Wariskan Nilai Ahlussunnah: Ma’ruf Amin Kajian Kitab Arrisalah

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar kajian kitab-kitab karya pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, selama bulan Ramadhan. Kajian ini merupakan tradisi tahunan PKB yang bertujuan untuk mendalami pemikiran dan ajaran KH. Hasyim Asy’ari, tokoh penting dalam sejarah Islam di Indonesia.

Wakil Presiden ke-13 RI dan Ketua Dewan Syura DPP PKB, Ma’ruf Amin, secara resmi membuka kajian tersebut di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat. Beliau menekankan pentingnya meneladani ajaran-ajaran KH. Hasyim Asy’ari dalam kehidupan sehari-hari.

Kitab yang dikaji pada Ramadhan tahun ini adalah “Arrisalah Jam’iatul Maqashid”. Ma’ruf Amin menjelaskan inti dari kitab tersebut, yaitu “manhajil hayat ala manhajillah,” atau jalan hidup menurut jalan Allah. Beliau menyampaikan bahwa Al-Qur’an, khususnya surah Al-Ashr, telah memberikan panduan lengkap tentang bagaimana menjalani hidup sesuai dengan ajaran Allah SWT.

Ma’ruf Amin mengutip pendapat Imam Syafi’i yang menyatakan bahwa surah Al-Ashr saja sudah cukup menjadi pedoman hidup bagi umat Islam. Hal ini menunjukkan betapa ringkas namun komprehensifnya panduan hidup yang diberikan oleh Al-Qur’an.

Kajian yang berlangsung setiap pukul 16.30 WIB hingga menjelang berbuka puasa ini dipandu oleh sejumlah ulama terkemuka. Selain Ma’ruf Amin, kajian ini akan dibawakan oleh para kiai dan nyai berpengalaman. Hal ini menandakan keseriusan PKB dalam mempelajari dan menyebarkan ajaran-ajaran KH. Hasy’im Asy’ari.

Para Ulama yang Terlibat dalam Kajian

Sekjen DPP PKB, M Hasanuddin Wahid (Cak Udin), menyebutkan bahwa program ini telah berjalan sejak tahun 2021. Sejumlah nama besar turut serta dalam kajian ini, memperkuat kredibilitas dan bobot intelektual program tersebut.

Beberapa ulama yang terlibat antara lain KH. Ma’ruf Amin, KH. Said Aqil Siroj, KH. Badawi Basyir, KH. Maman Imanulhaq, KH. Yusuf Chudlory, dan KH. Abdussalam Shohib. Selain itu, Gus Ahmad bin Kafabih, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Nyai Hj. Hindun Anisah, KH. Rif’an Nashir, dan KH. Muhammad Nur Hayid juga ikut berpartisipasi.

Aksesibilitas Kajian

Kajian kitab karya KH. Hasyim Asy’ari ini diakses secara luas. Cak Udin menjelaskan bahwa kegiatan ini disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube DPP PKB, sehingga dapat diikuti oleh masyarakat umum di seluruh Indonesia dan bahkan di luar negeri.

Selain siaran daring, kajian juga dilakukan secara luring (offline) di kantor DPP PKB. Setelah kajian selesai, peserta dan panitia akan berbuka puasa bersama dan melaksanakan sholat tarawih berjamaah dengan imam Romo KH. Saifullah Ma’shum.

Dengan demikian, PKB tidak hanya membatasi kajian ini untuk kader dan pengurus internal saja, tetapi membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk turut serta belajar dan memahami khazanah pemikiran KH. Hasyim Asy’ari. Hal ini sejalan dengan upaya PKB dalam menyebarkan nilai-nilai keislaman yang moderat dan toleran.

Program ini juga dapat dilihat sebagai upaya pelestarian dan pengembangan pemikiran KH. Hasyim Asy’ari yang relevan hingga saat ini. Pemahaman mendalam terhadap ajaran beliau diharapkan dapat memberikan panduan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.

Secara keseluruhan, inisiatif PKB ini merupakan kontribusi positif bagi pengembangan pemahaman keagamaan di Indonesia. Dengan melibatkan ulama berpengalaman dan memanfaatkan teknologi digital, kajian ini menjangkau audiens yang lebih luas dan berpotensi memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *