Panduan Lengkap Tata Cara Sholat Tarawih: Niat, Doa, dan Amalan Sunnahnya

Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan. Di antara ibadah sunnah yang dianjurkan adalah sholat Tarawih. Sholat sunnah ini menjadi ciri khas Ramadan, dilakukan setelah sholat Isya, baik secara berjamaah maupun sendirian. Keutamaan sholat Tarawih sangat besar, di antaranya adalah diampuninya dosa-dosa yang telah lalu bagi yang menjalankannya dengan penuh keimanan dan harapan kepada Allah SWT.

Memahami tata cara sholat Tarawih dengan benar sangat penting agar kita dapat meraih keutamaan yang dijanjikan. Artikel ini akan membahas secara detail mengenai waktu, niat, jumlah rakaat, tata cara, dan doa setelah sholat Tarawih, sehingga Anda dapat melaksanakannya dengan khusyu dan mendapatkan pahala yang berlimpah.

Waktu Sholat Tarawih

Sholat Tarawih dapat dilaksanakan setelah sholat Isya hingga menjelang waktu Subuh. Namun, mayoritas umat Islam lebih memilih mengerjakannya segera setelah sholat Isya, terutama jika berjamaah di masjid. Hal ini dikarenakan waktu awal malam lebih utama untuk beribadah.

Niat Sholat Tarawih

Sholat Tarawih bisa dilakukan sendiri (munfarid) atau berjamaah. Berikut niat sholat Tarawih dalam bahasa Arab, latin, dan artinya:

Niat Sholat Tarawih Sendiri

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Ushallî sunnatat tarâwîhi rakataini mustaqbilal qiblati lillahi taʼâlâ.

Artinya: “Saya niat sholat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala.”

Niat Sholat Tarawih Berjamaah sebagai Imam

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Ushallî sunnatat tarâwîhi rakataini mustaqbilal qiblati imâman lillâhi taâlâ.

Artinya: “Saya niat sholat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai imam, karena Allah Taala.”

Niat Sholat Tarawih Berjamaah sebagai Makmum

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Ushallî sunnatat tarâwîhi rakataini mustaqbilal qiblati maʻmûman lillâhi taâlâ.

Artinya: “Saya niat sholat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai makmum, karena Allah Taala.”

Jumlah Rakaat Tarawih

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah rakaat sholat Tarawih. Ada yang berpendapat 8 rakaat ditambah 3 rakaat sholat Witir, mengacu pada kebiasaan Rasulullah SAW. Pendapat lain menganjurkan 20 rakaat ditambah 3 rakaat Witir, merujuk pada praktik di masa kepemimpinan beberapa khalifah.

Baik 8 maupun 20 rakaat memiliki dasar yang kuat. Kita dapat memilih salah satu pendapat atau mengikuti kebiasaan yang berlaku di masjid setempat. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan khusyu’ dalam melaksanakan sholat.

Tata Cara Sholat Tarawih

Sholat Tarawih, meskipun banyak rakaatnya, dilakukan setiap dua rakaat dengan satu salam. Berikut tata caranya:

  1. Memulai dengan niat.
  2. Takbiratul ihram.
  3. Membaca Al-Fatihah dan surat pendek lainnya.
  4. Rukuk dengan tuma’ninah.
  5. I’tidal dengan tuma’ninah.
  6. Sujud pertama dengan tuma’ninah.
  7. Duduk di antara dua sujud.
  8. Sujud kedua dengan tuma’ninah.
  9. Rakaat kedua dengan gerakan yang sama.
  10. Tasyahud akhir.
  11. Salam.
  12. Ulangi hingga 8 atau 20 rakaat.

Perlu diingat, ketaatan pada rukun sholat dan khusyu’ dalam beribadah jauh lebih penting daripada jumlah rakaat.

Doa Setelah Tarawih (Doa Kamilin)

Membaca doa setelah sholat Tarawih merupakan amalan sunnah yang baik. Salah satu doa yang populer adalah Doa Kamilin. Berikut bacaannya dalam bahasa Arab, latin dan artinya:

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا بِالإيْمَانِ كَامِلِيْن … (selengkapnya seperti pada teks asli)

Doa ini mengandung permohonan agar kita senantiasa diliputi iman yang sempurna, menjalankan kewajiban, dan mendapatkan berbagai kebaikan dunia dan akhirat. Membaca doa ini diharapkan dapat menambah keberkahan ibadah Tarawih kita.

Semoga penjelasan di atas bermanfaat dan dapat membantu Anda dalam melaksanakan sholat Tarawih dengan lebih baik. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita semua. Wallahu a’lam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *