Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan bahwa sekitar 750.000 orang di Indonesia membutuhkan operasi katarak. Sayangnya, hingga akhir 2023, baru sekitar 140.000 penderita yang berhasil menjalani operasi, jauh dari target 600.000 operasi yang dicanangkan pemerintah.
Pemerintah menargetkan 600.000 operasi katarak, termasuk melalui BPJS Kesehatan. Namun, berbagai kendala menghambat pencapaian target tersebut. Keterbatasan biaya dan jumlah tenaga medis spesialis mata di berbagai daerah menjadi tantangan utama.
Salah satu upaya pemerintah adalah menggelar operasi katarak gratis. Kerjasama dengan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP), Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) Dr. Salamun Bandung, SCTV, dan Indosiar telah berhasil menyelenggarakan operasi katarak gratis bagi lebih dari 200 pasien di Bandung.
Kendala Utama Operasi Katarak di Indonesia
Kurangnya akses layanan kesehatan mata berkualitas dan terjangkau menjadi penghalang utama. Banyak masyarakat, khususnya di daerah terpencil, kesulitan menjangkau fasilitas kesehatan yang memadai untuk operasi katarak.
Selain itu, biaya operasi katarak yang cukup tinggi menjadi beban berat bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Meskipun BPJS Kesehatan menanggung sebagian biaya, masih ada biaya tambahan yang harus ditanggung pasien.
Kekurangan tenaga medis spesialis mata juga menjadi masalah serius. Distribusi dokter spesialis mata di Indonesia tidak merata, dengan konsentrasi yang lebih tinggi di kota-kota besar. Daerah terpencil seringkali kekurangan tenaga medis ahli ini.
Strategi Pemerintah untuk Mengatasi Masalah
Pemerintah terus berupaya meningkatkan akses layanan operasi katarak. Program operasi katarak gratis menjadi salah satu solusi. Kerja sama dengan berbagai lembaga swadaya masyarakat dan rumah sakit menjadi kunci keberhasilan program ini.
Peningkatan jumlah tenaga medis spesialis mata melalui pendidikan dan pelatihan juga menjadi prioritas. Pemerintah juga berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur kesehatan di daerah terpencil untuk menunjang layanan operasi katarak.
Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan perawatan katarak juga sangat penting. Deteksi dini dapat mencegah kebutaan akibat katarak dan memudahkan penanganan.
Meningkatnya Angka Harapan Hidup dan Dampaknya
Meningkatnya angka harapan hidup di Indonesia berdampak pada peningkatan jumlah lansia. Katarak, yang seringkali disebabkan oleh faktor usia, menjadi masalah kesehatan yang semakin signifikan.
Dengan meningkatnya populasi lansia, kebutuhan operasi katarak diperkirakan akan terus meningkat di masa mendatang. Pemerintah perlu mempersiapkan strategi jangka panjang untuk menghadapi tantangan ini.
Hal ini menuntut komitmen berkelanjutan dari pemerintah dan berbagai pihak terkait untuk memastikan akses layanan kesehatan mata yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Mensos Saifullah Yusuf optimistis bahwa dengan kolaborasi yang lebih luas dan komprehensif, target 600.000 operasi katarak dapat tercapai dalam beberapa tahun ke depan. Ia menekankan pentingnya peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan mata untuk mengatasi masalah katarak di Indonesia.
Gambar Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam kunjungan kerja di RSAU dr. M. Salamun Bandung menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengatasi masalah ini. Kunjungan tersebut menjadi bukti nyata upaya pemerintah dalam memperluas akses operasi katarak bagi masyarakat.