Banjir Timur Bandung: Wali Kota Akui Wilayah Ini Paling Sering Terendam

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengakui bahwa wilayah timur Kota Bandung paling sering terdampak banjir dalam beberapa hari terakhir. Banjir di sembilan titik di wilayah tersebut telah terjadi, namun alhamdulillah sudah surut berkat upaya pemompaan.

Salah satu strategi kunci pengendalian banjir di Bandung Timur adalah pemanfaatan kolam retensi milik Summarecon Bandung. Namun, penggunaan kolam retensi ini memerlukan izin dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

Saat ini, Pemkot Bandung sementara memanfaatkan kolam retensi yang berada di lahan milik pemerintah daerah sambil menunggu izin dari BBWS. Diharapkan izin tersebut segera terbit agar penanganan banjir dapat lebih maksimal.

Strategi Penanganan Banjir di Kota Bandung

Penggunaan kolam retensi dinilai sangat efektif karena mampu menampung air saat hujan deras dan melepaskannya secara bertahap setelah hujan reda. Hanya satu kolam danau yang dijaga agar volumenya tetap terkontrol, yaitu di Kampung Blekok.

Berbeda dengan wilayah timur, banjir di wilayah tengah Kota Bandung, seperti Pagarsih dan Astana Anyar, disebabkan oleh penyumbatan saluran air. Penanganan di wilayah ini difokuskan pada pembersihan dan pengerukan saluran air yang tersumbat sampah.

Sungai di selatan yang meluap juga menjadi penyebab banjir di wilayah tengah. Setelah sungai surut, genangan air pun akan surut dengan sendirinya. Namun, perawatan saluran pembuangan tetap menjadi prioritas untuk mencegah kejadian serupa.

Perbedaan Penanganan Banjir di Wilayah Timur dan Tengah

Wilayah timur Kota Bandung mengandalkan kolam retensi Summarecon sebagai solusi utama, sementara wilayah tengah lebih berfokus pada pembersihan dan pengerukan saluran drainase yang tersumbat. Perbedaan pendekatan ini mencerminkan perbedaan penyebab banjir di kedua wilayah tersebut.

Perlu adanya koordinasi yang lebih baik antara Pemkot Bandung dengan pihak swasta, seperti Summarecon, dan instansi pemerintah terkait, seperti BBWS, untuk memastikan efektivitas penanganan banjir di Kota Bandung secara menyeluruh.

Pentingnya Pencegahan Banjir

Selain penanganan pasca-banjir, upaya pencegahan juga sangat krusial. Hal ini mencakup pengelolaan sampah yang lebih baik, perawatan rutin saluran drainase, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Pemkot Bandung perlu meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari membuang sampah sembarangan agar dapat mencegah terjadinya banjir di masa mendatang. Partisipasi aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk keberhasilan program ini.

Evaluasi berkala terhadap sistem drainase dan infrastruktur penanggulangan banjir juga perlu dilakukan untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi banjir di masa mendatang. Sistem peringatan dini yang efektif juga perlu ditingkatkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan mempersiapkan langkah evakuasi jika diperlukan.

Dengan pendekatan yang komprehensif, yang meliputi penanganan darurat, pencegahan, dan peningkatan kesadaran masyarakat, Kota Bandung dapat meminimalisir dampak buruk banjir dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi warganya.

Exit mobile version