secara menyeluruh. Jika kerusakan terlalu parah dan biaya perbaikan sangat tinggi, menjual kendaraan mungkin menjadi pilihan yang lebih bijaksana. Menjual mobil yang sudah terendam banjir umumnya akan mengurangi nilai jualnya secara signifikan.
Pentingnya Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Alam
Kejadian ini kembali menyoroti pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam, khususnya banjir. Memastikan kendaraan terparkir di tempat yang aman saat musim hujan dan memiliki asuransi kendaraan yang memadai dapat meminimalisir kerugian finansial.
Pemerintah dan pihak terkait juga perlu meningkatkan sistem peringatan dini dan infrastruktur untuk mengurangi risiko banjir. Dengan begitu, kerugian yang dialami masyarakat akibat bencana banjir dapat diminimalisir.
Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah mitigasi bencana juga penting. Masyarakat perlu memahami bagaimana melindungi aset mereka, termasuk kendaraan, dari risiko kerusakan akibat banjir.